17 Jun 2014

IHSG kembali mundur teratur,  bukannya nyentuh 5000 tapi malah minus dibawah  4900 (4885 atau turun 0,84%). Benarkah sementara Bursa pindah ke Brazil ?? semakin ramai laga Piala Dunia maka semakin berkurang nilai transaksi di BEI dan kalau semakin sepi biasanya investor makin jenuh dan ujungnya mereka mengurangi portofolionya.
Investor sebagian besar menghabiskan sepanjang  malam nonton bola sehingga tentu siang kurang semangatnya untuk trading, selain itu bukan rahasia lagi piala dunia ini juga dipakai sebagian pihak untuk bertaruh, itu yg menyebabkan bursa cenderung sepi.

Situasi Capres juga mempunyai pengaruh kondisi bursa, semakin terjadi keseimbangan baru antara Prabowo dengan Jokowi maka investor juga semakin sulit menebak siapa calon Presiden kita nanti.
Kalau dulu ada istilah "Jokowi Effect" ketika IHSG loncat 3% dalam sehari, saat deklarasi Jokowi, itu diartikan bahwa pasar pro Jokowi. Namun dalam perkembangannya elektabilitas Prabowo ternyata mulai naik dan saat ini dapat dikatakan seimbang. Itu suatu proses demokrasi yg bagus saya kira. Jadi jangan hanya popularitas sesaat saja atau pencitraan belaka tapi mesti dilihat secara menyeluruh yaitu apa yg telah dilakukan masa lalu dan apa serta bagaimana yg akan dilakukan dimasa yg akan datang oleh Capres tersebut.
Disinilah pelaku pasar mulai bisa menilai, dan saya kira pasar akan mempunyai reaksi kalau nanti sudah terbentuk Kabinet baru, kita akan mengetahui kualitas kabinet yg akan menjadi ujung tombak Pemerintah negara ini. Presiden itu penting tapi Menteri2 juga punya peran penting saya kira. Maka siapapun Presidennya diharapkan memilih Kabinet yg Profesional dan Pro Pasar, nah baru Bursa akan menyambut positif.

Ulasan Teh Pagi kemarin secara khusus saya sertakan ELSA dan BIPI dan yg terjadi kemarin ELSA naik kembali 5% sehari dan BIPI paling tidak berakhir di jalur hijau. Sekalipun IHSG turun kalau pilihan bisa cocok lumayan juga sih bisa tik tok he..hee..
Saya kira kedua saham tersebut masih bisa diperhatikan, ELSA saat ini 49% sahamnya sudah dimiliki Pertamina semula mayoritas milik BIPI, jadi saya kira memang pergerakkannya tidak selalu sama, tapi BIPI ini menurut analisis saya sedang dijagain Bandar (entah siapa) tapi nampak dari pola transaksi kalau Bandar sedang berperan disitu.
Tentang ilmu Bandarmologi ini perlu pengamatan yg cermat, mau tau?? silahkan besuk ikut gabung dalam pelatihan yg kami selenggarakan ya he..heee. baik di Semarang, Jakarta dan Surabaya.
Kami sedang berencana membuka Pelatihan di Jakarta dan Surabaya dan setiap kelas minimal 15 orang.(silahkan menyatakan minat kalau tertarik melalui email atau pin kami).

Informasi yg saya baca BUMI berencana Right Issue untuk membayar hutangnya dengan harga Rp.250,- per saham. Ini salah satu bentuk Aksi Korporasi yg layak dicermati apakah dampaknya terhadap harga sahamnya ?? harap hati2 dalam meyikapi karena tujuan Right Issue ini untuk membayar hutang lho...Jadi pemegang saham BUMI sudah sekian lama tidak pernah dapat deviden, harganya turun terus, eh sekarang malah dimintain uang lagi untuk membayar hutang. Ngapain saja para Direksi BUMI selama ini??.
Tentang Aksi Korporasi ini juga akan saya sampaikan dalam paket materi pelatihan bersama Bandarmologi, dll sehingga diharapkan investor pemula akan mengetahui lebih banyak tentang seluk beluk dunia investasi.

Apapun kondisi pasar saat ini semoga kita mendapatkan yg terbaik.

salam, investa
pin 2B7DD5EE
email. investa.p3m@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.