Para Investor Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,
Memasukki Bulan Nopember 2016 ini kira2 saham apa yang bisa dijadikan obyek trading atau investasi jangka menengah? Sebaiknya kita cermati informasi penting berupa Laporan Keuangan Kuartal 3 yang saat ini sudah banyak di publikasi oleh emiten, mengingat Laporan Keuangan adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu. Sebaik2nya membuat suatu analisa tentang prediksi suatu harga saham adalah mengetahui Fundamental Emiten melalui kajian Laporan Keuangannya.
Sekalipun Laporan Keuangan itu bukan satu2nya analisa tetapi menurut saya itu adalah data Utama sehingga tanpa mengetahui Laporan Keuangan seorang investor saham telah kehilangan 40% sumber analisa. Sehingga 60% berikutnya hanya mengandalkan Teknikal analisis, Bandarmologi dan analisa lainnya.
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.
Hari Prabowo ( INVESTA )
Memasukki Bulan Nopember 2016 ini kira2 saham apa yang bisa dijadikan obyek trading atau investasi jangka menengah? Sebaiknya kita cermati informasi penting berupa Laporan Keuangan Kuartal 3 yang saat ini sudah banyak di publikasi oleh emiten, mengingat Laporan Keuangan adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu. Sebaik2nya membuat suatu analisa tentang prediksi suatu harga saham adalah mengetahui Fundamental Emiten melalui kajian Laporan Keuangannya.
Sekalipun Laporan Keuangan itu bukan satu2nya analisa tetapi menurut saya itu adalah data Utama sehingga tanpa mengetahui Laporan Keuangan seorang investor saham telah kehilangan 40% sumber analisa. Sehingga 60% berikutnya hanya mengandalkan Teknikal analisis, Bandarmologi dan analisa lainnya.
Maka jangan lewatkan setiap kali menganalisa dengan Laporan Keuangan yang ada, sekalipun Laporan Keuangan itu adalah mencatat masa lalu tetapi dengan mengetahui kinerja masa lalu itulah kita bisa memprediksi masa yang akan datang,
Membaca beberapa Laporan Kuangan kuartal 3 para emiten, ada yang LABA nya menurun dan sebaliknya ada yang mengalami kenaikan. Tentu kita harus memilih mana yang Labanya mengalami kenaikan selain juga melihat struktur keuangan lainnya misalnya hutang, persediaan dan pos2 lainnya.
Laba adalah ukuran seberapa perusahaan bisa mendapatkan HASIL USAHA selama periode tertentu sehingga investor sebagai pemegang saham bisa mengetahui seberapa kita kelak akan mendapatkan hasil deviden serta pertumbuhan aset perusahaan sehingga ujungnya akan tercermin dalam HARGA saham di Bursa. Semakin tinggi Labanya seharusnya semakin tinggi pula harga sahamnya dan sebaliknya.
Perolehan Laba ini bisa berasal dari sumber utama yaitu Penjulan / Pendapatan, atau dari sumber lainnya yaitu Laba selisih kurs, penjualan aktiva tetap, revalusai aset, hasil bunga dan lainnya. Perusahaan yang paling baik jika Labanya diperoleh dari "kenaikan penjualan / pendapatan utama" sehingga diperoleh LABA USAHA yang mencerminkan bahwa usaha utama perusahaan itu bisa tumbuh dan menghasilkan sehingga kedepan akan mempunyai prospek yang baik.
Jika kita menemukan Laba namun asalnya BUKAN dari hasil utama maka kita bisa menilai bahwa laba tersebut sifatnya sementara dan "belum tentu bisa berlangsung lama" dan terus menerus sehingga perlu hati2.
Dalam Laporan Keuangan kuartal ke 3 th.2016 ini saya tertarik antara lain dengan emiten berkode JPFA dimana LABA USAHA nya tumbuh 144% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut didapatkan dari kenaikan PENJUALAN sebesar 9,95% sekaligus juga JPFA bisa melakukan efisiensi beaya karena beban pokok penjualan yang bisa ditekan.
Selain itu tahun ini JPFA juga memperoleh LABA SELISIH KURS yang signifikan Rp.161,5 milyar dibandingkan pada tahun yang lalu mengalami KERUGIAN SELISIH KURS Rp.613,5 milyar yang hal ini telah menyebabkan KERUGIAN terhadap JPFA secara keseluruhan th.2016.
Perusahaan juga pada th.2016 ini melakukan REVALUASI ASET senilai Rp.763 milyar (meskipun pos ini tidak akan reklasifikasi ke Laba rugi) namun secara akuntansi dicatat sebagai penambahan PENGHASILAN KOMPERHENSIF.
Laba JPFA secara keseluruhan setelah diperhitunga dengan Laba Rugi yang dapat diatribusikan ke etentitas induk dan kepentingan non pengendali maka Laba JPFA Rp,2,3 trilyun dibanding periode sama tahun 2015 yang mengalami kerugian sebesar Rp.82,9 milyar. dan Laba per saham adalah Rp.151 dibandingnan rugi Rp.14 pada periode tahun lalu.
Kesimpulan saya harga saham JPFA masih punya potensi kenaikan untuk jangka menengah (harga akhir pekan kemarin Rp.1.950,- atau naik 8.3% sehari. Ini adalah reaksi atas diumumkannya Laporan Keuangan perusahaan tersebut.
Artinya pelaku pasar sudah sangat responsif atas saham2 Laporan Keuangan perusahaan. Prediksi saya harga saham JPFA kedepan target kisaran Rp.2200 sd Rp.2300.
Selain saham JPFA saya sedang menanti Laporan Keuangan KBLI yang prediksi saya juga bisa menghsilkan LABA USAHA yang bagus dan saham KBLI telah saya ulas pekan kemarin dan keberulan mengalami kenaikan yang signifikan juga.
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.
Salam,
Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334
Pin 2b7dd5ee
email investa.p3m@gmail.com