23 Aug 2013

Bila Anda pemain saham jadul, pasti ingat keberanian Jusuf Kala manaikkan harga BBM sebesar 160% saat itu yang diumumkan 2 hari menjelang bulan puasa, kenaikkan harga minyak dunia memaksa pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi kala itu, akibatnya saham-saham unggulan jatuh berguguran, tercatat  IHSG melorot hampir 20%,  juga mengakibatkan tingkat iflasi melonjak menjadi dua digit, selanjutnya USD Dollar mengamuk ke kisaran 12.000.

Kejadian itu memicu penarikan reksadana besar-besaran  (redemtion) yang mengakibatkan penurunan Nilai Aktiva Bersih hampir sebesar -72%, redemtion tersebut dipicu oleh kenaikkan tingkat suku bunga deposito 7-7,5% p.a sebagai imbas kenaikkan BI rate kala itu sebesar 8,75%, (pada tahun 2013 ini penulis berpendapat hal ini tidak akan terjadi karena investor pada saat ini sudah 'smart' belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, dan edukasi reksadana juga lebih baik, bila dibandingkan dengan 2005 yang seolah-olah mengganggap reksadana adalah produk mirip dengan deposito yang memberikan imbal hasil tetap).

Adakah kemiripan dengan saat ini? 
krisis 2013?

Hal yang menarik kenaikan BBM pada tahun 2013 juga mengakibatkan jatuhnya Harga Saham Gabungan hampir sebesar 20% ke kisaran  4150, level terendah yang penulis catat adalah level 4050,  itu adalah prosentase besaran penurunan IHSG kala 2005 sebesar kurang lebih 20%, USD yang  tertinggi saat ini yg penah penulis catat adalah level 11.300, berarti masih rendah bila dibandingkan dengan 2005 yang sudah mencapai level 12.000.

Pemulihan IHSG pada 'mini" krisis 2005 adalah kurang lebih 3 bulan pada bulan September, Oktober, dan Desember 2005, bulan Agustus sepertinya menjadi 'langganan' IHSG membentuk titik bottomnya seperti juga yang terjadi pada krisis 2008.

Akankah IHSG pulih pada akhir tahun 2013 dan kembali ke level 5000an ?, kemudian disusul oleh January effect 2014 ?, seperti yang terjadi pada akhir tahun 2005? hanya waktu yang bisa menjawab, tetapi setidaknya kita bisa berfikir jernih berdasarkan fakta sejarah yang ada.

Related Posts:

  • PENGARUH EKONOMI TERHADAP BURSA, ITU MEMANG BIASA....Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,Sekalipun secara presentase kenaikannya tidak  setinggi dengan bursa regional dan global namun IHSG akhirnya naik juga sejalan de… Read More
  • Gajah tunggal dan kebijakkan pemerintah Dipenghujung hari raya Idul Fitri ini, ibarat jarum jam berhenti berdetak, banyak investor menahan diri untuk mengakumulasi saham, bahkan menjualnya, akibat kebutuhan menjelang hari raya, ataupun ketakutan akan adanya perub… Read More
  • Emiten anti Krisis dan Djarum Krisis bursa saham tahun ini (2015) yang dipicu oleh default hutang Yunani dan bubble bursa saham China, mengakibatkan bergelimpangnya saham saham emiten unggulan di sektor konstruksi, bank, dan property, batalnya rebound s… Read More
  • MULAI TRADING LAGI YUUK.....Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H, SERTA MOHON MAAF LAHIR BATIN.Hari ini Bursa kembali membuka perdagangannya setalah 4 hari libur, … Read More
  • SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATINIHSG sepertinya sudah memenuhi prediksi saya yaitu melewari 4900 (dalam tulisan saya tgl.11 Juli kemarin) karena faktanya IHSG close 4901 Selasa. Memang masih butuh beberapa pendukung data untuk membuat IHSG bisa naik lebih t… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.