Pekan kemarin Bursa setidaknya ada 2 hal yang menarik perhatian saya yaitu AKSI KORPORAS tentang saham BWPT (PT.Eagle High Plantations Tbk) dan juga Rencana Buy Back Saham grup MNC milik Hary Tanoesoudibjo. Kedua peristiwa itu sangat menarik karena telah membuat harga saham nya bergejolak cukup tajam dan bahkan sempat masuk UMA.
Bila saja pekan lalu anda sebagai investor ikut membeli saham BWPT pasti konsentrasi anda sempat tersita dengan volatilitas gerak sahamnya yang naik turun secara agresif. Hal ini berkaitan dengan rumor yang sebelumnya sudah beredar yang akhirnya kemarin memang terjadi juga yanitu penjualan saham BWPT oleh Rajawali ke perusahaan BUMN Malaysia Felda Global Ventures (FGV) sebanyak 37% (11,66 milyar lembar) dengan kisaran harga Rp.775,- per saham. Keuntungan yang didapat sekitar Rp.4,35 trilyun atau 93% diatas harga beli nya Rp.400,- waktu right issue.
Tentu saya tidak tau bagaimana posisi anda, mungkin anda sudah menjualnya dengan keuntungan yang spektakuler jika anda membeli dibawah Rp.400 dan bisa menjual di harga Rp.494 yang merupakan harga tertinggi hari Jum'at lalu.
Sebaliknya mungkin juga ada investor yang membeli ketika harga sedang dipuncak Rp.490 dan merasa gemetar karena Jum'at ditutup dengan harga Rp.450.
Eforia perjalanan saham BWPT saya kira masih cukup panjang setidaknya pekan ini masih akan terjadi ajang perburuan saham BWPT mengingat harga transaksi Rajawali dan FGV di harga kisaran Rp.775 artinya masih diatas harga pasar saat ini.
Apakah masih bisa koleksi saat ini?? tergantung keteguhan masing2 investor, saya kira perhitungan sudah dipublikasi sehingga investor bisa menganalisa sendiri. Terus terang menurut saya ini masalah "Kepercayaan" terhadap kinerja BWPT kedepan setelah sebagian dimiliki pemegang saham baru dari Malaysia yang memang sudah dikenal jagoan di usaha Kelapa sawit. Jadi kalau melihat kinerja saat ini memang belum nampak istimewanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan harag saham BWPT ini pyur pada kepercayaan terhadap FGV yang akan menjadikan BWPT lebih baik. Kalau FGV berani membeli harga Rp.775 tentu mereka sudah punya bayangan yg optimis.
Nah kalau kita sebagai investor tinggal ngikut saja jika memang percaya.
Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa Rajawali masih punya 60% lebih sahamnya jika mereka berpikir juga ingin menikmati Cuan yang spektakuler dalam waktu kurang dari setahun sejak Right Issue, atau investor ritel lainnya yang juga ingin segera menjualnya maka tentu kenaikan sahamnya akan terhambat pada level tertentu. Ingat juga kalau ada investor lain yang lama kecantol dan mumpung ada kesempatan selagi bisa menjual.
Selalu ada dua pemikiran yang berbeda dalam perdagangan ini dan itu wajar saja.
Buat yang masih mengempit saham BWPT mestinya tidak usah terlalu khawatir karena toh ada Investor kakap yang akan bersinergi mengembangkan bisnis ini kedepan moga2 sesuai harapan dan anda masih bisa meraih rejeki yang sesuai harapan.
Bagaimana dengan Aksi Korporasi Buy Back Saham grup MNCN ?? akankah saham ini lebih baik? atau justru berpotensi turun lagi?? segera saya sampaikan ulasan saya.
Saya ingin membuktikan kalau Aksi Korporasi itu penting dipahami bagi investor jadi pelatihan2 kami bertujuan untuk memberi pemahaman investor dalam berinvestasi di bursa yang sangat sensitif dan responsif terhadap segala bentuk kejadian penting termasuk Aksi Korporasi.
Salam,
INVESTA
Pin. 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite).
14 Jun 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.