29 Feb 2016

Para Komunitas Investa, Nasabah2 BNI Securities semarang dan Pembaca yang budiman,

Sepekan kemarin IHSG ditutup menguat 0,76% dan berhasil menembus 4700 diposisi 4733. Dorongan saham2 Blue Chip seperti ASII, UNVR, HMSP, BBRI, GGRM, BBCA, ITMG dan TLKM membuat IHSG perkasa sepanjang akhir pekan
dengan naik 1,6%. Memang bobot IHSG lebih ditentukan oleh saham2 BC yang mempunyai kapitalisasi besar, sehingga banyaknya saham yang naik atau turun bukan mutlak ukuran suatu IHSG. Makanya jangan heran kalau IHSG naik tapi saham yang kita pegang turun atau sebaliknya, dan kalau boleh memilih tentu kita akan memilih saham kita yang naik meskipun IHSG turun.

Sepertinya fokus investor masih menyoroti tentang harga minyak dunia, kebijakan suku bunga perbankan dalam negeri, dan kinerja Emiten melalui Laporan Keuangan akhir Desember 2015 yang dirilis akhir2 ini. Beberapa emiten besar nampak mengalami penurunan Laba yang cukup besar termasuk grup Astra yang selama ini menjadi salah satu emiten besar di BEI. Nampaknya kinerja beberapa emiten memang sangat terpengaruh oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi th. 2015 baik global maupun internal  negara kita.

Rencana penurunan NIM Perbankan masih menjadi pembicaraan banyak investor, khawatir kinerja Bank akan menurun?? saya kira perlu dipahami pengertian NIM dulu lebih detail dimana NIM ini kan selisih antara beaya dana dan bunga kredit, kalau bunga kredit diturunkan tetapi beaya dananya juga turun tidak masalah bukan?? Apalagi jika Bank2 mampu menggenjot ekspansi kreditnya dengan bunga yang relatif lebih rendah maka sebaliknya pendapatan  bisa lebih produktif bahkan dengan tingkat NPL yang lebih kecil.

Satu lagi dari sisi positifnya yaitu rencana BI menurunkan GWM yaitu jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank yang wajib disimpan di BI akan diturunkan, itu artinya Likuiditas Perbankan akan bertambah besar yang bisa digunakan untuk mendukung ekspansi kreditnya. Jadi saya kira tidak perlu  berlebihan menanggapi penurunan NIM ini.

Teori sendiri telah mengatakan bahwa jika suku bunga rendah maka pasar modal akan menguat, logik sekali karena bagi pihak2 yang ingin mendapatkan hasil investasi yang relatif lebih tinggi akan mengalihkannya ke instrumen pasar modal seperti saham dan obligasi. Bahkan saat ini beberapa Dana Pensiun besar telah mulai mengalokasikan dana kelolaan mereka dari deposito ke saham dan obligasi termasuk SBN 

Biasanya Dana Pensiun dan insatansi2 pengelola dana mempuyai pilihan pertama di saham2 Blue Chip papan atas untuk pertimbangan faktor resiko yang kecil dan hasil yang moderat. Maka saya tidak heran kalau saham2 BC kemarin mulai diborong kembali oleh investor.

Dalam sepekan kedepan ini saya akan memilih trading pendek dengan tetap  mengacu target hasil harian yang telah saya tetapkan dengan mempertimbangkan faktor2 lain. Seperti biasa saya tidak saja konsen ke saham BC tetapi juga saham lapis dua yang mempunyai fundamental dan prospek bagus kedepan. Konsen untuk pekan ini antara lain SMGR, INCO, ADRO, WTON, SSIA, KIJA, PPRO, CPIN, ADHI.    

Prediksi IHSG pekan ini antara 4700 sd 4810 sehingga kesimpulan saya lebih optimis pasar akan lebih baik pada pekan ini.

Salam 

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

25 Feb 2016

Para pembaca dan nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

Permainan Roller Coaster di Bursa masih berlanjut, naik turun secara harian yang agresif masih berlanjut, demikian pula beberapa harga saham. Pagi turun sore naik atau sebaliknya biasa terjadi saat ini mengikuti perkembangan faktor lain seperti harga komoditas maupun informasi lain yang bisa sering berubah saat ini. Hal ini memang sudah berjalan beberapa saat jadi kita sebgai trader saham  dituntut untuk menyesuaikan diri dalam gaya trading  dengan kondisi pasarnya.

Kecepatan mengambil keputusan untuk melakukan eksekusi baik beli atau jual terhadap saham2 pilihan sangatlah penting karena begitu kita terlambat lewatlah sudah peluang yang ada. Gaya trading cepat nampaknya lebih tepat diberlakukan sementara ini karena perubahan faktor lain yang mempunyai pengaruh terhadap gerak IHSG maupun harga2 saham tertentu.

Perkembanghan harga minyak misalnya saat ini sedang menjadi fokus pelaku pasar dan bahkan punya pengaruh terhadap bursa global. Hal ini seperti beberapa waktu lalu ketika pelaku pasar fokus menunggu kepastian kenaikan suku bunga FED. Memang setiap saat akan terjadi perubahan fokus yang punya pengaruh signifikan terhadap bursa. Jadi sebagai trader kita tidak bisa hanya duduk manis menanti keberuntungan saja, tetapi harus secara paralel mengikuti perkembangan yang ada seperti harga minyak dunia, emas, nilai US Dollar atau informasi lain baik dari eksternal maupun intrernal.

Semalam harga minyak mentah dunia (WTI)  kembali bergerak volatile, setelah mengalami penurunan tajam pada pembukaan perdagangan ternyata ditutup kembali menguat lebih 1% dilevel $32,22 dikarenakan permintaan minyak AS lebih tinggi.  Kondisi ini berpengaruh terhadap DOW yang sepanjang perdagangan dijalur merah tetapi ditutup naik 0,32% mengikuti harga minyaknya. 

Bagaimana kondisi IHSG kita dalam dua hari ini? Nampaknya juga masih volatilitas seperti hari kemarin yang dalam satu hari bisa bergerak antara jalur merah dan hijau. Saham2 seperti ELSA, BWPT, PGAS, INCO, SMGR, ADRO, ANTM, INAF dan PPRO nampaknya akan bergerak aktif dengan ring yang cukup lebar anatra 1% sd 3%. Ini bisa menjadi peluang trading jika kita bisa memanfaatkan pergerakkan harga, tetapi jika salah dalam mengambil keputusan bisa menjadi sakit gigi dan mual2 he..hee.

Ingat juga bukan hanya faktor Fundamental dan Teknikal saja yang mempengaruhi pergerakkan saham tetapi masih ada beberapa faktor lain yang juga bisa "menggerakkan" hara saham, seperti bandar2 besar dengan tujuan tertentu sehingga bisa membuat harga bergerak tidak sesuai teori yang ada. Untuk itulah kenali, pahami dan baru kita action lebih lanjut.

Salam, 

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

22 Feb 2016

Para Pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Sebagaimana yang ditunggu tunggu dan diharapkan pekan lalu Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate menjadi 7% atau turun 0,25%. Penurunan  ini sudah sesuai ekspektasi pelaku pasar, tetapi kenapa IHSG malah turun? Sebagaimana yang sering terjadi di pasar dengan istilah "Buy stock on the rumor, Sell on the News" dimana pembelian dilakukan ketika ada rumor tetapi justru penjualan dilakukan ketika rumor tersebut sudah menjadi kenyataan.

Akhir pekan lalu memang penurunan IHSG banyak dimotori  oleh turunnya harga saham2 Perbankan antara 2% sd 6% dan itu terjadi pada Bank2 papan atas yang mempunyai Kapitalisasi besar seperti BBNI, BBRI, BMRI, BDMN  dan BBCA.
Penurunan BI Rate sebenarnya bagus untuk dunia usaha terutama disektor riel karena penurunan bunga kredit akan membuat beaya bunga yang ditanggung oleh debitur akan lebih ringan. 

Pemerintah memang berencana  menurunkan tingkat suku bunga menjadi Single Digit atau dibawah 10% karena Indonesia menjadi negara tertinggi suku bunga kreditnya di ASEAN, Malaysia, Singapura dan Thailan dibawah 10% sedangkan Indonesia lebih 12%. Untuk menurunkan suku bunga kredit tentu terlebih dulu harus menurunkan bunga dana seperti deposito. Saya kira ini sudah benar langkahnya dimana nanti Pemerintah, BI dan OJK akan menerapkan dalam peraturan secara bertahap.

Bukan hanya itu Pemerintah, BI dan OJK akan mengatur juga Net Interst Margin (NIM) yaitu komponen pendapatan utama Bank. Bahkan Menteri BUMN menginginkan NIM Bank BUMN bisa turun menjadi 3%. Untuk  menuju bunga kredit turun maka BUMN juga  mesti bersedia menerimana bunga depositonya turun pula.
   
Bagaimana investor melihatnya?? adakah yang salah?  Mungkin cara berpikir sebagian investor begini, karena NIM Bank turun maka akan menurunkan Laba Bank2 sehingga wajar jika harga saham Bank menyesuaikan turun.
Penyebab lain yaitu ada kemungkinan Investor asing yang semula happy dengan mendapatkan bunga deposito atas dananya yang disimpan di Bank2 yang berada di Indonesia yang biasa tinggi kedepan harus berkurang penerimaan bunganya. Dengan demikian investor asing sementara melakukan net sell terutama dari saham2 perbankan.

Kalau saya boleh berpendapat kebijakan penurunan suku bunga ini sudah benar karena dalam jangka panjang suku bunga yang murah akan mendorong dunia usaha menjadi tumbuh. Mereka pemilik dana berusaha melakukan investasi dibidang lain yang semula hanya menyimpan di Bank.Pengusaha yang mempunyai kredit Bank akan membayar bunga kredit yang lebih murah sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih banyak.

Apakah keuntungan Bank akan turun dengan NIM yang rendah? belum tentu karena dengan bunga kredit yang lebih rendah selain harga pokoknya diperoleh lebih rendah pula, Bank2 akan bisa menyalurkan kreditnya lebih banyak sehingga pendapatan bunga secara kuantitatif juga meningkat. Selain itu Bank2 masih punya pendapatan dari usaha lainnya yang masih dalam lingkup usahanya.
Ini ibarat pedagang yang menurunkan harga jualnya tetapi barang yang dijual akan meningkat lenih banyak  jadi hasilnya toh tidak harus turun bahkan bisa lebih bertambah.

Jadi penurunan harga saham Bank2 yang mempengaruhi IHSG kemarin menurut saya sifatnya sementara dan setelah konsolidasi kedepan saya kira akan normal kembali. Bahkan mungkin juga saham2 emiten lain bisa lebih positif dengan penurunan bunga kradit ini karena rata2 emiten punya hutang Bank dalam struktur pembiayaannya.

Jadi tidak usah terlalu galau menanggapi penurunan saham Bank dan IHSG masih ada pilihan lain bukan??

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

18 Feb 2016

Para Pembaca dan Nasabah BNI Securities di Semarang yang budiman,

Ulasan saya yang terakhir tgl.15 Pebruari pagi memprediksikan bahwa IHSG antara 4740 sd 4775 pekan ini, kalau kita lihat IHSG kemarin ditutup 4765. Beberapa kondisi eksternal dan internal memang sebelumnya telah pertimbangkan. Analisa semacam ini sebenarnya bisa dilakukan oleh semua pihak dengan tetap rajin meningkatkan pengetahuan dan tidak monoton.

Semalam Indek DOW kembali menguat 1,59% dan Bursa Eropa rata2 naik hampir 3%. Pertemuan Federal Reserve terakhir menunjukkan bahwa pengetatan keuangan global bisa memukul perekonomian AS dan dianggap mengubah jalur yang direncanakan kenaikan suku bunga pada th.2016.

Kemarin dalam analisa pagi yang saya sampaikan ke grup WA INVESTA saya sampaikan informasi bahwa pertemuan tingkat menteri Arab Saudi, Qatar, Venevuela dan Rusia menyepakati 4 perusahaan utama akan menyetop (atau mengurangi) produksi minyak mereka untuk menstabilkan harga minyak mentah dunia yang anjlok. Saya menyimpulkan harga minya akankembali naik, apa yang terjadi?? Malam ini minyak dunia NAIK 8,23% di level $ 31 setelah Iran juga akan mengikuti jejak untuk mengurangi produksi minyaknya.

Kemarin kebetulan harga saham ELSA malah turun...nah ini yang namanya kesempatan (karena prediksi saya mestinya naik) sehingga saya menampung diharga 224 lumayanlah kalau mulai hari ini harga saham ELSA bisa mulai kenceng larinya. Kadang kita dibuat keder dulu  sama bandar karena antara kajian yang didasarkan dengan perhitungan logis ternyata bisa diputar balikkan oleh mas bandar gitu lho....
Tapi saya optimis jika kajian kita bener haranya menunggu waktu saja untuk menunggu harga sahamnya naik. Jadi berapa dong target ELSA ?? wow saya pribadi berharap bisa ke 245 / 250.
 
Bagaimana dengan si KIJA ? waktu itu target saya di SAHAM PILIHAN adalah 300 target 30 Juni dan di grup WA saya targetkan 245 pekan ini, saat ini sudah 240, bisakah ke 245 sampai akhir pekan?? moga2 saja....hehee.
Memang butu ke Sabaran tinggi untuk trading saham KIJA, tapi kalau sudah pemanasan cukup saya kira ada saatnya KIJA lari kenceng juga.
 
PGAS waktu itu gagal menembus 2500 sehingga harus konsolidasi dulu, kita tunggu bisa jebol 2500 baru mantab menuju harga wajarnya. 
Pilihan lain CTRA dan si kecil yang kadang nakal tapi bisa berpeluang memberikan Cuan tinggi yaitu DSFI, so saham ini enak juga enak buat trading pendek. Dalam 3 hari terakhir ini memperlihatkan volatilitas tapi saya membacanya menuju ke puncak..
 
Kendala yang ada, kemarin Rupiah kembali melemah terhadap UD$ diposisi 13.505 (kurs BI). Hari ini kita menunggu berita BI Rate akankah turun lagi di 7% ?? Yuk kita tunggu hasilnya nanti.
 
Semua hanya prediksi dan sifatnya disclaimer, buat sharing saja kalau ada manfaatnya saya bersyukur kalau ada kurangnya saya mohon maaf karena memang belum bisa sempurna.
 
Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

17 Feb 2016


(klik di tengah gambar untuk memperbesar)
Harga saham-saham CPO bila ditelaah lebih jauh telihat undervalue bila dibandingkan dengan harga CPO internasional, telepas dari menguatnya mata uang rupiah yang merupakan katalis penting untuk komoditas ekspor, penulis mencoba  membandingkannya dengan saham SIMP, bisakah anda menghitung berapa kira-kira harga wajar SIMP? menurut hemat penulis sih… berada di atas level 500, lebih lanjut kedepan terlihat  sentimen positif  yang cukup kuat untuk Salim Invomas Pratama tbk,  sebagai anak usaha dari salim group, Indofood (INDF), produsen BIMOLI market leader  minyak goreng dalam kemasan yang akan segera diuntungkan dari dilarang beredarnya minyak curah oleh pemerintah , tentunya akibat sentimen ini akan lebih tinggi dari harga kewajarannya, seperti  penulis sebutkan tadi di atas, disclamer always on.

15 Feb 2016

Para pembaca dan nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,

Sepekan kemarin IHSG bergerak atraktif,dan ini bisa membalikkan prediksi beberapa pihak karena beberapa kali anomali terhadap bursa yang biasa dipakai sebagai acuan.seperti DOW, NIKKEI, HANSENG, SHANGHAI. Seperti sering saya sampaikan bahwa Bursa ini tidak bisa bersifat mutlak jadi semua serba mungkin.
Semakin kita punya jam terbang  lama  sebagai trader / investor maka seharusnya kita bisa mengambil pengalaman yang penting dari berbagai kondisi.

Saya pribadi lebih banyak menggunakan teori klasik, yaitu dengan memperhatikan makro ekonomi baik ekternal dan internal, sektor industri, fundamental, aksi korporasi (jika ada), kebijakan ekonomi terbaru, teknikal dan faktor lainnya.. Jika ada perubahan yang signifikan diantaranya akan saya kaji sebelum saya melakukan trading. Dari situlah saya mendapatkan "saham pilihan"  dan selanjutnya saya akan mentradingkang kapan saja saya pandang perlu.

Portofolio saya bagi dua jangka pendek (bisa harian sampai mingguan) dan  jangka menengah (biasanya 3 sd 6 bulan). Saat ini saya belum bisa meramalkan lebih dari 6 bulan karena kondisi yang masih sulit ditebak. Posisi portofolio saat ini 65% trading pendek dan 35% menengah. Adapun target hasil / gain yang saya inginkan 30% per tahun.

Bagaimana dengan situasi pasar hari ini?? saya perkirakan cukup seru terutama karena harga minyak dunia yang loncat 12% dan indek DOW dan bursa globalnya yang menguat signifikan.
Jadi seperti yang saya sudah kirimkan via WA kemarin saham pilihan trading saya untuk beberapa hari kedepan adalah ELSA, PGAS, WTON, CTRA. Bukannya yang lain gak bagus, tapi 4 saham tersebut pilihan trading saya pribadi, bahwa ada yang tertarik silahkan saja... Masing2 tentu punya pilihan yang mungkin lebih cocok denga analisanya.
 
Perhatikan juga apakah asing masih agresif beli atau sebaliknya mulai distibusi, jika asing masih net buy pada sesi satu (biasanya saya perhatikan satu jam pertama) maka saya tidak buru2 jualan. Menunggu harga lebih baik donk..sampai target saya tercapai atau ada sinyal pembalikan.
Karena akhir pekan kemarin ketika IHSG tertekan saya lebih banyak belanja maka hari ini bobot portofolio saya cukup lumayan. Bukannya saya menganjurkan "menantang pasar" tapi saya tentu melihat juga saham2 yang mampu bertahan ketika ada gempuran IHSG. Biasanya saham2 tersebut akan lari lebih kencang ketika IHSG kembali kejalur hijau. IHSG saya prediksi 4740 sd 4775.
 
Perhatikan pula gerak nilai rupiah terhadap US$ moga2 tidak melemah lagi melebihi 13.500. Nilai rupiah penting buat analisa makro dan itu punya bobot analisis yang tinggi buat saya.
 
Bila waktunya memungkinkan saya akan coba infokan perkembangan melalui Grup WA INVESTA bagi para komunitas yang sudah tergabung. ( untuk sementara untuk para alumni Investa dan nasabah BNI Securities Semarang). 
 
Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

12 Feb 2016

Para pembaca dan Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,
 
Kembali IHSG berani anomali terhadap bursa global, regional termasuk DOW yang sedang memerah dalam beberapa hari terakhir ini. Kemarin IHSG sepanjang hari sampai sore parkir di jalur hijau naik 0,92% diposisi 4775. Tentu bukan tanpa sebab kenaikan yang diikuti net buy asing lebih Rp.863 miyar. Beberapa katalis menurut saya antara lain penguatan nilai rupiah dan keluarnya Paket Ekonomi jilid  sepuluh yang disambut baik oleh pelaku pasar.
 
Semalam DOW kembali rontok 1,6% dan ini menjadikan hari kelima berturut2 DOW mengalami penurunan, demikian pula bursa Eropa juga rata2 minus diatas 2%.
Khawatirkan kita untuk hariu ini? tergantung bagaimana kita masing2 menyikapinya, karena sudah beberapa kali  IHSG berani melawan arus..?  Apalagi masih ada saham2 yang bisa untuk menjadi pilihan karena mampu untuk mencetak gain.
Pemain saham memang harus punya psikologis yang kuat disamping memang harus kreatif dalam menyikapi segala kondisi pasar. Tidak mudah galau apalagi stres.... kita sedang melakukan trading saham dengan karakter yang spesifik sehingga hal ini harus sudah dipahami.
 
Nilai rupiah kita menguat cukup tajam kemarin dilevel Rp..13.369,- terhadap US$ tentu ini punya manfaat yang bagus buat ekonomi kita. Hutang emiten dalam bentuk US$ pun tentu punya pengaruh positif antara lain pos Rugi Selisih Kurs perusahaan akan membaik yang akan memperbaiki struktur Laba perusahaan.
Sehingga bisa dilirik emiten2 yang punya beban hutang US$ karena kemungkinan akan bereaksi positif harga sahamnya. 
 
Saya masih lebih banyak trading diantara 15 SAHAM PILIHAN saya yang sudah saya bagikan kepada peserta pelatihan tgl.23 Januari 2016 lalu (Silahkan cek harganya saat ini dibanding tgl.21 Januari lalu).
Hari inipun saya masih menikmati trading BBTN, KIJA, SMGR, KAEF, CTRA, CPIN, dengan tetap menggunakan motto SADIS (Sabar dan Disiplin). Jika saham tersebut turun saya tampung bawah dan satu dua hari naik saya jemur diatas. Kalau pilihan sahamnya sudah benar kita tinggal pasang target dengan disiplin, tidak terlalu jlimet memang kelihatannya tapi sebenarnya untuk memilih sahamnya semula bukan dengan ngawur tapi sudah dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
 
Trader yang baik adalah mereka yang siap dalam segala cuaca IHSG, mau turun dan naik silahkan dan itu slalu bisa dibuat sebagai peluang untuk mencari rejeki.
Semoga sukses tradingnya...
 
Saya beritahukan kembali buat yang pernah mengikuti Pelatihan oleh INVESTA
dimanapun termasuk yang Online dan juga Nasabah2 BNI Securities Semarang silahkan bergabung ke grup WA  INVESTA (dengan konfirmasi kepada saya).
 
Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

9 Feb 2016

Para Pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,
Akhir pekan kemarin kembali IHSG mencapai titik tertinggi untuk tahun 2016, yaitu 4798 atau naik 2,8%. Investor asing juga nampak net buy lebih dari Rp.2 T serta nilai transaksi di BEI mencapai Rp.7,7 Trliyun. Adakah ini menandakan gejala BEI akan bullish ?? Saya kira masih perlu melihat parameter2 lain  beberapa saat lagi untuk memprediksi kemungkinan seperti itu.

Seperti yang sering saya sampaikan bahwa saat ini cukup sulit menebak arah IHSG apalagi pengaruh eksternal yang juga sulit ditebak. 
Ketika bursa kita libur senin kemarin DOW dan Bursa Global lainnya mengalami tekanan yang signifikan dan harga minyak kembali turun dilevel $30. Adakah IHSG hari ini akan ikutan terkoreksi ikut bursa global lainnya? Beberapa kali IHSG mengalami anomali tetapi bisakah hari ini mampu kembali anomali itu? Jika saja IHSG mampu bertahan dari pengaruh eksternal kemungkinan IHSG memang akan kembali membuat lompatan yang cukup bagus, tetapi kalau IHSG ternyata terpengaruh DOW dan bursa global lainnya, ya itu biasa2 saja, artinya harus mundur kembali.

Buat traders yang sudah hafal dengan dengan korelasi antara saham sektor minyak dan harga minyak mentah dunia silahkan kembali siap2 menampung dibawah lagi karena harga minyak yang kembali melemah. Siapa tau dapat harga ELSA dibawah 200 lagi dan hold sampai harga minyak naik lagi agar bisa melego diharga diatas 225. 
Perhatikan pula harga gold (emas) naik 2,9% jika mau spekulasi buy silahkan perhatikan ANTM untuk untuk trading singkat siapa tau dapat rejeki dari saham ini, meski untuk jangka panjang harus melihat situasi dulu.

Beberapa saham yang layak trading pekan kedua pebruari ini saya coba SMGR, KAEF, BBTN, JPFA, KIJA, LPKR, ELSA, ADRO dan ANTM dengan strategi BOW (beli ketika harga sedikit turun). 
Jika IHSG mampu bertahan diatas 4700 tentu membawa efek psikologis juga bagi investor untuk "krasan" trading, tapi kalau jebol dibawah itu ya perlu waktu lagi saya kira, apalagi kalau asing kembali obral saham.

Saya lebih senang istilah AYO TRADING SAHAM dari pada AYO NABUNG SAHAM setidaknya untuk saat ini.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

4 Feb 2016

Para Pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Tentu anda masih ingat dalam Ulasan saya kemarin pagi yang antara lain "menyinggung" juga  tentang kemungkinan IHSG anomali dan Saham ELSA dan PGAS. Apa yang terjadi?? Kemarin IHSG ternyata NAIK 0,19% di 4596 sekalipun Bursa Regional rata2 minus berat, itulah bursa yang memang tidak bisa bersifat mutlak. Memang IHSG sempat anjlok di level 4545 tetapi semakin sore semakin menguat dan akhirnya tutup dijalur hijau.

Demikian pula untuk saham ELSA dan PGAS yang saya "singgung" khusus bahwa kedua saham tersebut sangat sensitif terhadap harga minyak dunia, maka saya coba memberanikan diri tetapi dengan penuh kecermatan.
Ketika kemarin harga minyak menyentuh $29 dan minus hampr 2% saya terus memantau lewat CNBC.COM dan memang secara perlahan mengalami reboun dan ketika harga minyak mulai mendekati $30 saya mulai koleksi saham ELSA dengan harga 199 dan PGAS harga 2385.

Seiring dengan itu IHSG pun seakan percaya diri untuk terus menuju ke jalur hijau sampai pra penutupan. Memang dianjurkan untuk senantiasa mencermati keadaan dan TIDAK bersifat monoton yang hanya pasrah dengan keadaan saja.
Dan sekali lagi kalau kita memang sudah ingin menjadi trader usahakan kita jangan selalu tergantung IHSG, apapun kondisinya jadikan peluang mencari rejeki, itu motto saya  he..hee.

Semalam harga minyak mentah dunia kembali "loncat" naik 9,3% dilevel $32,68 dan DOW naik 1,13%. Saya berharap tentunya harga saham ELSA dan PGAS akan ikut loncat juga dan silahkan teman2 yang kemarin memberanikan diri beli ELSA dan PGAS jika ingin melakukan panen raya. Usahakan dengan harga terbaik yang penting sesuai target dan jangan :terlalu "tamak" karena ingat harga minyak sangat liar dan volatile.

Beberapa yang termasuk "15 saham pilihan investa" masih menunjukkan keperkasaannya seperti JPFA, CPIN, KAEF, SMBR yang naik diatas 11% sejak saya luncurkan tgl.23 Januari lalu. disusul INAF, MPPA, UNVR, ADHI, JSMR yang naik diatas 6% sampai posisi tgl. 3 Pebruari kemarin. Masih ada beberapa saham yang naiknya masih dibawah 5% dan saya kira masih punya potensi untuk mengejar ketinggalan saham2 lain yang sudah naik duluan.
Termasuk 3 saham  yang masih minus seperti BBTN, CTRA dan WTON bisa diperhatikan dan kalau mantab silahkan koleksi.

Bagi yang sudah tergabung dalam Grup WA INVESTA kami  berusaha bagikan setiap informasi, rekomendasi dan Sharing bersama semoga bisa bermanfaat.
Bagi teman2 yang dulu pernah ikut pelatihan baik di Semarang, Jakarta, Solo, Jogya, Surabaya atau pelatihan Online baik pelatihan Investor maupun Profesi silahkan bergabung di WA Grup. Termasuk nasabah2 BNI Securities Semarang silahkan juga bergabung.

Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

3 Feb 2016

Para Pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Harga minyak mentah dunia kembali anjlok 6% dilevel $ 29,71 demikian juga DOW yang turun 1,8% dan bursa eropa rata2 turun lebih 2% semalam. Jadi volatilitas memang terjadi pada rata2 bursa akibat harga minyak yang sangat liar pergerakkannya. Terus terang sulit memprediksi pergerakkan harga minyak yang lebih banyak diakibatkan faktor dari eksternal, padahal pergerakkan bursa sementara ini lebih banyak dipengaruhi harga minyak.

Saham berbasis minyak dan gas seperti ELSA turun 7,2% dan PGAS turun 0,4% kedua saham yang cukup aktif tersebut bergerak sangat liar beberapa hari terakhir sehingga membutuhkan kecermatan dan kehati2an yang prima jika ingin "main" di kedua saham tersebut. Bila kita ingin trading di saham ini maka saya anjurkan untuk tetap memantau harga minyak mentah dunia yang bisa dipantau lewat beberapa media online seperti CNBC.Com  ( http://www.cnbc.com/markets/?trknav=dw:topnav:markets:markets:100746255 ).
Kedua saham tersebut sangat sensitif dengan gerak harga minyak sehingga naik turunnya harga sahamnya sejalan dengan harga minyak.
 
IHSG kemarin ditutup 4587 (- 0,8%), investor asing juga nampak net sell. Kalau merujuk dengan DOW dan harga minyak memang IHSG agak berat untuk menapak dijalur hijau hari ini. Tetapi bursa tidak bisa bersifat mutlak bahkan sesekali IHSG juga anomali terhadap indeks bursa lainnya. 
Apapun konsdisinya kemarin masih ada lebih 100 saham yang masih bisa "menghijau" alias mengalami kenaikan harga. Lihat saja MPPA, BBTN, ADHI, WSKT, UNVR , CTRA  misalnya masih bisa menghasilkan GAIN. Jadi masih ada plihan kan..?? 
 
Sekedar guyonan saja pada tgl.23 Januari 2016 lalu kami INVESTA bekerja sama dengan KADIN JATENG menyelenggarakan pelatihan bagi investor, dan pada saat itu saya memberikan "Bonus" kepada peserta 15 saham pilihan INVESTA dengan target harga sampai 30 Juni 2016. 
Kami bersyukur bahwa kemarin ada peserta pelatihan yang memuat di Grup WA INVESTA sampai hari kemarin 2 Pebruari ternyata dari saham pilihan tersebut ada 13 saham mengalami kenaikan harga bahkan 4 saham naik lebih 10%, 4 saham naik lebih 5% sd 9%, 5 saham naik tetapi dibawah 5% dan yang 2 saham yang masih minus.
 
Pilihan saham memang kami analisis dari berbagai kajian terutama memang lebih ke jurus trading jangka pendek. Tetapi semua hanyalah prediksi dan bersifat diclaimer karena saya merasa tidak sempurna.
Moga2 dikesempatan pelatihan yang akan datang kita bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan bersama. (he..hee silahkan konfirmasi bagi yang berminat).
 
Sekali lagi bagi seorang trader tetap berusaha mendapatkan peluang memperoleh gain / hasil  dari hasil trading saham, dalam kondisi apapun termasuk jika IHSG merah. Manfaatkan kondisi volatilitas dengan sebaik2nya dan ini bukan menantang pasar tetapi justru memanfaatkan pasar.
 
Salam,

INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

1 Feb 2016


Para Pembaca dan nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Akhir bulan Januari 2016 kemarin IHSG sekaligus ditutup dengan prestasi terbaik selama bulan Januari dengan kenaikan sebesar 0,47% atau 22 poin dibanding akhir Desember 2015 di posisi 4593 dan akhir bulan Januari 2016 ditutup 4615.
IHSG selama Januari sempat turun pada posisi terendah di level 4414 pada tgl.21 januari ketika harga minyak mentah anjlok di US$ 26 dan bursa Shanghai anjlok 6% saat itu.  Memang dapat dikatakan selama bulan Januari ini IHSG sangat volatile sekali demikian juga  harga beberapa saham.

Volatilitas IHSG dan beberapa saham tersebut mungkin terasa sulit bagi beberapa investor dalam mendapatkan gain saat ini, namun sebagian investor justru merasa senang dengan volatilitas ini karena bisa melakukan trading dengan cepat. Jika pemilihan saham dan cara tradingnya tepat maka volatilitas akan menjadi peluang yang baik.
Salah satu kiatnya antara lain kita harus Sabar dan Disiplin (SADIS), misalnya kita sudah membeli salah satu saham maka kita harus disiplin dengan target "keuntungan" yang ingin kita tentukan, begitu harga sudah sampai ditarget ya jual lah saham anda. Biasanya kita jadi tamak ingin menunggu harga bisa lebih tinggi lagi dan yang terjadi biasanya ketika kita belum sempat menjual malah harga turun lagi maka hilanglah gain yang kita harapkan.

Anda juga dianjurkan memperhatikan karakter beberapa saham tertentu dengan pergerakkannya karena saham2 biasanya punya karakter masing2 juga. Jika sudah mengetahui karakternya maka itu lebih baik bagi kita untuk trading saham tersebut. Penyakit trader biasanya sering pindah2 saham yang belum diketahui karakternya langsung masuk begitu saham tersebut nampak lagi ramai transaksi.

Bagaimana trading awal Pebruari ini?? jika memperhatikan harga minyak mentah dunia merayap naik di level US $ 33,62  DOW naik 2,47% dan Bursa Eropa juga naik rata2 diatas 2% maka jika bursa regional pagi ini juga dibuka hijau maka potensi IHSG diprediksi akan kembali menguat.
Saham nya?? hehee itu yang penting bukan? saya pribadi masih konsisten :trading" disaham2 ELSA, PGAS, SMGR, INCO, MPPA, WTON dan PPRO dengan harga sekitar penutupan Jum'at kemarin cukup menarik.
Satu lagi saham yaitu KIJA, saham ini sudah saya perhatikan beberapa saat yang selalu punya pertahanan kuat dibawah 230 dan kemarin mulai menembus diharga 234. Biasanya punya kecenderungan naik kembali, dan target saya 245 dipekan ini, syukur bisa lebih tinggi.

Buat para investor / trader yang ingin mengundang kami secara in house training baik di rumah, dikantor maupun di tempat lain yang disediakan sendiri kami siap sharing. In house training ini bisa untuk keluarga, teman2 atau pegawai. Silahkan hubungi kami di alamat dibawah.

Salam,


INVESTA
Pin, 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite dan terkonfirmasi)

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.