29 Nov 2013

Apa yang saya khawatirkan tentang nilai rupiah terhadap dollar 12000  ternyata kemarin kejadian juga. Apakah BI masih akan duduk manis melihat kurs sudah 12000 ?? Bukankah setiap kenaikan dollar itu akan menambah beban hutang Pemerintah juga?. Ini sudah sangat serius untuk kondisi Bursa, IHSG melemah 04% (4233). Emiten2 yang mempunyai hutang dollar akan sangat berat sekali, makanya harap hati-hati memilih saham, lihat juga komposisi hutang perusahaannya karena semakin besar hutang dollarnya maka semakin berat buat perusahaan.
Beberapa saham yang semula hebat kinerjanya kini rontok harga sahamnya karena analis sudah menghitung dengan kenaikan dolar setahun terakhir ini telah menimbulkan RUGI KURS yang luar biasa bagi perusahaan tersebut.
Selain itu juga perusahaan2 yang bahan bakunya masih mengimport dari luar negeri dan mesti dibayar dollar berarti beban pokok nya juga sudah naik berlipat, sedangkan kalau jualannya di dalam negeri terimanya rupiah. Mungkinkah perusahaan menaikkan harga jualnya?? tidak semudah itu.
Memang yang diuntungkan eksportir, tetapi sayangnya harga komoditas juga sedang terpuruk, hanya agri yg nampaknya mulai merambat naik.

Maka kalau BI hari ini masih nekat tidak melakukan tindakan nyata dalam menahan kenaikan dollar maka bisa lebih fatal akibatnya.

Sebaiknya untuk menentukan trading hari ini nunggu dulu action BI dengan memantau rupiah, jika memang dollar bisa turun ke 11.700 silahkan masuk bursa, tetapi kalau masih 12000 tahan dulu keinginan masuk pasar.
Saham yang nampak bertahan kemarin SMRA, PGAS, SMGR, ini mempunyai potensi naik lagi jika rupiah menguat nanti.
Selamat mendapatkan yang terbaik.

salam, investa

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.