30 Jun 2014

Sebagaimana yg saya khawatirkan bahwa nilai Rupiah sudah melewati Rp.12.100,- per US$, ini berimbas buat IHSG yg kemarin kembali turun 0,5%. Nampak harga saham beberapa emiten yg terimbas pelemahan rupiah kemarin kembali rontok terutama emiten yg punya obligasi dalam bentuk dollar US dan perusahaan yg banyak import bahan baku.
Hal ini saya kira telah saya ulas beberapa kali pada menu sajian Teh Pagi di blog kita investalpppm.blogspot.com.

Semakin susah saja mencari pilihan saham karena jika ada harga saham yg turun signifikan maka itu akan mempengaruhi juga harga saham yg lain meskipun sebenarnya kinerjanya bagus. Ini hal yg sudah biasa terjadi karena investor/trader selalu membuat perbandingan harga saham secara umum dan menjual sahamnya karena melihat saham lain turun.
Demikian pula sebaliknya, ini sudah menjadi efek phisiologi bagi investor yg rata2 mudah terpengaruh.

Dengan perubahan kondisi yg terjadi maka tentu saham2 pilihan bisa saja menjadi tidak sesuai harapan dan bahkan harus di update menyesuaikan kondisi terbaru. Memang "kita harus menyesuaikan kondisi Pasar bukan Pasar yg menyesuaikan kita".
Untuk itulah mau atau tidak kita mesti terus menyikapi kondisi makro ekonomi, sektor industri, politis, Fundamental perusahaan dll. Inilah yg kadang lupa diperhatikan investor.

Buat yg berniat investasi jangka menengah setidaknya sampai akhir tahun 2014 maka dengan tetap hati2 dan disiplin tinggi cermati saham2 yg punya kinerja bagus dan harganya sedang jeblok karena jika kondisi membaik maka saham2 ini punya potensi mantul tinggi.

Bagaimana dengan saham BUMI yang kemarin naik 14% ? masihkah ada prospek kenaikan harganya??
Seperti kita ketahui BUMI rencanaya hari ini 30 Juni 214 akan menyelenggarakan RUPSLB untuk minta persetujuan dalam rangka mau Right Issue. Dimana rencananya Right Issue ini akan digunakan MEMBAYAR HUTANG dengan perbandingan 20 : 31 artinya setiap pemilik 20 saham lama diberikan HAK untuk membeli saham baru sebanyak 31 saham dengan harga Rp.250,- per saham.
Saya pernah mengulas dalam tulisan saya tentang analisis  "pengaruh aksi korporasi terhadap harga saham". Biasanya setiap menjelang RUPSLB harga sahamnya akan "dinaikkan" karena emiten sangat berkepentingan terhadap RUPSLB tersebut. Dengan naiknya harga sahamnya maka seakan-akan Aksi Korporasi tersebut didukung oleh Pemegang saham. Itu tidak hanya saham BUMI tapi juga terjadi dibeberapa emiten lain yg mau aksi korporasi.

Berapa harga teoritis saham BUMI ? dengan harga penutupan kemarin Rp.172,-  dengan harga penebusan Rp250,- maka harga teoritisnya adalah Rp.219,- per saham. Tentu harga teoritis ini akan berubah2 menyesuaiakan  harga pasarnya sampai nanti pada saat CUM RIGHT.
Bagimana jika nanti harga saat penebusan dibawah Rp.250,- ?? Tentu bagi investor akan rugi jika membeli dengan harga Rp.250,- jika akan membeli lebih baik diharga pasar yg lebih rencah. Itupun kalau investor optimis bahwa setelah Right Issue harga saham BUMI bisa naik kembali.

Bagaimana jika pemegang saham lama tidak mengeksekusi (membeli) saham BUMI yg merupakan haknya? tentu pemegang saham lama akan mengalami dilusi atau penurunan komposisi pemilikan harga sahamnya secara presentase. Lantas bagaimana kira2 prospek saham BUMI kedepan? 
Yang perlu diperhatikan adalah TUJUAN Right Issue ini adalah untuk membayar Hutang (bukan untuk ekspansi) sehingga manfaat bagi perusahaan adalah hutangnya berkurang sehingga beban bunganya juga berkurang.
Aksi seperti ini telah berkali-kali dilakukan BUMI tetapi nampaknya belum bisa keluar dari beban hutang yg besar, karena setiap kali dibayar dengan right issue masih saja ada hutang yg lain. Entahlah kalau kali ini bisa berhasil membuat kinerja BUMI menjadi labih baik dan pemegang saham publik  tidak selalu menanggung hutang saja tapi bisa mendapatkan keuntungan hasil investasinya.

Salam, investa
pin 2b7dd5ee (sampaikan salam investa jika sudah terkoneksi).

25 Jun 2014

Harga minyak dunia kembali melonjak lebih dari 1% karena ketegangan di Irak, kondisi ini juga membuat index DOW turun 0,71%. Jika harga minyak terus melambung maka bisa mempengaruhi subsidi BBM yg memang sudah terlalu tinggi didalam negeri.
Emiten yg banyak menggunakan minyak non subsidi tentu akan lebih berat karena biaya operasional menjadi meningkat. Disisi lain emiten yg mempunyai produksi minyak akan memperoleh keuntungan dengan kenaikan minyak, untuk itu silahkan mencermati kalau perlu tukar portofolio dari saham emiten yg berkorelasi negatif terhadap kenaikan harga minyak untuk ditukar ke saham emiten yg berproduksi minyak atau Gas.

Untuk itu silahkan dilirik saham2 ELSA, BIPI, PTRO, PGAS, MEDC pekan ini. Apalagi kalau diperhatikan close kemarin sore menunjukkan sinyal yg menguat, prediksi saya saham2 tersebut masih bisa dikoleksi atau buat kegiatan trading.
Yang penting dalam kondisi market saat ini jangan tamak, dapat 3% sd 5% seminggu realisir dulu sambil nunggu perkembangan PILPRES dan selesainya Piala Dunia he..hee..mungkin habis Hari Raya lagi pasar normal.

Buat teman2 di Surabaya dan sekitarnya bisa siap2 ikut Gathering ya...ada rencana saya diminta EQUITY SECURITIES untuk Gathering di Surabaya. Buat yg berminat hadir silahkan daftar ke saya, GRATIS koq sambil makan malam. Ini sedang cari tempatnya.

salam, investa
pin 2B7DD5EE

23 Jun 2014

Sudah beberapa waktu IHSG tidak selalu sejalan dengan Index DOW saat ini DOW terus memecahkan record tertingginya yg hampir menyentuh 20.000 (19.947), namun nampaknya IHSG cukup berat untuk menuju 5000.
Kondisi market saat ini nampaknya sedang mendapatkan beban berat sehingga IHSG dalam tekanan.
Investor memang punya kebiasaan sarapan pagi dengan melihat index DOW, Bursa Eropa, harga komoditas dunia sebelum bursa kita buka. Kondisi2 tersebut merupakan analisis instan yg akan dipakai sebagai dasar transaksi harian para traders.
DOW memang banyak mempunyai pengaruh bagi bursa dunia, dulu waktu aktif jadi traders saya antara lain  berpedoman pada index DOW, Hangseng dan Nikei. Jika index ketiga bursa tersebut Plus maka  IHSG juga cenderung ikut naik, dan saya berani belanja pagi hari. Sebaliknya jika index DOW / Hangseng dan Nikei Minus maka IHSG juga lebih banyak kearah minus.

Beberapa waktu terakhir ini kecenderungan itu nampaknya semakin susah ditebak, DOW naik tapi IHSG turun. Bahkan th 2013 lalu DOW naik 13 % dalam setahun namun IHSG justru turun 5%.
Memang sebaiknya investor / traders juga memahami bahwa kondisi setiap negara ini berbeda2, ada yg pertumbuhan ekonominya bagus tapi ada yg sedang tidak bagus, jadi wajar kalau index Bursa masing2 bisa berbeda.
Sekali lagi memang DOW itu punya pengaruh kuat karena banyak perusahaan besar kelas dunia pada listing disana dan perusahaan2 tersebut  mempunyai cabang2 diberbagai negara. Sehingga bila kondisi pasar di DOW mengalami pergerakan baik naik atau turun sering diikuti oleh bursa yg lain terutama bursa yg mempunyai keterkaitan lebih bayak dengan DOW, misalnya jika ada perusahaan suatu negara yg juga listing di Bursa AS (Wall Street).

Ingat ketika AS mengalami goncangan ekonomi masalah property  yg dikenal dengan Subprime Mortage Crisis th.2008 ? itu bermula dari AS yg akhirnya menjalar keseluruh dunia dan menjadi Krisis Global.
Perusahaan besar seperti Lehman Brathers sampai bangkrut karena masalah tersebut. Ini bukti kalau AS punya pengaruh kuat terhadap sistem keuangan dunia karena uang ini mengalir kemana-mana.
Nah yg perlu dicermati saat ini aliran dana asing ke Indonesia melalui pasar modal ini cukup besar, memang ada positifnya karena cadangan devisa kita jadi bertambah, pembiayaan perusahaan menjadi lancar dan harga saham di Bursa kita juga bisa tumbuh.
Namun perlu diwaspadai kalau suatu saat dana asing tersebut ditarik sewaktu-waktu dalam jumlah yg besar woow itu bisa membuat gejolak yg luar biasa. Ini bisa kita lihat pada saat th.2008 itu IHSG langsung rontok.

Tapi saat ini ekonomi AS sedang membaik dan DOW mencapai index tertingginya kenapa bursa kita masih lenggak lenggok??
Kita tau saat ini peristiwa sejarah sedang terjadi di negara kita PILPRES, tentu investor asing juga menyikapi peristiwa ini karena memang punya kepentingan terhadap investasi mereka. Jadi siapa Presidennya nanti akan mempunyai pengaruh apakah investor tetap akan menempatkan dananya di Indonesia atau sebaliknya. Kebijakan Presiden itulah sebenarnya yg dinantikan oleh investor asing.
Moga2 Pilpres bisa lancar, aman dan pasar kita menyambut baik siapa nanti yg akan menjadi Presiden terpilih.

Demikian sekilas pandangan saya terhadap kondisi bursa kita yg nantinya akan tercermin terhadap IHSG, jika Pilpres sukses menghasilkan Presiden yg "diterima pasar" IHSG akan kembali naik tetapi jika pasar kurang happy maka bisa jadi IHSG akan terkoreksi sementara.

salam, investa
pin 2B7DD5EE (sampaikan "salam investa" jika sudah terkoneksi)
blog: investalpppm.blogspot.com

19 Jun 2014

Seperti saya ulas beberapa kali bahwa bahwa IHSG yg benar adalah IHSG yang terbentuk dari kekuatan pasar sekaligus cerminan dari Fundamental kinerja emiten yg tercatat di bursa. Artinya kalau IHSG itu "dibentuk" oleh kekuatan pihak2 tertentu maka itu hanyalah semu dan bersifat sejenak yg akhirnya akan kembali kepada kekuatan pasar yg sebenarnya.
Setelah sehari sebelumnya IHSG naik 0,49% dan sepertinya dibentuk pada saat pre closing maka kemarin IHSG kembali terkoreksi minus 0,44% (4887).


Salah satu bahan analisis saya dalam membuat  prediksi saya terhadap arah pasar adalah Nilai Rupiah terhadap US $, kemarin Rupiah melemah kembali menjadi 11.978 (kurs tengah BI). Itu membuat pasar saham tidak nyaman dan memperberat gerak IHSG untuk lebih tinggi.
Pelemahan rupiah akan memperberat beban hutang baik Pemerintah maupun para emiten yg masih banyak import bahan produksinya maupun emiten yg punya hutang dalam bentuk US $. Lihat saja emiten2 tersebut yg mengalami tekanan harga lebih banyak seperti ASRI, ERAA, JPFA
Tentu sebagai investor sebaiknya memang tidak asal beli, pertimbangkan semua aspek, maklum pasar saham ini sangat peka terhadap pengaruh lainnya terutama suku bunga, nilai uang, pertumbuhan ekonomi, harga komoditas, kebijakan lain baik global maupun nasional selain Fundamental dan Tehnikal Analisis.

Sementara berita terakhir DOW kembali naik 0,52% dan bahkan S $ P memecahkan record tertingginya kembali setelah FED mengatakan bahwa terjadi rebound terhadap pertumbuhan ekonomi AS, dan suku bunga masih akan dipertahankan rendah .
EIDO juga naik 0,52% semalam, akankah kondisi ini berpengaruh terhadap IHSG hari ini? masih perlu diuji, tetapi kalau nilai rupiah sampai menembus 12000 menurut saya akan berat buat IHSG. Saya berharap tidak terjadi pengalihan investasi asing dari bursa kita ke pasar yg sedang membaik seperti di AS. Mengerikan kalau sampai asing cabut dari bursa kita karena sejak awal tahun asing terus membawa uangnya ke bursa sekitar 40 T.


Harga minyak dunia yg terus melambung perlu juga diperhatikan, apa korelasisnya terhadap saham2 yg diuntungkan dengan kenaikan minyak tersebut, kemarin MEDC, PGAS, dan PTRO  ada dijalur hijau walau IHSH merah.
Saya masih tertarik dengan menu kemarin pagi (silahkan baca ulasan kemarin) kebetulan harganya sdh sesuai yg saya targetkan siapa tau bisa mendatangkan rejeki.

Hari ini biasa saya ada acara ngamen ke Surabaya sampai Jum'at, buat teman2 di Surabaya ayo makan rawon setan bareng he..hee..
Semoga sukses yaa...

salam,  investa
pin . 2B7DD5EE
blog: investalpppm.blogspot.com

18 Jun 2014

Untuk kesekian kalinya manuver terjadi pada saat Pre Closing Bursa atau pasar gelap antara jam 15.50 sd 16.00. IHSG yg semula lenggak lenggok dibawah 0,1% akhirnya ditutup naik 0,49%, hanya untuk melewati batas angka psikologis 4900 ?? karena menjadi 4909.
Salah satu kelemahan Teknikal Analisis yaitu "tipuan chart" yg dibuat oleh bandar, karena bandar itu menguasai segala ilmu baik FA dan TA. 
Sehingga untuk menghindari agar  IHSG tidak menyentuh suport dan kembali diatas 4900 maka bandar bisa saja melakukan upaya "pengangkatan" itu pada saat pre closing tentu agar tidak terlalu banyak dilawan ritel, karena kalau pada jam trading maka upaya itu akan lebih berat.
Ini juga salah satu trik trading yg perlu diketahui investor pemula, karena dalam trading di saham ini banyak ilmu dan jurus yg sebenarnya perlu dipahami.

Nilai transaksi brsa maih dibawah rata harian bursa, kemarin cuma sekitar 3,5 Trilyun, apa boleh buat minsed piala dunia sudah tertanam secara psikologis pada investor yaitu ada BOLA maka transaksi sepi.Jadi investor yg tidak hoby bola pun juga merasakan dampaknya he..hee.
Hari ini rasanya transaksi masih belum akan ada kejutan baru, mungkin masih mixed2 saja karena belum ada news baru yg bisa membuat bursa kembali menghangat. Jadi strategi trading jangka penedek masih lebih pas rasanya. 
DOW dan EIDO semalam ditutup menguat tipis, tapi sementara ini DOW tidak banyak pengaruhnya terhadap IHSG.
Maka pilihlah saham yg relatif fluktuatif bisa yg bisa ring diatas 3 point, karena untuk mendapatkan gain sekalipun kecil itu kalau kita dapat menjual dengan harga naik 3 point, itupun untuk saham dibawah 1500.

Walaupun relatif susah tapi mungkin bisa diperhatikan MLPL (kalau turun buy di 785), BBTN (buy 1020), ADRO (1265), KAEF (990), dan tentu menu lama ELSA (630), BIPI (125). Nah kalau misal sudah dapat jemur 3 poin diatas untuk dapat cuan tik tok harian. Tentu Disclaimer lho....

Buat teman2 traders/investor yg barusan bergabung dengan kami INVESTA  saya ucapkan terima kasih dan silahkan kirim alamat email ke kami supaya kami bisa kirim ulasan TEH PAGI langsung ke email. 
Tapi jangan lupa kunjungi juga blog nya ya...

Tetap SADIS (Sabar dan Disiplin).

salam, investa
pin 2B7DD5EE

17 Jun 2014

IHSG kembali mundur teratur,  bukannya nyentuh 5000 tapi malah minus dibawah  4900 (4885 atau turun 0,84%). Benarkah sementara Bursa pindah ke Brazil ?? semakin ramai laga Piala Dunia maka semakin berkurang nilai transaksi di BEI dan kalau semakin sepi biasanya investor makin jenuh dan ujungnya mereka mengurangi portofolionya.
Investor sebagian besar menghabiskan sepanjang  malam nonton bola sehingga tentu siang kurang semangatnya untuk trading, selain itu bukan rahasia lagi piala dunia ini juga dipakai sebagian pihak untuk bertaruh, itu yg menyebabkan bursa cenderung sepi.

Situasi Capres juga mempunyai pengaruh kondisi bursa, semakin terjadi keseimbangan baru antara Prabowo dengan Jokowi maka investor juga semakin sulit menebak siapa calon Presiden kita nanti.
Kalau dulu ada istilah "Jokowi Effect" ketika IHSG loncat 3% dalam sehari, saat deklarasi Jokowi, itu diartikan bahwa pasar pro Jokowi. Namun dalam perkembangannya elektabilitas Prabowo ternyata mulai naik dan saat ini dapat dikatakan seimbang. Itu suatu proses demokrasi yg bagus saya kira. Jadi jangan hanya popularitas sesaat saja atau pencitraan belaka tapi mesti dilihat secara menyeluruh yaitu apa yg telah dilakukan masa lalu dan apa serta bagaimana yg akan dilakukan dimasa yg akan datang oleh Capres tersebut.
Disinilah pelaku pasar mulai bisa menilai, dan saya kira pasar akan mempunyai reaksi kalau nanti sudah terbentuk Kabinet baru, kita akan mengetahui kualitas kabinet yg akan menjadi ujung tombak Pemerintah negara ini. Presiden itu penting tapi Menteri2 juga punya peran penting saya kira. Maka siapapun Presidennya diharapkan memilih Kabinet yg Profesional dan Pro Pasar, nah baru Bursa akan menyambut positif.

Ulasan Teh Pagi kemarin secara khusus saya sertakan ELSA dan BIPI dan yg terjadi kemarin ELSA naik kembali 5% sehari dan BIPI paling tidak berakhir di jalur hijau. Sekalipun IHSG turun kalau pilihan bisa cocok lumayan juga sih bisa tik tok he..hee..
Saya kira kedua saham tersebut masih bisa diperhatikan, ELSA saat ini 49% sahamnya sudah dimiliki Pertamina semula mayoritas milik BIPI, jadi saya kira memang pergerakkannya tidak selalu sama, tapi BIPI ini menurut analisis saya sedang dijagain Bandar (entah siapa) tapi nampak dari pola transaksi kalau Bandar sedang berperan disitu.
Tentang ilmu Bandarmologi ini perlu pengamatan yg cermat, mau tau?? silahkan besuk ikut gabung dalam pelatihan yg kami selenggarakan ya he..heee. baik di Semarang, Jakarta dan Surabaya.
Kami sedang berencana membuka Pelatihan di Jakarta dan Surabaya dan setiap kelas minimal 15 orang.(silahkan menyatakan minat kalau tertarik melalui email atau pin kami).

Informasi yg saya baca BUMI berencana Right Issue untuk membayar hutangnya dengan harga Rp.250,- per saham. Ini salah satu bentuk Aksi Korporasi yg layak dicermati apakah dampaknya terhadap harga sahamnya ?? harap hati2 dalam meyikapi karena tujuan Right Issue ini untuk membayar hutang lho...Jadi pemegang saham BUMI sudah sekian lama tidak pernah dapat deviden, harganya turun terus, eh sekarang malah dimintain uang lagi untuk membayar hutang. Ngapain saja para Direksi BUMI selama ini??.
Tentang Aksi Korporasi ini juga akan saya sampaikan dalam paket materi pelatihan bersama Bandarmologi, dll sehingga diharapkan investor pemula akan mengetahui lebih banyak tentang seluk beluk dunia investasi.

Apapun kondisi pasar saat ini semoga kita mendapatkan yg terbaik.

salam, investa
pin 2B7DD5EE
email. investa.p3m@gmail.com

15 Jun 2014

Nilai transaksi di pasar reguler BEI relatif sepi (kemarin nilainya transaksi 9 Trilyun tapi karena ada  TS 7,4 Trilyun). Namun jika traders jeli memilih sebenarnya bisa juga dapat cuan / gain dari beberapa saham, karena faktanya ada saham yg bisa naik lebih 5% dalam kondisi yg seperti ini.
Tiga hari yg lalu dalam menu Teh pagi ada diantaranya saya sebut ELSA diharga 560 waktu itu dan kemarin close 605, bahkan jika kemarin pagi masih sempat masuk 565 bisa tik tok 6% sehari.
Elsa mempunyai kinerja yg bagus apalagi saat ini harga minyak dunia naik tertinggi dalam 9 bulan terakhir. Pemegang saham terbanyak itu Pertamina, semula ELSA ini sebagian sahamnya dimiliki BIPI tetapi sebagian oleh BIPI telah dijual, makanya BIPI bermaksud buy back saham BIPI maksimal Rp.300,-.mungkin dapat uang dari jualan ELSA  tapi kapan..?? itu sih baru rencana mesti di RUPS kan dulu.

Banyak teman2 yang bertanya kepada saya tentang BIPI apakah ada hubungannya dengan Bakrie, jawaban saya TIDAK ada hubungan BIPI (Benakat Petroleum Energy) dengan Bakrie dilihat dari Pemegang sahamnya. Mungkin karena kodenya pakai B saja sehingga diduga Bakrie he..hee. Menurut kaca mata saya BIPI juga dijagain Bandar sehingga kita tidak bisa hanya berpedoman FA dan TA saja. Kita borong dihajar, kita Cut Loss ditampung, ya..dasar Bandar.
Begitu traumanya banyak investor dengan group Bakrie barang kali sehingga tidak berani mendekat ke saham2 yg terafiliasi dengan group Bakrie. Maklum dari sekian banyak perusahaannya yg Go Publik sebagian besar harganya rontok karena kinerjanya jeblok. Bahkan ada guyonan "jangan sampai uang kita ditelan BUMI"

Pekan ini saya juga sedang mengamati saham BISI (ini juga tidak ada hubungannya dengan Bakrie lho..), kenapa? sederhana saja harga jagung dunia nampaknya mulai bergerak naik setelah turun tajam beberapa waktu lalu. BISI sebagai produk benih jagung akan sangat tergantung dengan harga Jagung tentunya sehingga kenaikkan harga ini berpotensi menaikkan juga harga saham BISI yg memang masih tergolong rendah di 535, target saya sekitar 580 jadi masih punya harapan naik.
Selain itu saya masih konsisten di saham MLPL, KAEF, ADRO, PGAS  dan ERAA dengan strategi BOW (beli kalau harga turun).

Buat teman2 yg di Jatim khususnya Surabya dan sekitarnya kemungkinan dalam waktu dekat akan ada Gathering dari salah satu Sekuritas, kebetulan saya diminta jadi pembicaranya. Kalau terlaksana silahkan bergabung ya...akan saya info jadwal pastinya.
Semoga kita bisa berdiskusi dalam kesempatan tersebut.

Salam, investa
pin 2B7DD5EE (sampaikan "salam investa" jika sudah saya add)

13 Jun 2014

Pertanyaan kemarin terjawab, IHSG ternyata belum mampu sentuh 5000 sebaliknya mesti mundur lagi turun 0,76% (4934). Prediksi saya senin lalu bahwa pekan ini akan berakhir paling tinggi 4950.
Tidak mudah memang menebak arah IHSG saat ini karena selain faktor internal juga kondisi ekternal punya pengaruh juga. Lihat saja IHSG sempat mixed beberapa hari lalu itu memperlihatkan investor ragu mengambil sikap.
IHSG adalah salah satu cerminan dari dari fundamental ekonomi kita, kita tau saat ini fundamental kita memang belum ada data positif yg signifikan.

BI kemarin mengumumkan dengan mempertahankan BI Rate ditingkat 7,5% dan Rupiah saat ini masih dilevel 11.800. Dari faktor eksternal pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh cuma 2,8%,  semalam DOW kembali terpuruk 0,65% dan  EIDO minus 1%, harga minyak kembali naik level $106.
Hari ini pasar diuji apakah mampu keluar dari mindset bahwa transaksi akan sepi selama acara piala dunia 2014 atau sebaliknya tidak banyak pengaruhnya. Dua peroide yg lalu memang transaksi cukup sepi saat piala dunia transaksi  turun sekitar 20%. Tapi semua tidak ada yg mutlak bukan?

Hari ini perhatikan di sesi pembukaan sampai jam 9.30 lihat arah transaksi asing cenderung net sell atau net buy, biasanya asing akan konsisten dengan net sell atau net buy sejak awal sesi.
Kenapa asing jadi panutan? kita tidak perlu malu mengakui bahwa faktanya asing masih mendominasi pasar kita, itu bukan salah mereka tapi kita sendiri yg harus mampu meningkatkan pengetahuan dan menguasai pasar kita sendiri sehingga kedepan tidak tergantung asing.

Jika pasar masih dalam tekanan, lebih baik sabar dan nmpung saham2 bagus yg harganya lagi ditekan dan berharap pantulan untuk meraih cuan. Memang mungkin tidak bisa banyak tapi bisa dipakai pendapatan harian dengan pola trading cepat.
Saya masih tetap perhatikan saham MLPL, ELSA, ADRO, KAEF untuk trading apalagi dengan harga sedikit turun hari ini, semua hanya prediksi dan resiko tentu tetap ada jadi silahkan dipertimbangakan.
Jika harga minyak bergerak naik terus silahkan juga lirik PGAS, KKGI dan INDY.
Dalam kondisi seperti ini jangan terlalu berharap berlebihan, target secukupnya yg rasional tapi displin akan lebih baik.

salam, investa
pin 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah terkonesi)

12 Jun 2014

Setelah IHSG hampir sepanjang perdagangan mixed2 saja plus minus kurang dari 1% tetapi pada saat pasca closing ternyata IHSG berakhir plus 0,5%. Seperti biasa modus penarikkan beberapa harga saham dilakukan pada saat PRE CLOSING atau pasar gelap.
Ada investor yg pasang jual pada saat Pra Closing 10.175 tapi justru lakunya di 10.275 lumayan kan dapat tambahan Rp.100,- per sahamnya. Tentu anda juga sudah tau kan bagaimana transaksi di waktu Pra Closing ternyata bisa menguntungkan juga terkadang. (Buat yang belum tau silahkan ikut pelatihan he..heee..) saya  sudah beberapa kali menjelaskan hal ini di ulasan pagi.

Berita "mengejutkan" kemarin datang lagi dari BUMI yg disuspen perdagangannya karena gagal membayar bunga/kupon Obligasinya, tetapi berita sore kemarin Manajemen akhirnya misa membayar juga.
Jadi ada kemungkinan hari ini BUMI bisa diperdagangkan lagi.
Secara pribadi saya tetap tidak berani berspekulasi di saham BUMI ini karena rekam jejaknya yg banyak memakan korban karena actionnya yg banyak negatifnya. Sama2 spekulasi lebih baik di saham lain yg lebih baik Fundamentalnya saja. Tapi tentu semua terserah analisa dan kemantapan masing2...

Bank Dunia juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global dari 3,2% menjadi 2,8% artinya kondisi ekonomi dunia tidaklah terlalu bagus untuk th.2014 ini. 
Apakah masih akan terjadi aliran masuk dana2 dari luar ke negara kita?? karena sampai saat ini masih terjadi capital in flow ke Indonesia terutama melalui instrumen Obligasi / Surat Utang Negara dan Saham.
Namun mesti diwaspadai dana asing yg masuk ini kategori Hot Money yg sewaktu2 bisa keluar dengan cepat, kalau ini terjadi bisa menggoyang pasar saham kita.Semua ini tergantung kondisi ekonomi Indonesia dan tentu situasi Politik  keamanan serta kepastian hukum.

Jadi kenapa saya lebih senang transaksi pendek2 dulu itu karena situasi masih belum benar2 nyaman, nunggu saja setelah pemerintahan baru nanti bagaimana arahnya baru.
Hari ini IHSG mencoba menembus 5000 dengan segala modus dan jurus para "Investor" besar, kalau mampu close diatas 5000 maka akan membuat psikologis investor lebih optimis, tapi ingat jangan hanya jebakkan betmen. IHSG cerminan dari Fundamental Emiten bukan sulapan Bandar maka biarkan IHSG berjalan apa adanya saja.
Menu saham pilihan di MLPL, ADRO, ELSA. KAEF silahkan cermati dulu supaya  tidak salah pilih.

salam, investa
pin 2b7dd5ee (sampaikan salam investa setelah terkoneksi)

11 Jun 2014

IHSG balas dendam?? setelah sehari sebelumnya IHSG dibantai minus 1% kemarin ganti menyodok keatas 1,2%. Beberapa saham BC kembali memperbaiki harganya, BBRI, BBNI, BMRI merupakan saham Bank yg memimpin kenaikan sekaligus menyokong kenaikan IHSG.
Masihkan hari ini berlanjut? jawabannya tentu tidak mudah lihat saja kemarin juga banyak analis yg menembak IHSG akan minus tapi faktanya malah naik.
Ini memang masa "Ngeri2 sedap" susah menebak walau hanya dua pilihan naik atau turun.
Secara pribadi saya perkiraan hari ini masih ada kemungkinan naik walau tidak banyak, sektor pertambangan coba perhatikan ADRO, kalau dibawah 1290 bisa colek dan jemur di 1320. MLPL kalau turun 760 juga silahkan koleksi, demikian pula BJTM kalau 415 bisa nampung, BBTN menarik kalau 1000. Strategi tik tok kalau bisa 4 s/d 5 poin diatas.
Dalam situasi seperti ini strategi tik tok tidaklah salah, lebih baik sedikit dikantorng dari pada banyak hanya diangan-angan.
Situasi saat ini cepat berubah dengan berbagai peristiwa makanya sesuaikan investasi dengan kondisi.

Namun jangan lupa perhatikan juga gerak transaksi asing dan nilai rupiah, jika asing agresif jualan lebih 500 M net sell maka jangan paksakan melawan arus, demikian pula jika rupiah sampai 11.900 itu juga gawat.
Kondisi2 seperti ini tidak bisa dilupakan, kita bukan sedang gambling tapi investasi, soal jk pendek atau panjang bukanlah masalah.
Saya tidak akan menganjurkan seperti penjual Reksa Dana yg meminta kita selalu berinvestasi jakngka panjang, karena itu juga bukan jaminan. Trading jangka pendek pun kalau bisa tepat sasarn juga bisa menghasilkan  lumayan. Banyak contoh saham2 yg semakin panjang malah semakin turun, walaupun banyak juga yg bagus ketika simpan jangka panjang. Prinsipnya strategi investasi bisa digunakan dengan melihat situasi pasar.

Kami sedang berencana membuka pelatihan pasar modal baik untuk profesi (WPPE, WMI dan WAPERD) serta klas Investor di JAKARTA. Jika ada yang berminat silahkan hubungi saya di 087832826865 atau email investa.p3m@gmail.com.
Ada klas weekend, reguler dan privat silahkan sesuaikan jadwal anda.
Lakukan investasi ilmu dulu jika akan investasi saham.

salam, investa
pin 2b7dd5ee.

10 Jun 2014

Hanya sempat hijau tipis diawal selanjutnya IHSG kemarin semakin sore semakin memerah sehingga minus 1% (4885). Pasar memang sedang terserang demam setelah beberapa hari hanya disekitar situ2 saja dengan transaksi yg semakin sepi.
Seperti prediksi yg ada bulan Juni / Juli ini memang kemungkinan pasar akan relatif sepi karena ada tiga  acara penting yaitu Pilpres, Piala Dunia (Bola) dan menjelang bulan Puasa
Percaya atau tidak catatan yang lalu faktanya memang begitu.
Jadi ya tinggal kita2 bagaimana menyikapi situasi yang seperti ini, sehingga bagi yg tidak mau ambil resiko mungkin lebih baik diam sehingga transaksi memang jadi relatif sepi.

Apakah IHSG akan turun terus?? tentu kalau ini bukan sesuatu yang mutlak, nilai transaksi yg sepi dan gerak IHSG tidak bisa serta merta sama arahnya.
Bisa saja transaksi bursa sepi tapi IHSG naik dan sebaliknya.
Sekedar pendapat saja, saya kira IHSG ini atas koreksi kenaikan selama 5 bulan sejak awal tahun 2014 kemungkinan dalam pekan ini ada diantara 4650 tingkat dukungan dan masih bisa naik kembali di 4950 pada tingkat penolakan. Jadi tekanan turun masih mungkin terutama jika inflasi bulan Juni terus merangkak naik menjelang bulan puasa dan hari raya.

Apa yg bisa kita lakukan?? menurut saya moment saat ini bisa kita pakai sebagai arena tukar portofolio. Jadi jika punya saham yang sekian lama terpendam tidak pernah naik2 beranikan diri buang meski dalam keadaan rugi  dan tukar ke saham yg kinerjanya lebih bagus tapi harganya sedang turun.Misalnya jika ada saham BC yg sedang turun bisa dipakai sebagai pilihan pertukaran saham.
Bila kondisi pasar membaik maka saham2 BC biasanya akan memimpin lebih dulu, dan saham line dua dan tiga baru menyusul belakangan..
Apa lagi jika kita punya saham yg downtrend dan kinerja gak jelas seperti BUMI dkk misalnya, sayang kalau uangnya tersita di saham tersebut yang lebih banyak membawa korban dari pada pemberi nikmat.
Bandar BUMI memang jago dalam menarik mendesain transaksi sekaligus menyebar informasi, ingat BD ketika akan menarik keatas di harga 235 didahului informasi tentang laba yg melejit karena jualan anak saham anak perusahaannya yaitu KPC. Tapi lambat2 saham diturunkan kembali ke 189. Ada yang jadi korban..?? moga2 sih tidak ada. Saya lihat di blog jarang yg mau main2 saham BUMI dkk.

Saya juga sedang amati BIPI setelah berita BIPI akan buy back di harga 300 saham ini malah lambat2 ditekan turun lagi ke 124 kemarin, padahal sebelumnya sudah sempat 143.
Jadi sebaiknya kita wajib mewaspadai dan sekaligus belajar dari setiap informasi yg muncul, apakah itu informasi yg bisa dipercaya atau jebakan saja?? Perlu diketahui bahwa Buy Back harga 300 itu adalah harga MAKSIMAL bukan harga Mutlak, jadi kalau bisa harga 125 maka mereka TIDAK perlu harga 300. Nah jangan sampai kejebak dengan pengertian ini.
Biasanya Banda memanfaatkan "kekurangan tahuan" investor, mereka tau banyak investor yg tidak tau...

Mau tau?? silahkan ikut pelatihan besuk tgl.14, 15, 21 dan 22 Juni di JAKARTA, pelatihan selama 4 hari ini akan memberi pencerahan bagi investor tentang berbagai hal mulai dari pengertian sampai analisa. Pelatihan akan bersama-sama dengan pelatihan WPPE.
Bagi yg berminat silahkan daftar ke kami via email (investa.p3m@gmail.com) atau pin 2B7DD5EE, HP.087832826865. Biaya investasi Rp.2,5 juta per orang.

Hari ini tetap hati2 dulu selagi pasar masih demam, manfaatkan untuk tukar porto kalau mungkin.

salam, investa
pin 2b7dd5ee

8 Jun 2014

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pasar Modal (LP3M) INVESTA  akan menyelenggarakan Pelatihan WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek),  dan Investor Pemula tgl.14, 15, 21 dan 22 Juni 2014  setiap hari SABTU dan MINGGU jam 09.00 sd 16.00.

Materi meliputi: Pengantar Pasar Modal, Struktur dan Kelembagaan Pasar Modal termasuk fungsi dan tugasnya, Pengetahuan Efek (Saham, Obligasi, Reksa Dana, Right Issue, Waran dan Option), Operasional Perdagangan Efek (termasuk praktek online), Kode etik, Fundamental Analisis, Teknikal Analisis dasar, Aksi Korporasi, Bandarmologi/saham gorengan, Tip Trading, Rumor dan Informasi serta Latihan pembahasan soal Ujian (bagi yg mau ujian).

Tempat Pelatihan di Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS MUSTOPO (Beragama), Jalan Hanglekir JAKARTA PUSAT.I
Bagi yang berminat mengikuti pelatihan ini bisa segera mendaftar ke LP3M INVESTA tlp.0243566414 - 3566418 Hp.087832826865 atau email investa.p3m@gmail.com . Daftar Paling lambat hari Kamis 12 Juni 2014.

Beya Pelatihan Rp.2,5 Juta rupiah per orang dan untuk Mahasiswa Universitas MUSTOPO (Beragama)  Rp.1,5 juta per orang.
Ujian Profesi Pasar Modal akan dilaksanakan tgl.16 Agustus 2014 (bagi yg ingin mengikuti Ujian) dengan biaya Rp.750 ribu.

Terima kasih, semoga bermanfaat
   
Salam,
Hari Prabowo (investa)
Ketua LP3M INVESTA
Pin.2B7DD5EE

6 Jun 2014

Kondisi Pasar memang relatif tidak mudah ditebak, meski terjadi surplus cadangan devisa tetapi disisi lain Nilai Rupiah terus melemah terhadap US$ 11.874. Ini sangat tidak nyaman, saya pribadi sangat khawatir dengan nilai rupiah seperti ini karena pengaruhnya akan lebih kompleks buat fundamental yang lain.
Saham Perbankan juga nampak kemarin lunglai, ini juga biasa saya gunakan untuk melihat arah IHSG kedepan karena selain nilai rupiah saya juga menggunakan saham perbankan serta transaksi asing sebagai dasar analisis.

Apalagi hiruk pikuk kondisi politik semakin hari semakin menghangat, maklum dua pasangan Capres terus berusaha meningkatkan simpatik calon pemilih.
Saya kira pelaku pasarpun juga masing2 punya pilihan dan itu sah2 saja untuk bersimpatik kepada masing2 calon. Sehingga menurut saya tidak bisa mengklaim bahwa pasar secara umum memihak pasangan tertentu.
Sebaiknya biarlah pasar ditentukan oleh fundamentalnya saja dan berharap siapapun capres nya bisa membuat fundamental ekonomi kita lebih baik.

Kalau hari ini Rupiah sampai menembus 11.900 per US$ akan gawat karena semakin mendekati angka psikologis 12.000 yang bisa membikin pelaku pasar menyerbu dollar. Sehingga kalau kemarin transaksi relatif  sepi itu karena investor bisa jadi juga sedang mikir2 panjang tentang situasi pasar setidaknya sampai juli nanti karena juga bertepatan acara BOLA dan memasuki bulan Puasa  yang biasanya memang transaksi berkurang.

Ring harga masing2 saham juga rata2 lebih sempit sehingga mungkin lebih baik untuk trading pendek2 dulu, semoga sekecil apapun peluangnya kita bisa mendapatkan rejeki.

salam, investa
pin 2B7DD5EE

4 Jun 2014

Bila kondisi pasar normal2 saja hari ini maka ada beberapa saham yang layak dicermati antara lain; MLPL, BJTM, BIPI, TINS, ANTM, ADRO. Dengan mempertimbangan baik fundamental, aksi korporasi, TA dan ekspektasi kedepan maka saham2 dengan harga close kemarin tersebut layak untuk dikoleksi jk pendek maupun menengah.
Sebenarnya saham2 ini juga sudah beberapa kali saya masukkan dalam Menu TEH PAGI di blog tapi memang ada yg cepet kelihatan reaksinya dan ada yg lambat, tapi prediksi saya sih masih bisa berpotensi mendapatkan gain dengan tingkat resiko yg lebih kecil.

Semoga kondisi pasar secara umum normal sebab kalau terjadi kondisi sentimen negatif terhadap pasar maka saham baguspun bisa saja terpengaruh pasar sehingga bisa saja mengalami penurunan harga, untuk itu mohon dimaklumi jika kondisi pasar tidak bagus

Sekali lagi menurut saya bahwa pasar ini sangat mempengaruhi harga saham bukan saham yg mempengaruhi pasar.

Semalam Dow terkoreksi tipis tapi EIDO ditutup naik 1,57%, harga minyak, emas dan CPO mengalami penurunan serta yg memang layak serius diperhatikan adalah penurunan rupiah yg melewati 11.800 per US$, ini bisa menjadikan situasi yg tidak nyaman.
MLPL kemarin hampir menyentuh harga tertingginya setahun terakhir dan jika bisa terlewati maka target selanjutnya ke 1000. Sejak labanya melejit tahun lalu karena menjual saham anak usahanya maka bila hasil danan ya dibuat penambahan modal kerja atau ekpansi maka MLPL bisa lebih besar lagi usahanya.
Ini tentu berbeda dengan BUMI yg menjual anak perusahaannya untuk melunasi HUTANG nya, jadi sama aksi korporasinya tapi beda tujuannya.

Buat teman2 investor pemula di JAKARTA yg berminat mengikuti pelatihan setiap sabtu dan minggu mulai tgl.14 Juni selama 5 kali bisa mendaftar ke saya, tempat pelatihan di Universitas Mustopo Jakarta (dekat senayan city) melaui email investa.p3m@gmail.com atau pin 2B7DD5EE.
Pelatihan akan bersama2 dengan pelatihan WPPE tetapi akan ditambah materi untuk investor seperti FA dan TA dasar, Bandarmologi, Aksi Korporasi dll.

Semoga selalu mendapatkan yg terbaik, amin.

salm, investa
pin 2B7DD5EE

3 Jun 2014

Kekhawatiran terhadap tekanan saham2 BC ternyata cukup mendapat perlawanan sehingga IHSG bisa berakhir di jalur hijau, plus 0,37%(4912). Cukup amankah selanjutnya??  Saya sih menganjurkan tetap hati-hati karena data Fundamental ekonomi, meskipun inflasi cukup rendah tetapi terjadi defisit perdagangan dan yg lebih serius dicermati Rupiah tembus 11.700 per US$. 

Kondisi ini masih rawan terutama jika rupiah terus melemah karena berpotensi menambah beban biaya kurs dan bunga dalam US$ untuk hutang2 negara maupun perusahaan2. Setiap pelemahan rupiah otomatis menambah bunga dan pokok, apalagi kalau pendapatannya rupiah.

Apalagi bl.Juni / Juli ini kondisi politik seperti gelombang yg tenang tapi bisa tiba2 membesar jika iklim tidak terjaga dengan baik. Kemungkinan gesekan antar masyarakat pendukung calon Pasangan Presiden berharap tidak terjadi, semoga semuanya aman2 saja.
Ada analis tehnikal yg mengingatkan juga tentang historis bulan Juni 2014 ini dengan Juni tahun lalu yg sempat turun 10%. Ini semua hanya mengingatkan agar sebagai traders tetap harus penuh perhitungan.

Sementara mungkin trading jangka pendek dengan target tertentu lebih baik, itupun pilih saham yg berfundamental bagus (lihat Lap Keuangan per Maret 2014). Jika Fundamentalnya bagus maka relatif lebih kecil resikonya, memang tidak selalu langsung naik sih tapi tetap lebih baik jika dibandingkan emiten yg fundamentalnya kurang bagus, apalagi perusahaan yg merugi.
Dalam kehati2an ada saja saham yg mungkin bisa dilirik seperti BJTM, KAEF, META, MLPL dengan kinerja yg bagus bisa untuk trading pendek buy kalau turun dan sell lagi jika mantul keatas. Sekedar mencari cuan harian he..hee.  kecil tapi kalau rutin boleh juga sih..

Selamat trading semoga mendapatkan yg terbaik dengan mengutamakan kehati-hatian karena iklim sulit diduga.

salam, investa
pin 2B7DD5EE

1 Jun 2014

Ternyata menutup bulan Mei tidak serasa TEH MANIS tetapi ternyata malah disuguhi KOPI PAHIT, akhir pekan kemarin IHSG ditutup minus 1,8% (4893), sehingga selama bl.Mei IHSG masih tumbuh 1,13%.
Yang menjadi tanda tanya besar adalah transaksi besar2an khususnya di saham2 BC yg "dipaksa" turun itu terjadi pada saat PRE CLOSING atau pasar gelap, dan asing Net Sell lebih Rp.600 M. Sinyal burukkah untuk pekan depan ini?? Asing memang sejak awal tahun 2014 ini telah terjadi Net Buy sekitar 40 Trilyun, akankah ini saat mereka Take Profit?

Ada 4 hal setidaknya yg kemungkinan kenapa kemarin terjadi tekanan jual yg cukup besar di saat Pre Closing.
Pertama memang investor besar terutama asing mulai Take Profit untuk merealisir keuntungan sekaligus mencari harga murah kembali.
Kedua karena kita semakin mendekati peristiwa Politik yaitu Pilpres sehingga suhu politik menghangat, dan sementara investor menghindar dulu dari investasi di saham dan bisa jadi beralih ke US Dollar, karena nampak kemarin US$ tembus 11.600.
Ketiga hanya koreksi sesaat untuk mencari keseimbangan baru karena IHSG sudah cukup tinggi dibandingkan pada awal tahun yaitu naik 13 %
Dan yg keempat pada bl.Juni dan Juli ini ada peristiwa dunia yaitu FIFA World Cup yg biasanya transaksi menjadi sepi dan cenderung turun.

Dari kajian dari kemungkinan 4 hal tersebut, maka memang investor wajib super hati2 menghadapi pekan depan ini dan juga bulan Juni / Juli yg akan datang. Bila rupiah terus melemah sampai 11.700 dan berangsur asing net sell kembali itu pertanda kondisi tidak nyaman dan bila masih ada saham yg punya potensi untung bisa direalisir dulu.
Kita tunggu situasi kelanjutan apa yg mungkin terjadi dalam satu dua hari kedepan, karena harus diakui investor asing masih pegang kendali atas kondisi bursa kita. Ini merupakan konsekuensi karena mereka masih mendominir nilai transaksi di Bursa kita.

EIDO turun diatas 3% bila IHSG kembali tertekan karena sentimen pasar yg negatip maka saham baguspun akan susah bergerak naik, sehingga rekomen atas saham pun relatif susah. Untuk itu jangan paksakan diri selagi kondisi tidak bagus, sebaliknya berani melakukan penjualan dulu untuk buy back kembali diharga rendah.
Mari kita cermati atas sinyal yg kurang bagus akhir Mei kemarin, berlanjut atau tekanan sesaat saja.


salam, investa
pin 2B7DD5EE (sampaikan "salam investa" jika sudah terkoneksi)

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.