30 Jun 2015
- 08:54
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
25 Jun 2015
- 08:45
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
24 Jun 2015
- 07:19
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Kemarin saya menerima BBM dan email lebih dari 10 pembaca blog investa yang menanyakan tentang saham BWPT yang intinya bagaimana prospek saham tersebut. Ada yang berkeinginan menjual setelah sekian lama menunggu takut harga turun lagi "mumpung" kemarin naik 10% (419), tetapi ada juga yang bertanya apakah dengan harga 419 ini masih bisa beli ?
Pekan lalu saya 3 kali mengulas saham BWPT melalui investalpppm.blogspot.com,
22 Jun 2015
- 08:26
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Trading saham berbeda dengan lomba lari, kalau lomba lari siapa yang tercepat maka dia lah juaranya dengan nilai terbaik dan yang paling lambat tentu kalah dengan nilai sedikit. Tetapi trading saham tidak identik dengan hal tersebut, ingat-ingat saja pernahkah anda ketika anda terburu2 menjual saham dan setelah terjual eh...sahamnya malah naik terus?. Dan seringkah anda buru2 membeli saham tetapi setelah itu sahamnya malah turun harganya??
Saya mengamati perilaku investor individu dengan karakter masing2. Ada yang emosional, suka tidak sabar, pinginnya paling cepat, , suka mengejar harga yang sedang naik dan cepat panik ketika harga kembali turun.
19 Jun 2015
- 07:57
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Hari pertama bulan Puasa kemarin IHSG berakhir mixed -0,01% di 4945 transaksipun relatif sepi dibawah rata2 harian Bursa. Siklus tahunan selama bulan Puasa dan menjelang Hari Raya memang ada pengurangan minat transaksi dari para investor. Apalagi sejak pertumbuhan ekonomi kita melemah, transaksi harian Bursa di pasar reguler juga nampak melorot.
Transaksi yang besar kadang hanya terjadi di Pasar Nego (NG) antar broker besar untuk mentransaksikan "pesanan" investor tertentu antar manager investasi atau institusi. Misalnya saja transaksi saham BWPT antara Rajawali dan FGV sebesar US$.680 nantinya juga pasti dilakukan di pasar negosiasi. Kita tunggu saja jika nantinya transaksi jual beli tersebut terlaksana. Masalah yang akan timbul jika sampai kesepakataan jual beli itu sampai batal...wah kepercayaan investor bisa berkurang. Di Bisnis Pasar Modal ini adalah bisnis kepercayaan, jadi masing2 pihak harus saling menjaga kepercayaan.apalagi sudah ada kesepakatan.
Semalam DOW menguat 1% menyikapi pernyataan the FED yang akan menaikkan suku bunganya tahun ini secara bertahap, cuma kapan tepatnya dan berapa besarnya belum tau.. Mengapa informasi ini sangat penting? karena akan berpengaruh terhadap aliran investasi para pemilik dana yang tadinya mengalir ke nagara2 berkembang ada kemungkinan balik kandang ke AS dalam bentuk US$ tentunya. Jadi sinyal itu termasuk yang menyebabkan US$ menguat terhadap beberapa mata uang dunia termasuk Rupiah yang loyo. Semakin banyak dolar keluar dari Indonesia maka semakin loyonilai rupiah.
Tentu hal tersebut hanya sebagai salah satu penyebabnya saja, masih ada beberapa penyebab lain yang bikin rupiah kita melemah ini.
Sekalipun saat ini DOW dan juga bursa regional lain kurang pengaruhnya terhadap IHSG tetapi kondisi2 tersebut juga haruslah diperhatikan, maklum dunia keuangan ini sangat sensitif dan uang bisa mengalir dari satu negara ke negara lain dengan cepat, atau pindah dari barang satu ke barang yang lain. Tentu dengan tujuan mencari hasil yang lebih baik.
Lihat saja antara surat berharga, emas, komoditas dan mata uang selalu bergerak bergantian ini karena adanya perpindahan investasi oleh pemilik dana / manajer investasi.
Keanaikan DOW diikuti oleh naiknya EIDO 0,7% yaitu indeks atas saham2 tertentu Indoneisa yang dikemas oleh MSCI. Apakah ini pertanda IHSG nanti juga akan menguat?? kita tunggu saja.
Saya sendiri meramalkan IHSG akan direntang 4930 sd 4970 di akhir pekan ini dengan konsentrasi saya masih fokus ke INCO, SMGR, dan saham yang lagi jadi perhatian BWPT dan PPRO yang punya karakter lentur bisa bergerak agresif buat cari rejeki harian kalau nasib lagi untung.
Kalau bisa dapat 1% sd 2% itu sudah luar biasa jika bisa dapat dalam kondisi saat ini. cukup sulit memang karena disisi lain resiko kerugian juga mengancam.
Dengan kecermatan dan analisis yang baik semoga rejeki bisa kita peroleh disamping rejeki itu juga telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Salam,
INVESTA
pin 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite)
18 Jun 2015
- 06:50
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Dua hari ini IHSG melaju di jalur hijau, meski asing hari ini masih juga lebih banyak jualan 403 M. Telah diumumkan bahwa Neraca Perdagangan bulan Mei terjadi Surplus 0,95 Miliar dolar AS. Surplus bulan Mei 2015 ini juga lebih tinggi dibandingkan surplus bulan sebelumnya dan bahkan lebih tinggi dibandingkan periode bl Mei 2014 lalu.
Lantas apakah hal ini yang menjadikan IHSG kita naik dalam dua hari ini? Tentu belum bisa memastikan demikian, masih ada beberapa faktor yang terus dicermati.
Beberapa indikasi lain masih belum menunjukkan perbaikan seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, harga komoditas, suku bunga misalnya masih belum mencerminkan kondisi yang positif.
Kenaikan IHSG ini memang belum bisa dipakai sebagai indikasi bahwa IHSG akan terus rebound setelah tertekan beberapa hari. Masih butuh konfirmasi lanjutan serta dukungan makro ekonomi yang memadai untuk melewati IHSG awal tahun 2015. Pelemahan Rupiah yang masih diatas 13.300 masih menjadi ganjalan berat buat laju IHSG Sebab kinerja emiten yang tercermin dalam Lap Keuangan juga masih belum menggembirakan Labanya.
16 Jun 2015
- 08:46
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
15 Jun 2015
- 09:03
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Rencana Aksi Korporasi akan melakukan Buy Back BMTR masih menjadi katalis saham2 ini akan bergerak liar. Investor akan beragam menanggapi rencana tersebut dan sebagian investor akan berpendapat bahwa saham ini akan terkerek naik karena sang emiten akan memborong sahamnya.
Tetapi mungkin juga ada sebagian investor akan melakukan penjualan juga ketika harga bergerak naik signifikan, lihat saja saham ini naik tinggi cuma sehari pada tgl.10 juni kemarin setelah tersebar berita rencana buy back, namun setelah itu 2 hari belakangan saham itu jatuh kembali ke posisi sebelumnya. Dan hal itu juga terjadi pada saham2 afiliasinya seperti MNCN dan BHIT.
Tujuan emiten melakukan buy back biasanya adalah membeli kembali sahamnya ketika harganya turun tajam dengan maksud mempertahankan harganya pada level tertentu. Dari sinilah sebagian investor berpendapat bahwa harga saham akan segera naik kembali sehingga ikut memborong saham tersebut.
Untuk sekedar mengetahui bahwa rencana buy back ini sebelumnya harus minta ijin OJK dan menyebutkan periode dan kisaran harga yang ditetapkan emiten.
Sebelumnya emiten juga wajib melakukan RUPS, nah memang akan lebih jelas kalau setelah RUPS tentang periode dan kisaran harganya.
Sementara menunggu RUPS tersebut saya kira harga saham BMTR grup akan terjadi fluktuatif bahkan bisa jadi liar naik turunnya. Untuk itu investor harus bisa mengukur dirinya masing2 jika memang sudah punya jurus sendiri serta mental kuat silahkan saja trading saham2 ini. Bila tepat sasaran baik harga dan timingnya bukan tidak mungkin akan mendapatkan cuan lumayan. Tetapi juga harus tau resikonya bahwa bisa saja Bandar ikut dalam permainan ini memanfaatkan kondisi yang rentan.
Namun kalau kita melihat pengalaman lalu bahwa BMTR ini pernah melakukan buy back pada bul Nopember2013 saat itu targetnya Rp.2300 per saham. Saham ini dalam 2 tahun terkahir pernah mencapai harga tertinggi 2485 per saham pada tgl.19 Maret 2014 namun setelah itu secara bertahap terus turun sampai tgl.12 Juni 2015 ini ditutup 1120 hampir menyentuh harga terendah 1100.
Untuk spekulatif buy saya pribadi baru tertarik kalau tembus kebawah 1100 baru coba colek, cari aman dulu karena kalau dilihat saham ini selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan hampir separo dari tertingginga. Jadi bila masuk disaham inipun sifatnya hanya trading jangka pendek saja sambil menunggu kinerja smester satu 2015 atau akhir bl Juni. Jika kinerja buruk apapun yang dilakukan nampaknya harga akan susah bergerak naik signifikan. Jadi sekali lagi tetap melihat fundamental emiten. Aksi korporasi adalah salah satu untuk mendongkrak kinerja kedepan tapi kalau tidak berhasil ya harga akan kembali ke fundamentalnya.
Sekali lagi saham BMTR grup hanya bisa untuk trading jangka pendek saja sementara ini dan punya jurus yang ampuh untuk masuk pasar.
Salam,
INVESTA
Pin 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" setelah invite)
14 Jun 2015
- 18:10
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Bila saja pekan lalu anda sebagai investor ikut membeli saham BWPT pasti konsentrasi anda sempat tersita dengan volatilitas gerak sahamnya yang naik turun secara agresif. Hal ini berkaitan dengan rumor yang sebelumnya sudah beredar yang akhirnya kemarin memang terjadi juga yanitu penjualan saham BWPT oleh Rajawali ke perusahaan BUMN Malaysia Felda Global Ventures (FGV) sebanyak 37% (11,66 milyar lembar) dengan kisaran harga Rp.775,- per saham. Keuntungan yang didapat sekitar Rp.4,35 trilyun atau 93% diatas harga beli nya Rp.400,- waktu right issue.
Tentu saya tidak tau bagaimana posisi anda, mungkin anda sudah menjualnya dengan keuntungan yang spektakuler jika anda membeli dibawah Rp.400 dan bisa menjual di harga Rp.494 yang merupakan harga tertinggi hari Jum'at lalu.
Sebaliknya mungkin juga ada investor yang membeli ketika harga sedang dipuncak Rp.490 dan merasa gemetar karena Jum'at ditutup dengan harga Rp.450.
Eforia perjalanan saham BWPT saya kira masih cukup panjang setidaknya pekan ini masih akan terjadi ajang perburuan saham BWPT mengingat harga transaksi Rajawali dan FGV di harga kisaran Rp.775 artinya masih diatas harga pasar saat ini.
Apakah masih bisa koleksi saat ini?? tergantung keteguhan masing2 investor, saya kira perhitungan sudah dipublikasi sehingga investor bisa menganalisa sendiri. Terus terang menurut saya ini masalah "Kepercayaan" terhadap kinerja BWPT kedepan setelah sebagian dimiliki pemegang saham baru dari Malaysia yang memang sudah dikenal jagoan di usaha Kelapa sawit. Jadi kalau melihat kinerja saat ini memang belum nampak istimewanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan harag saham BWPT ini pyur pada kepercayaan terhadap FGV yang akan menjadikan BWPT lebih baik. Kalau FGV berani membeli harga Rp.775 tentu mereka sudah punya bayangan yg optimis.
Nah kalau kita sebagai investor tinggal ngikut saja jika memang percaya.
Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa Rajawali masih punya 60% lebih sahamnya jika mereka berpikir juga ingin menikmati Cuan yang spektakuler dalam waktu kurang dari setahun sejak Right Issue, atau investor ritel lainnya yang juga ingin segera menjualnya maka tentu kenaikan sahamnya akan terhambat pada level tertentu. Ingat juga kalau ada investor lain yang lama kecantol dan mumpung ada kesempatan selagi bisa menjual.
Selalu ada dua pemikiran yang berbeda dalam perdagangan ini dan itu wajar saja.
Buat yang masih mengempit saham BWPT mestinya tidak usah terlalu khawatir karena toh ada Investor kakap yang akan bersinergi mengembangkan bisnis ini kedepan moga2 sesuai harapan dan anda masih bisa meraih rejeki yang sesuai harapan.
Bagaimana dengan Aksi Korporasi Buy Back Saham grup MNCN ?? akankah saham ini lebih baik? atau justru berpotensi turun lagi?? segera saya sampaikan ulasan saya.
Saya ingin membuktikan kalau Aksi Korporasi itu penting dipahami bagi investor jadi pelatihan2 kami bertujuan untuk memberi pemahaman investor dalam berinvestasi di bursa yang sangat sensitif dan responsif terhadap segala bentuk kejadian penting termasuk Aksi Korporasi.
Salam,
INVESTA
Pin. 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite).
11 Jun 2015
- 09:04
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Kebetulan saja barangkalai kalau ulasan saya kemarin pagi meramalkan IHSG akan rebound sesaat? faktanya kemarin IHSG ditutup naik 0,69% di 4933. Beberapa harga saham mantul keatas. Pelemahan US dolar terhadap beberapa mata uang dunia akhirnya berimbas ke Rupiah yang sedikit menguat.
Kuatnya rupiah membuat sedikit vitamin buat IHSG karena nilai Rupiah yg sempat di 13.400 sangat mengganggu kinerja beberapa sektor usaha dan itu direspon dengan cepat di Bursa yang sangat sensitif.
Yang lebih penting sekarang bagaimana kelanjutannya, apakah IHSG bisa berlanjut naik atau hanya naik sesaat? Mari kita cermati gerak Rupiah terhadap Dolar bila nanti bisa menguat kembali di 13.300 ada harapan IHSG akan kembali menguji 5000.
Sebaliknya jika bila rupiah susah dibawah 13.300 maka akan sangat rawan karena begitu ada berita negatif lagi baik internal maupun eksternal maka rupiah akan cepat bergerak turun kembali, maka bisa ditebak IHSG akan rontok kembali.
Kondisi terakhir DOW kembali naik 1,3%, Bursa Eropa naik rata2 diatas 1% demikian EIDO juga naik 1,5% minyak kembali naik di level $61. Kalau bursa Asia terutama Shanghai, Nikkei dan Hangseng ikut naik juga ini merupakan potensi terhadap IHSG untuk naik.
Tapi faktor Rupiah terhadap dolar tetap menjadi katalis utama yang akan menggerakkan IHSG pekan ini.
Kemarin Grup Bhakti merencanakan Aksi Korporasi Buy Back saham2 nya MNC Sky dan BHIT, berita tersebut langsung direspon pasar dengan antusias lihat BMTR dan MNC langsung melejit diatas 15%. Jadi benar bahwa Aksi korporasi bisa menggerakkan harga saham dengan cepat dan signifikan. Sehingga investor tidak hanya dianjurkan memahami FA dan TA saja tapi pemahaman Aksi Korporasi itu sangat penting. Itu yang mendasari saya membuat pelatihan tentang materi Aksi korporasi di Semarang, surabaya dan jakarta kemarin.
Buy Back adalah pembelian saham emiten yang dilakukan oleh Emiten yang bersangkutan,biasanya jika harga sahamnya mengalami penurunan akibat suatu kondisi yang sifatnya umum misalnya perlambatan ekonomi. Emiten akan membeli sahamnya maksimal 10% dan ditentukan periode maupun kisaran harganya. Aksi Korporasi ini harus seijin OJK dan Bursa dan diumumkan terbuka.
Mari kita ikuti kelanjutan Aksi Korporasi grup Bhakti ini apakah masih berlanjut atau berhenti sampai disini. Dan siapa tau Aksi semacam ini juga diikuti grup lain yang banyak tercatat di Bursa.
Sajian saham2 yang saya sertakan kemarin masih saya buat konsentrasi trading lumayan juga kemarin bisa tik tok INCO, JPFA, KAEF, SMGR, BBTN, CPIN dan BWPT asal kita mau dapat secukupkan dalam kondisi seperti ini lumayan juga.
Tapi hati2 dan waspada tetap perlu karena pasar sedang susah diduga dan cepat berubah, makanya pasang target baik ambil untung atau cut loss dengan disiplin.
- 07:45
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Memperhatikan capital outflow yang tampak pada wajah bursa Indonesia perlu memperhatikan faktor eksternal yang terjadi pada pasar modal kita, kapital outflow yang terjadi adalah akibat peralihan Hot Money yang beredar di bursa kita ke Bursa Saham di China, seperti yang terjadi pada gambar berikut, (klik di tengah Gambar untuk memperbesar):
Capital inflow yang masuk ke bursa saham China (ShangHai Composite Indexs) sebetulnya telah tampak pada awal tahun 2015 ini dengan pertumbuhan pasar sahamnya tahun 2015 ini kurang lebih sebesar +40% !!!!, tampak pada gambar begitu fantastisnya pertumbuhan pasar modal china walaupun pertumbuhan ekonominya tidak double digit lagi seperti dahulu, sebaliknya tampak pada pasar modal kita (IHSG) pada awal tahun 2015 terjadi penurunan sebesar –4% sejak awal tahun, di tengah2 ambisi yang berkembang akan optimisnya Jokowi Effect, ketidakpastian ekonomi Indonesia dan kepastian pasar China yang mempengaruhi hal ini.
Koreksi indexs saham Shanghai akan membawa berkah pada IHSG demikian dengan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi China kurang lebih sebesar +7% diapresiasi positif oleh pasar, perlambatan ekonomi di dalam negri dengan perkiraan 2015 yang “hanya” sebesar +4,9% (target pemerintahan Jokowi adalah diatas +5%), menjadikan faktor koreksi IHSG menjadi lebih nyata dengan overheatingnya mesin bullish IHSG yang sudah bekerja terus menerus selama 5 tahun, dan harus segera dioverhaul.
10 Jun 2015
- 09:10
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Akhirnya indek psikologis 5000 tertembus juga kemarin IHSG close di 4899 (-2,3%), hampir semua sektor mengalami penurunan demikian juga saham2 BC rontok. Saham perbankan yang menurut saya sebagai ujung tombak turun rata2 diatas 3%, sehingga jadi beban berat IHSG.
Apakah IHSG akan berlanjut turun? secara Teknikal analis TA kami berpendapat memang bisa IHSG tertekan lebih rendah. Jebolnya IHSG bawah 5000 secara psikologis membuat semangat investor juga menurun bahkan cenderung pesimis.
Kebiasaan pelaku pasar memang punya karakter agresif mengejar ketika harga saham naik, semakin tinggi semakin dikejar. Demikian pula ketika harga turun kepanikan mulai muncul sehingga semakin turun tajam investor cenderung membuang sahamnya dan sebaliknya mengurangi niat beli.
Pasar juga akan semakin tertekan ketika perusahaan sekuritas mulai melakukan ForceSell atas saldo Margin bagi investor yang menggunakan fasiltas margin dalam tradingnya. Jadi itulah kenapa jika IHSG rontok tajam cenderung malah tertekan karena adanya berbagai faktor.
Seperti saya ulas beberapa kali di tulisan saya TEH PAGI maupun dalam program Live di sebuah Radio setiap jam 12.05, kalau pelemahan rupiah yang diatas 13.000 membuat IHSG tidak nyaman karena angka itu jauh diatas periode tahun lalu dimana para penghutang US $ menarik hutangnya. Jadi bayangkan kalau waktu hutang di 12.400 per US $ saat ini mesti dihargai 13.400.
Makanya rata2 emiten mengalami rugi selisiih kurs yang tinggi dan Raport kuartal satunya banyak yang merah.
Bagaimana IHSG hari ini?? sekalipun masih downtrend dari news yang ada semalam US Dollar mulai melemah terhadap mata uang dunia yg lain, hal ini bila berimbas ke Rupiah dan bila Rupiah bisa kembali rebound maka IHSG juga akan mantul keatas untuk jangka pendek.
Tapi sekali lagi kalau Rupiah ternyata masih tertekan terhadap US$ juga maka gawaat buat IHSG karena masih akan berlanjut turunnya.
Ada beberapa saham yang sebenarnya menarik untuk dilirik karena harganya juga sudah relatif murah, dimana saham ini kalau terjadi rebound akan mantul lebih cepat. Antara lain saham INCO, KAEF, KLBF, JPFA, SMGR, CPIN, ELSA dan NRCA. Silahkan dicermati bila saatnya tiba dan sinyal membaik boleh juga buat trading pendek.
9 Jun 2015
- 09:09
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
IHSG kian tertekan ke 5015, ini akibat Rupiah yang kian loyo, namun nampaknya BI masih menganggap pelemahan rupiah ini belum serius, masih dengan bahasa yang klasik yang menyatakan pelemahan juga terjadi pada mata uang negara lain.
Kalau masalah Rupiah ini belum bisa teratasi saya prediksikan kondisi IHSG akan lebih berat dari sekarang. Banyak emiten yg akan menanggung rugi selisih kurs maupun beban bunga atas hutang US$.
Makanya kemungkinan besar Raport Emiten Kwartal dua th ini nampaknya masih banyak yang merah, Jadi harapan IHSG untuk bisa tembus 5500 pun pada akhir semester pertama ini masih belum bisa tercapai.
Apa yang mesti kita lakukan sebagai investor?? Kita mesti menyesuaikan kondisi pasar bukan pasar yang menyesuaikan kita. Kalau kita tau kondisi pasar sedang tidak nyaman maka jurus trading harus disesuaikan, mulai dari penataan portofolio, manajemen keuangan, sampai target2 ambli untung dan cut loss.
Trading jangka pendek mungkin lebih baik dilakukan saat ini, dan kepada teman yang demen main Margin harap kurangi posisi marginnya karena dalam kondisi pasar bearish margin tidak menguntungkan. Anda akan terkena penurunan harga dan beban bunga margin. Margin hanya cocok ketika pasar Bullish.
menilik post sebelumnya dalam post permainan bandar saat IHSG bearish, http://investalpppm.blogspot.com/2015/05/membaca-permainan-bandar-saat-ihsg.html penulis mempost peringatan dini tentang bahaya akan tenggelamnya IHSG karena pergerakan IHSG mirip chart sebelumnya seperti tahun 2013 lalu, seperti gambar di bawah ini, (klik ke tengah gambar untuk memperbesar gambar)
sekarang bagaimana perkembangan chart IHSG berikutnya? (klik di tengah gambar untuk memperbesar), Bump and Run adalah Pattern yang paling mematikan yang pernah penulis kenal, patten ini sebelumnya pernah terjadi pada chart UNTR pada periode agustus-november 2014.
Perkiraan penulis IHSG akan sementara terhenti di level supportnya 4900 (4899) , bila level support itu terlewati level support kuat yang mampu menahan IHSG dari penurunan lebih lanjut adalah level 4700 (4717) level support inilah yang ditunggu investor untuk memulai melakukan akumulasi dalam jumlah yang cukup besar.
Strategi yang bisa dilakukan sekarang , menurut penulis ada 2 :
1.“hit and run” dengan potensi loss lebih besar dari pada gain, karena trend IHSG keseluruhan sudah bearish.
2, Menunggu IHSG reversal, dengan konsekwensi tertundanya waktu untuk melakukan investasi saham.
Menulis menyarankan untuk menambah investasi dalam bentuk Dollar AS, untuk mengurangi loss di saham, karena selama ini dollar AS terhadap rupiah pergerakannya selalu berlawanan arah dengan IHSG, bukannya penulis tidak nasionalis, tetapi investasi dalam bentuk Dollar AS adalah investasi yang paling masuk akal pada saat saat seperti ini, penulis memprediksi Dollar AS akan menyentuh harga 13.500 per dollarnya dalam waktu dekat ini. Prepare and be careful….
8 Jun 2015
- 14:41
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Erika Julia
Fifi Setiawan
Pelatihan hari ini mantaap pak,, berbeda dengan pelatihan2 lain yang pernah saya dapat.Ricky Chen
Selamat pagi Pak Prabowo,Terima kasih utk pelatihan di jakarta ini dan tentu nya sangat bermanfaat bagi saya yg ingin memulai bermain saham
Pelatihan 2 hari ini memang sangat singkat dan nanti nya saya masih berharap mengikuti pelatihan selanjutnya, karena utk pemain saham
jgn sampe asal beli tapi harus mengerti perusahaan yg kita mau beli saham tsb
Salam sukses utk investa dan Pak Prabowo.......Thanks
H. SolaimanDear pak Hari,Terima kasih atas sharingnya yang bermanfaat dalam suasana santai dan terarah. Salam, |
5 Jun 2015
- 08:57
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Nah kita lihat saja saat ini nilai rupiah kita sudah tembus 12.300 dan kalau dihitung dari awal th.sudah turun 5,9%. Sekedar membandingkan bahwa ketika Krisis th.2008 Rupiah sempat jatuh di 12.650 dan waktu itu IHSG 1241.
Ketika Krismon th.1998 Rupiah jatuh di level 16.650. dan itu terendah selama ini.
Memang pelemahan mata uang saat ini melanda berbagai negara lain juga tapi kita mesti lihat struktur utang masing2 negara berbeda2 termasuk juga posisi neraca perdagangannya. Kita sadar bahwa komposisi utang kita dalam bentuk US Dollar cukup besar, sehingga setiap pelemahan Rupiah otomatis menambah beban utang.
Utang2 tersebut bukan hanya Pemerintah tetapi juga utang Swasta termasuk beberapa emiten kita yg sahamnya tercatat diperdagangkan di Bursa.
Anda bisa bayangkan betapa berat Perusahaan2 itu harus menanggung depresiasi rupiah dan beban bunganya, apalagi kalau pendapatannya dalam bentuk rupiah sedangkan bahan baku maupun utangnya dalam bentuk dollar.
Sehingga nantinya akan nampak di beaya "selisih kurs" dalam Laporan Keuangan Perusahaan.
Jadi kita sebagai investor sebaiknya bisa mulai membaca Laporan Keuangan sehingga bisa mengetahui kinerja Perusahaan (Analisa Fundamental) sekalipun dasar2nya guna pertimbangan dalam memilih saham2 yang ada.
Beberapa indikasi yang negatif terhadap kondisi Bursa bisa kita cermati mulai dari pertumbuhan ekonomi yg melambat, rupiah yang melemah, cadangan devisa yang berkurang dan inflasi yg merangkak naik akhir2 ini telah membuat IHSG kita terus tergerus bahkan sudah dibawah awal th 2015.
Kondisi ini harus segera mendapat perhatian serius dari Pemerintah kalau tidak mau terjadi adegan ulang seperti tahun 2008 atau bahkan 1998.
TIdak hanya Pemerintah tapi juga Wakil2 Rakyat di Legislatif supaya bahu membahu mengatasi kondisi ini sebelum semakin parah.
Karena kita tau akibatnya jika ekonomi jatuh maka dampaknya bisa kemana2.
Saya kira pada semester pertama th ini kondisi Bursa masih sulit untuk bangkit sehingga para investor saham sebaiknya waspada dan menjaga posisi portofolio antara uang tunai, simpanan di bank dan saham / reksa dana.
Kapan kita masuk dan kapan kita mesti keluar dari Bursa mesti diprediksi secara cermat agar bisa menjaga resiko sekaligus menhgarap hasil yang maksimal.
Selebihnya hal ini akan saya ulas tuntas dalam pelatihan tgl.6 dan 7 Juni hari Sabtu dan Minggu ini di hotel Patra Jasa Jakarta. Mau ikut ?? hubungi kami hari ini juga supaya kami bisa sediakan tempatnya. (Tlp.087832826865)
Selain itu ada beberapa materi lain yang akan kami kupas yaitu: Aksi Korporasi, Bandarmologi, Transaksi Investor Asing, Teknikal Analisis dan Fundamental Analisis.
Setelah ikut Pelatihan Investor ini bedakan kemampuan anda dalam investasi dengan sebelumnya.
Salam,
INVESTA (Hari Prabowo)
Pin.2b7dd5ee
4 Jun 2015
- 09:25
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
3 Jun 2015
- 09:40
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Dulu saham ini pernah turun tajam karena ada Aksi Korporasi (right) sekarang harga naik juga rumor Aksi Korporasi pula (divestasi), jadi naik turunnya saham itu disebabkan beberapa faktor memang.
Bagaimana target saham BWPT ? kemungkinan BWPT akan dijual diatas harga Rp.400,- karena harga toritis waktu Right jan 400 jadi pemilik lama pasti ingin menjualnya lebih dari itu. Tinggal berapa premium yang dikehendaki penjual dan disetujui pembelinya. Sekedar perkiraan saya menebak minimal 10% premiun jadi target saya di 440. Entahlah pastinya he..hee..
1 Jun 2015
- 09:17
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Meski perdagangan saham ini bukan perjudian tetapi ada juga yang membawa ilmu judi keperdagangan saham.