27 Oct 2016

Para Investor Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,

Sebagaimana saya prediksikan bahwa pekan ini Bursa masih akan "dikuasai" transaksi saham grup Bakrie seperti BUMI, BRMS, ENRG serta saham lapis tiga lainnya yaitu TRAM, dan CPRO. Saham2 tersebut menjadi ajang spekulasi para traders / investot lokal terutama mereka yang lebih suka transaksi jangka pedek sehingga lebih meningkatkan frekuensi perdagangan.

Sepertinya tidak terlalu salah kalau ada beberapa pengamat mengatakan bahwa ada hal menarik yaitu siklus IHSG  dimana "bangunnya" saham grup Bakrie biasanya akan diikuti penurunan IHSG. Memang sulit di cari alur pentebabnya karena tidak ada korelasinya antara IHSG dan saham Grup Bakrie tersebut mengingat sebenarnya saat ini kontribusi dalam perhitungan bobot saham grup Bakrie terhadap IHSG tidak sigifikan mengingat kapitalisasinya yang turun drastis dibanding beberapa tahun lalu namun faktanya IHSG saat ini sedikit melemah.

Saham2 Blue Chips stagansi bahkan beberapa diantaranya mengalami pelemahan kenapa? Sepertinya ada beberapa alasanan antara lain kemungkinan sulit S & P melakukan perbaikan rating Indonesia ke "nilai" yang lebih baik, selain itu ada beberapa kinerja emiten BC yang Laba nya menurun dibandingkan tahun lalu untuk periode kuartal tiga. Hal tersebut membuat Investor asing banyak melepas saham BC atau setidaknya belum berani ambil posisi Buy.

Apa yang dilakukan para Traders saat ini adalah mencari sasaran tembak saham2 lapis tiga yang lentur atau volatile dengan potensi kenaikan harga yang masih ada ruang lebar, artinya cenderung naik harganya. Apalagi ada beberapa emiten lapis tiga yang mempunyai Laporan Keuangannya dengan raport cukup baik, misalnya KBLI, CPRO, TRAM yang ada perbaikan kinerja mulai dari Laba yang tumbuh atau rugi yang mulai berkurang.

Pantas saja misalnya saham KBLI ( KMI WIRE & CABLE, Tbk) yang kinerjanya cukup cemerlang dengan Laba yang terus tumbuh sepenjang tahun 2016 ini dengan PER dibawah 5 dimana saat ini harganya terus naik YTD naik 153% dengan harga terendah Rp.111 dan tertinggi Rp,338 sedangkan harga close kemarin Rp.304 per lembar. 

Beberapa kontrak yang dikuasai saat ini terutama memasok proyek2  PLN  cukup membuat Prospek KBLI akan semakin cerah diwaktu yang akan datang. Emiten ini juga rajin membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya. 
Rata2 saham sektor Kabel juga tumbuh bagus tahun ini dengan PER yang juga masih rendah, hanya saja saham2 ini kurang Likuid meskipun tergolong murah.

Saya pernah ulas juga bahwa Fundamental itu merupakan dasar utama, jika suatu emiten punya kinerjanya bagus tapi harganya masih belum naik, sabar saja itu hanya masalah waktu dan begitu investor sadar maka kemungkinan saham seperti ini harganya bisa melonjak fantastis. Lihat saja BRPT yang sudah naik YTD 942% fantastis sekali, dengan harga terakhir 1355.

Jadi silahkan cermati saham KBLI yang harganya "masih" Rp.304,- menurut kajian saya harga saham ini masih punya potensi naik kembali dengan target saya Rp.400 sd Rp.500 sampai akhir Desember nanti.

Saham TRAM yang juga masuk dalam menu ulasan saya beberapa hari lalu juga kemarin Auto Reject batas atas menjadi 130 atau naik 35% sehari, kesabaran akan membuahkan hasil.

Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.

Salam,

Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334
Pin 2b7dd5ee

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.