Rupanya kondisi bursa kembali tidak nyaman, dua hari terakhir IHSG sudah turun sekitar 3% dan saham Blue Chip memimpin penekanan termasuk saham Bank.
Apa yang saya khawatirkan yaitu defisit neraca perdagangan kembali terjadi, bl.September terjadi defisit US$ 657 juta, terutama dari sektor migas. Masyarakat kita memang masih suka dengan pemborosan minyak, Karena status sosial biasanya selalu diukur dengan kepemilikan mobil pribadi yang tentu butuh minyak.
Disisi lain eksport kita nampaknya sangat lambat kemajuannya, orangpun masih suka dengan barang2 import, lebih kereen kalee...atau kwalitas barang kita yang kalah jauh?? Atau soal gengsi?? labih mahal harganya lebih bangga he..hee.
Inflasi bl.Oktober 0.09% YOY 8,32% dan Tahun kalender Jan sd Okt 7,66%. Nilai rupiah kemarin juga melemah ke 11.354 (kurs tengah). Jadi kalau IHSG kemarin terhempas ya antara lain akibat kondisi makro ekonomi tersebut.
Penting sekali analisa Makro Ekonomi ini disamping Fundamental dan Tehnikal Analisis, kondisi pasar secara umum akan dipengaruhi kondisi makro ekonomi dulu sebelum ke masing2 sahamnya.
Tentang "Hubungan Makro Ekonomi, kondisi Bursa dan dampaknya terhadap saham2 tertentu" akan saya buat juga "Ulasan khusus", setelah saya menyelesaikan Ulasan khusus "Menyikapi transaksi asing" dan "Panduan Fundamental Analisis". (Silahkan daftar bagi yang berminat).
Karena kondisi pasar yang sangat tidak bersahabat maka tentu banyak saham yang gagal melanjutkan kenaikannya meskipun FA nya bagus sekalipun, termasuk saham pilihan. Jadi kondisi pasar bisa menggagalkan analisis FA maupun TA, maka sebaiknya tidak melawan arah pasar. Begitu pasar tidak nyaman kurangi bobot saham dalam portofolio, memang Cut Loss itu menyakitkan tapi jika kita dapat saham yang sama diharga yg lebih rendah itu menjadi lebih baik kan...
Kemarin INKP tetap mampu bertahan, target berikut di 1700 mungkin bisa tercapai kalau kondisi pasar normal, saham ACES juga mampu melawan arus setelah laporan keuangannya dirilis bagus, saham ini berpotensi bisa loncat begitu pasar reboun.
Akhir pekan kemarin Dow berakhir plus 0,45% tapi ternyata EIDO minus 2,61% jadi berlawanan dengan kondisi Dow, pertanda apa? mungkinkan Senin ini IHSG masih akan tertekan lagi? Tentu tidak mudah menebaknya, saya tetap sarankan lebih baik bersabar menunggu situasi dari pada menyerang duluan. Beberapa kali IHSG juga anomali terhadap Dow maupun bursa lain, perubahan kondisi susah diprediksi karena berbagai faktor yang mempengaruhi arah pasar di semester dua ini.
Saya lihat NAB (Nilai Aktiva Bersih) para Reksa Dana pun juga berbeda-beda dan sangat volatile juga, padahal RD sudah dikelola oleh Manajer2 Investasi yang profesional tentunya.
Saya yang "tukang ngamen" hanya bisa memberikan pencerahan dan menebak sesuai logika dan analisa saja, jadi mohon maaf kalau tidak selalu tepat tebakkanya ya....
Untuk saham2 yang mampu bertahan dikala pasar secara umum dalam tekanan biasanya akan lari kencang jika pasar berbalik arah, cari saja saham2 tersebut. Selain itu saham berfundamental bagus (syukur per September) yang saat ini harganya ikut tertekan karena Pasar, itu juga berpotensi naik begitu reboun.
Beberapa pelanggan inti saya kemarin sudah mulai mengkoleksi INKP, ACES, ISSP, ASRI, (lagi ngadang UNVR di 28.500, SMGR 13700). Jika Senin masih turun berencana avrg lagi 5 poin dibawah close kemarin.
Itu hanya salah satu strategi trading saja buat menurunkan harga pokok dan sekaligus antisipasi pantulan.
Silahkan direnungkan dan semua keputusan ada dimasing2 individu karena resiko dan keuntungan ditanggung pemumpang he..hee. Tetap Sabar dan Disiplin (SADIS).
salam, investa