Sudah beberapa waktu IHSG tidak selalu sejalan dengan Index DOW saat ini DOW terus memecahkan record tertingginya yg hampir menyentuh 20.000 (19.947), namun nampaknya IHSG cukup berat untuk menuju 5000.
Kondisi market saat ini nampaknya sedang mendapatkan beban berat sehingga IHSG dalam tekanan.
Investor memang punya kebiasaan sarapan pagi dengan melihat index DOW, Bursa Eropa, harga komoditas dunia sebelum bursa kita buka. Kondisi2 tersebut merupakan analisis instan yg akan dipakai sebagai dasar transaksi harian para traders.
DOW memang banyak mempunyai pengaruh bagi bursa dunia, dulu waktu aktif jadi traders saya antara lain berpedoman pada index DOW, Hangseng dan Nikei. Jika index ketiga bursa tersebut Plus maka IHSG juga cenderung ikut naik, dan saya berani belanja pagi hari. Sebaliknya jika index DOW / Hangseng dan Nikei Minus maka IHSG juga lebih banyak kearah minus.
Beberapa waktu terakhir ini kecenderungan itu nampaknya semakin susah ditebak, DOW naik tapi IHSG turun. Bahkan th 2013 lalu DOW naik 13 % dalam setahun namun IHSG justru turun 5%.
Memang sebaiknya investor / traders juga memahami bahwa kondisi setiap negara ini berbeda2, ada yg pertumbuhan ekonominya bagus tapi ada yg sedang tidak bagus, jadi wajar kalau index Bursa masing2 bisa berbeda.
Sekali lagi memang DOW itu punya pengaruh kuat karena banyak perusahaan besar kelas dunia pada listing disana dan perusahaan2 tersebut mempunyai cabang2 diberbagai negara. Sehingga bila kondisi pasar di DOW mengalami pergerakan baik naik atau turun sering diikuti oleh bursa yg lain terutama bursa yg mempunyai keterkaitan lebih bayak dengan DOW, misalnya jika ada perusahaan suatu negara yg juga listing di Bursa AS (Wall Street).
Ingat ketika AS mengalami goncangan ekonomi masalah property yg dikenal dengan Subprime Mortage Crisis th.2008 ? itu bermula dari AS yg akhirnya menjalar keseluruh dunia dan menjadi Krisis Global.
Perusahaan besar seperti Lehman Brathers sampai bangkrut karena masalah tersebut. Ini bukti kalau AS punya pengaruh kuat terhadap sistem keuangan dunia karena uang ini mengalir kemana-mana.
Nah yg perlu dicermati saat ini aliran dana asing ke Indonesia melalui pasar modal ini cukup besar, memang ada positifnya karena cadangan devisa kita jadi bertambah, pembiayaan perusahaan menjadi lancar dan harga saham di Bursa kita juga bisa tumbuh.
Namun perlu diwaspadai kalau suatu saat dana asing tersebut ditarik sewaktu-waktu dalam jumlah yg besar woow itu bisa membuat gejolak yg luar biasa. Ini bisa kita lihat pada saat th.2008 itu IHSG langsung rontok.
Tapi saat ini ekonomi AS sedang membaik dan DOW mencapai index tertingginya kenapa bursa kita masih lenggak lenggok??
Kita tau saat ini peristiwa sejarah sedang terjadi di negara kita PILPRES, tentu investor asing juga menyikapi peristiwa ini karena memang punya kepentingan terhadap investasi mereka. Jadi siapa Presidennya nanti akan mempunyai pengaruh apakah investor tetap akan menempatkan dananya di Indonesia atau sebaliknya. Kebijakan Presiden itulah sebenarnya yg dinantikan oleh investor asing.
Moga2 Pilpres bisa lancar, aman dan pasar kita menyambut baik siapa nanti yg akan menjadi Presiden terpilih.
Demikian sekilas pandangan saya terhadap kondisi bursa kita yg nantinya akan tercermin terhadap IHSG, jika Pilpres sukses menghasilkan Presiden yg "diterima pasar" IHSG akan kembali naik tetapi jika pasar kurang happy maka bisa jadi IHSG akan terkoreksi sementara.
salam, investa
pin 2B7DD5EE (sampaikan "salam investa" jika sudah terkoneksi)
blog: investalpppm.blogspot.com
23 Jun 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.