16 Jun 2015


Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,

Dalam perdagangan di bursa saham ada ungkapan "BUY THE RUMOR, SELL THE NEWS"  (Beli ketika ada rumor, dan Jual saat berita resmi diumumkan) salah satu contohnya apa yang terjadi terhadap saham BWPT yaitu ketika RUMOR mulai beredar harga saham bergerak naik dari 245 (rgl.4 Mei) sampai pernah menyentuh harga tertinggi 494 dan ditutup 450 (tgl.12 Juni).
Namun kita ketahui bersama setelah NEWS (berita resmi) diumumkan termasuk siapa pembelinya, jumlah sahamnya dan bahkan harganya, apa yang terjadi?? harganya jatuh 13% kemarin ditutup 391. parah !!

Kejadian ini telah membalikkan prediksi beberapa analis dan investor yang kebanyakkan memperkirakan harga saham BWPT kemarin akan loncat tinggi, perkiraan yang wajar karena dengan FGV Perusahaan Malaysia saja berani membeli harga 775 per saham.
Tapi itulah kenyataan di Bursa saham, segalanya "tidak ada yang pasti" tetapi "selalu ada kemungkinan". Jadi hal ini perlu dipahami oleh para investor supaya hati2  dalam menyikapi suatu Rumor dan News (berita). 
Tidak hanya saham BWPT tetapi saham grup BMTR termasuk MNCN, MSKY dan BHIT yang merencanakan akan Buy Back juga ikut rontok harganya padahal berita yang ada cukup bagus.

Sebenarnya dalam Ulasan saya kemarin secara tersirat sudah saya sampaikan juga bahwa investor perlu memperhatikan kondisi dan resiko atas kedua saham tersebut. Sekalipun kedepan mungkin saja harga saham ini bisa kembali naik tetapi penurunan kemarin yang cukup drastis khususnya BWPT sangat memukul beberapa investor yang sebelumnya menaruh rasa optimis.
Mungkin saja ada investor yang langsung memborong pagi2 karena sangat berlebihan menyikapi NEWS yang ada dan tergiur harga 775 sedangkan harga pasar sebelumnya 450.

Yang menjadi pertanyaan kenapa harga saham BWPT bisa jatuh sedalam itu? siapa yang "menjatuhkannya" dan apa motifnya??
Bagi teman2 yang kemarin mengikuti pelatihan kami di Semarang, Jakarta Surabaya dan Jakarta dengan topik "Aksi Korporasi, Bandarmologi dan Transaksi investor asing"  saya kira sudah paham karena materi yang saya sampaikan membahas seperti apa yang terjadi saat ini.

Agar lebih jelas saya berikan contoh ilustrasi saja ya.. Misalnya saja saya pemilik mayoritas BWPT yang sebelumnya membeli hasil Righ Issue BWPT harga 400 dan saya berhasil menjual harga 775  maka keuntungan saya sekitar 93% kurang dari setahun.Sangat luar biasa bukan?? apalagi jumlah saham yang saya jual sangat banyak. 
Namun dasar manusia yang kadang pingin dapat keuntungan lebih banyak lagi ! maka saya berpikir akan membeli  lagi saham BWPT jika harga turun kembali di BAWAH 400, agar saham saya bisa kembali.
Caranya ?? tidak sulit karena saya masih mempunyai stok saham BWPT dalam jumlah yang sangat banyak (maklum saya kan pemilik mayoritas) he..hee sekali lagi ini cuma misalnya lho..

Dengan jumlah saham yang banyak saya toh bisa mendikte pasar, saya lakukan penjualan terus menerus di pasar reguler dimana ritel banyak transaksi. Masak sih ritel tidak grogy / panik kalau harga terus menerus saya tekan?? Mungkin ritel berpikir jangan2 harga nya akan kembali bawah 300, blaiiik dan karena mental gak kuat mungkin ritel yang semula optimis dan memborong saham kembali menjual saham tersebut alias Cut Loss ketika harga mendekati 400.
Nah apa yang terjadi kemarin?? harga semakin tertekan sehingga terjadilah harga 391.

Dan apa yang akan saya lakukan?? pada saatnya saya akan menampung kembali saham tersebut diharga bawah 400. Nah...berhasil saham saya yang saya jual 775 akhirnya bisa kembali lagi dengan harga yang lebih murah 
Siapa tau kedepan ada yang mau beli 1000 rupiah wakakk.kakakk.

Mohon maaf contoh diatas hanya keinginan saya membuka pemikiran teman2 investor agar tetap hati2 menyikapi rumoh sampai informasi2 yang ada karena itu sangat penting bagi kita agar tidak terjebak dan dipermaikan Bandar.

Lantas bagaimana nasib saham BWPT kedepan?? secara pribadi pula saya berpendapat kedepan masih ada harapan saham BWPT akan kembali menyesuaikan diri lagi, apalagi kalau sinergi FGV sang jagoan usaha kelapa sawit dengan Rajawali bisa menjadikan kinerja BWPT solid maka harga saham BWPT akan menyesuaikan fundamentalnya juga.
Apalagi kalau contoh skenario diatas benar adanya maka ketika saya kembali memborong saham diharga bawah akhirnya akan naik juga kan?? Itulah kelebihan kalau memiliki saham mayoritas.

Buat teman2 yang belum sempat ikut pelatihan, kami akan mulai aktif pelatihan lagi setelah Hari raya silahkan bergabung untuk memahami Aksi Korporasi, Bandarmologi dan Transaksi investor asing.

Buat pemilik saham BWPT tidak usah panik sebaliknyai berpikir tenang, sabar dan disiplin.

Salam,

INVESTA
Pin.2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" setelah invite).

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.