Perdagangan kemarin sungguh membuat banyak Traders DUGEM alias Duduk Gemetar, banyak saham yg Volatile sekali pergerakkannya. Dipicu apalagi kalau bukan pelemahan Rupiah yg sempat 11.140, jelas membuat banyak saham rontok terutama dipimpin saham Bank dan properti, yg memang dua sektor tersebut sering sejalan baik sedang turun atau naik karena properti banyak tergantung dari Bank.
Aturan bari dari BI yg menaikkan batasan GWM dan LDR bagi Bank memang membuat Bank tidak bisa leluasa menyalurkan kreditnya terutama untuk konsumtif, jadi pantaslah kalau saham bank dan properti turun.23 Aug 2013
06:27
Unknown
No comments
Disisi lain ketika terkabar bahwa Pemerintah segera akan mengumumkan kebijakan2 baru berkaitan untuk mengatasi gonjang ganjing perekonomian yg rencananya di umumkan hari Jum'at ini diantaranya juga ada kemudahan Perusahaan yang telah Go Publik untuk melakukan Program BUY BACK maka sesi kedua kemarin beberapa saham mulai Mantul kembali bahkan beberapa diantaranya naik signifikan termasuk sang Tiga Dara ANTM, TINS dan INCO. Ternyata dalam kondisi yg sangat sulit masih ada saham2 yg luar biasa naiknya, sehingga sebenarnya dalam kesulitan ada juga rejeki jika memang bisa memanfaatkan.
Related Posts:
Tentang penulis Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE … Read More
PREDIKSI IHSG AKHIR TAHUN 2016 Para Investor Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman, IHSG kembali ke level 5204 karena kemarin naik 1% dengan dukungan saham2 berbasis komoditas terutama minyak, timah, bat… Read More
Donasi BlogTerimakasih atas partisipasi anda selama ini, Dimohonkan dukungan anda anda semua untuk blog ini kedepannya, apabila ulasan yang diberikan berguna bagi anda semua atau anda telah mendapatkan pemahaman persahaman yang… Read More
Saham breakout versi chartnexus 23 November 2016 edited by keneisha… Read More
Saham Breakout versi chartnexus 25 November 2016 edited by keneisha… Read More
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.