Kondisi Pasar memang relatif tidak mudah ditebak, meski terjadi surplus cadangan devisa tetapi disisi lain Nilai Rupiah terus melemah terhadap US$ 11.874. Ini sangat tidak nyaman, saya pribadi sangat khawatir dengan nilai rupiah seperti ini karena pengaruhnya akan lebih kompleks buat fundamental yang lain.
Saham Perbankan juga nampak kemarin lunglai, ini juga biasa saya gunakan untuk melihat arah IHSG kedepan karena selain nilai rupiah saya juga menggunakan saham perbankan serta transaksi asing sebagai dasar analisis.6 Jun 2014
09:07
Unknown
Ulasan Harian
No comments
Related Posts:
BALAS "PUKULAN TELAK" SAHAM ADHI DIKEMUDIAN HARIPembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,1. Sekalipun Bursa Global dan Regional kemarin ditutup menguat tajam, bahkan Shanghai di China naik 4,9% tetapi IHSG malah loyo minus 0,34% di 4332. Pengaruh pelemah… Read More
ISI PAKETNYA BIASA2 SAJA....Pembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,1. Nampaknya kiriman paket kebijakan ekonomi dari Pemerintah belum bisa diterima secara penuh oleh pelaku pasar, indikasinya rupiah tambah melemah bahkan sudah di… Read More
SUKU BUNGA FED ENGGAK NAIK, LANTAS...??Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,1 Sidang FOMC mengumumkan bahwa FED mempertahankan suku bunganya alias tidak berubah. Hal itu karena kondisi ekonomi global yang lemah, inflasi yang rendah dan… Read More
MENUNGGU KEPASTIAN SUKU BUNGA FEDPembaca serta Nasabah2 BNI Securities Semarang yang budiman,1. Pekan ini bisa jadi menjadi pekan yang "menegangkan" pasalnya kalau tidak salah tgl.16 September nanti akan ada sidang FOMC (Federal Open Market Committee) dimana… Read More
TRADING DALAM "KEBINGUNGAN"Pembaca dan Nasabah BNI Securities SEMARANG yang budiman,Sehari setelah FED mengumumkan bahwa sementara "belum" akan menaikkan suku bunganya nilai Rupiah terhadap US Dolar malah semakin lemah, kalau menurut kurs teng… Read More
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.