Sepertinya asing masih lebih suka jualan dari belanja lagi, dalam seminggu terakhir ini asing hampir beruntun net sell terus.
Apakah dampak kenaikan BI Rate masih akan berimplikasi negatif di bursa? Kurs Rupiah sendiri memang kemarin masih melemah, padahal salah satu targetnya adalah bertujuan Rupiah bisa menguat terhadap US Dolar, selain mengurangi defisit neraca perdagangan.
Kemarin bursa ditandai dengan pengawasan khusus (UMA) terhadap saham GAMA yang turun kembali lebih 30% terakhir di harga Rp.90,- sadis memang karena saham ini sebelumnya selalu bermain diatas 300. Sampai saat ini saya belum menemukan penyebabnya, berita yang saya temukan adalah emiten ini bermaksud mengeluarkan obligasi http://market.bisnis.com/read/
Lantas apakah dengan itu menyebabkan harga bisa turun sedrastis itu? dari sisi Laporan Keuangan saya juga belum menemukan hal2 yang aneh http://www.idx.co.id/Portals/
memang PER (Price Earning Ratio) nya yang relafit tinggi karena Laba per sahamnya nya (EPS) cuma Rp.1,5 per lembar kalau harga Rp.90,- saja PER nya 60X.
Saham BUMI juga kembali di downgrade baik oleh Moodys maupun S&P apalagi kalau tidak masalah hutang BUMI. Mau jadi berapa ya harga BUMI nanti?
Dow naik 0,54% dan mencetak record tertinggi tapi EIDO malah minus 0,37%, beberapa kali DOW dan EIDO ini juga tidak searah dengan IHSG, jadi sementara ini hanya cukup untuk diketahui belum bisa dipakai untuk menebak arah IHSG.
Kondisi Bursa, harga komoditas dan perkembagan ekonomi dunia memang tetap perlu kita ketahui dan pelajari karena sebagai investor rasanya ini merupakan kebutuhan yang diperlikan.
Mari kita tunggu pasar hari ini apakah ada angin segar atau justru badai yang datang. Tetap hati2 dan tetap disiplin, semoga mendapatkan yang terbaik.
salam, investa.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.