27 Sept 2014
- 13:51
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Kali ini investor disuguhi pemandangan yang tidak sedap, Aksi Korporasi saham BWPT untuk rencana PUT (Penawaran Umum Terbatas) telah membuat harga saham tersebut anjlok parah lebih 50% dalam waktu 3 hari bursa sejak dibuka perdagangannya (yg sebelumnya dihentikan sementara diharga 955 ).
Beberapa investor yang sebelumnya memegang saham BWPT merasa rugi besar, dan yang lebih kecewa penurunan harga ini disanyalir karena adanya rencana Aksi Korporasi.
Apa yang salah dengan Aksi Korporasi ini BWPT??
Right Issue (PUT) adalah penjualan saham baru oleh emiten yang Hak belinya diberikan kepada pemegang saham lama terlebih dahulu. Ingat namanya saja Hak jadi hak itu bisa digunakan atau tidak terserah pemegang saham lama.
Dengan Right Issue tersebut perusahaan / emiten akan mendapat tambahan modal baru, jadi bagus kan?? tapi kenapa harga sahamnya di bursa jadi anjlok?
Untuk menilai baik atau tidaknya mari kita lihat dulu secara cermat tentang Right Issue / PUT tersebut secara umum ada beberapa hal antara lain; TUJUAN Perusahaan melakukan PUT, apakah untuk penambahan Modal Kerja karena mau ekspansi, untuk membayar hutang, atau untu tujuan lain misalnya karena pengambil alihan saham perusahaan oleh pihak lain. Selain itu kita lihat HARGA dan RATIO nya atau PUT tersebut.
Dengan mencermati TUJUAN perusahaan kita bisa menilai apakah perusahaan sedang kesulitan membayar utang atau sedang ekspansi.
Untuk BWPT tujuannya adalah akan masuknya Perusahaan lain yaitu GROUP RAJAWALI untuk menambah investasi di BWPT sekaligus menjadi pengendali karena jumlah saham yang ingin dibeli mayoritas.
Kalau kita melihat prestasi Group Rajawali adalah perusahaan yang solid dan mempunyai kinerja yang baik, sehingga tidak perlu diragukan dari sisi perusahaan yang akan menjadi pengendali BWPT kedepan.
Bagaimana modus cara Group Rajawali ini menjadi pengendali ? dengan PUT inilah Group Rajawali siap menjadi PEMBELI SIAGA artinya saham baru yang akan ditebitkan nanti bila pemegang saham lama "tidak menebus" haknya maka Group Rajawali yang akan membeli saham BWPT tersebut.
Sekarang bagaimana caranya agar pemegang saham lama TIDAK mau menebus saham hasil PUT tersebut? ada dua cara yaitu harga saham baru tersebut di jual dengan harga LEBIH TINGGI dari harga pasar, atau strategi lain RATIO Right Issue / PUT nya diperbesar.
Nampaknya BWPT lebih memilih skenario kedua yaitu Ratio atau perbandingan yang lebih banyak yaitu 1 : 6 artinya setiap pemegang saham satu diberi hak untuk membeli enam saham baru, sehingga setiap pemegang saham memang wajib menyediakan uang lebih banyak untuk membeli saham BWPT yg baru.
Untuk menebus atau tidak sebenarnya pemegang saham lama bisa dengan cara menghitung HARGA TEORITIS nya dulu, tapi untuk menghitung harga teoritis tersebut harus diketahui Harga saat CUM Right yang saya baca tgl.17 Nopember 2014 dan RUPS nya lagi digelar 10 Nopember nanti, jadi perjalanan masih panjang.
Sekedar untuk pengetahuan Harga Teoritis itu bisa dihitung dari (Harga Pasar saat CUM x jml saham lama) + (ratio yg ditetapkan x Harga tebus baru) dan hasilnya dibagi jumlah saham lama + saham baru.
Untuk BWPT mesti tau dulu harga CUM nanti tgl.17 Nopember baru bisa diketaui harga teoritisnya. Tapi kalau misalnya dihitung dari harga terakhir kemarin 460 dan harga tebus saham baru 400 maka hasilnya 460 + (6 x 400) dibagi 7 = 2.860 / 7 = 408 .
Terus bagaimana harga saham BWPT bisa turun? menurut pendapat saya Pertama karena pemegang saham lama kaget kenapa penetapan harga saham baru (sekitar 400) JAUH DIBAWAH harga pasar sebelum di hentikan sementara yaitu 955. Kalau pembeli siaga dan emiten menetapkan harga 400 berarti mereka hanya menghargai saham BWPT sebesar itu.
Kemungkinan kedua dengan ratio 1:6 itu pemegang saham lama tidak semuanya bisa menebusnya karena harus menyediakan uang yang lebih banyak.
Ketiga dengan perhitungan harga teoritis dengan rumus yang ada maka harga pasar akan menyesuaikan sehingga harga pasa rturun pada batas tertentu sehingga mendekati harga tebusnya.
Dari tujuan tersebut nampaknya memang Stanby Buyer yaitu Group Rajawali berharap banyak yang tidak menebus supaya perusahaannya bisa menampung nya.
Tentu saya juga tidak mengetahui secara persis ada apa dibalik skenario ini karena hanya Direksi dan pembeli siaga dalam hal ini Group Rajawali yang paling tau tujuan tertentu. Yang jelas dicatat disini bahwa Group rajawali ingin menguasai mayoritas dan jadi pengendali BWPT kedepan.
Sampai saat inipun baik OJK dan pihak Bursa sedang meneliti lebih jauh tentang skenario semua ini dan mereka itulah yang punya hak untuk mencari informasi langsung ke pihak2 terkait.
Dari ilustrasi dari data yang saya ketahui tersebut dengan melakukan analisis maka andaikata saya sebagai investor maka kemungkinan akan melakukan sebagai berikut; pembeli siaga adalah group Rajawali yang punya prestasi cukup bagus setidaknya sampai saat ini dan masih percaya dengan pengendali Group Rajawali nanti BWPT akan lebih baik kinerjanya.
Tapi bagaimana dengan harga? dengan perhitungan sementara tersebut maka jika saya beli diharga 460 maka setiap satu saham mempunyai hak membeli 6 saham baru dengan harga 400 maka ketemulah harga teoritis saham menjadi 408. ini berarti hampir sama dengan harga tebusnya. Sehingga kalau bisa membeli harga di 450 misalnya akan lebih baik, karena lebih murah.
Jika nanti saya tidak punya cukup uang untuk menebus saham baru maka saya akan menjual RIGHT atau HAK saya nya sehingga saya dapat uang tunai walaupun saham lama yg misal dibeli harga 450 bisa terterdilusi keharga sekitar400.an.
Yang memprihatinkan bagaimana yang sudah membeli diharga lama 955 ?? dan saat ini belum di Cut Loss? tentu mereka merasa potensial loss atau rugi yang belum terealisir. Inilah yang jadi masalah, tapi inilah resiko salah satunya dari kejadian Aksi Korporasi. Walaupun ada juga Aksi Korporasi yang bisa menguntungkan pemegang saham lama.
Analisis saya ini berdasarkan informasi yang saya dapatkan sementara karena informasi yang lebih pasti harus menunggu RUPSLB tgl.10 Nopember 2014 berapa harga pastinya dan berapa ratio yang benar2 ditetapkan RUPSLB. Jangan lupa kalau sebelum RUPSLB semuanya bisa saja berubah atau bisa saja Pemegang Saham lama menolak rencana Aksi Korporasi ini kalau memang merugikan.
Satu Hikmah dalam kejadian ini kita sebagai investor / trader sebaiknya rajin menambah pengetahuan termasuk memahami Aksi Korporasi, jangan hanya kalau sudah terjadi kerugian baru mulai cari-cari pengetahuan itu.
Investor berinvestasi pada instrumen yang yang mengandung spekulasi termasuk resiko yang mungkin terjadi, jadi harus diperhatikan semuanya.
Kita tunggu perjalanan saham BWPT termasuk rencana Aksi Korporasinya, dan diharapkan baik OJK dan pihak Bursa terus mengamati kejadian ini dan bisa mengambil sikap agar bisa memberikan perlindungan kepada investor.
Semoga ulasan ini bermanfaat dan tidak bermaksud mempengaruhi siapapun, baik membeli, menjual atau menahan saham tersebut. Contoh diatas hanya untuk diri saya sendiri.
salam, investa
pin 2b7dd5ee. (sampaikan salam investa setelah invite).
26 Sept 2014
- 08:50
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Berbalik dengan kondisi kemarin, semalam DOW, S&P dan NASDAQ turun lebih dari 1% bahklan NASDAQ nyaris ,minus 2% dan EIDO juga minus 1,5%.
Bagaimana IHSG hari ini yang sekaligus akhir pekan??Saham2 BC bisa gawat kalau benar investor merefleksikan kekecewaannya atas situasi politik serta melihat Bursa Global dan Regional yang minus semalam.
Kencangkan ikat pinggang dan sabar menunggu untuk masuk pada saat yang tepat dan sinyal baik muncuk kembali. Apalagi bila asing masih net sell.
Apakah hari ini masih ada saham2 BC yang bisa dipakai untuk menjaga keseimbangan ?? (seperti saham BBRI dan BBCA kemarin) kita lihat saja nanti.
Terima kasih kepada para calon peserta Pelatihan Profesi dan Invesor Pasar Modal yang kemarin telah hadir, kami akan mulai pelatihan Sabtu 4 Oktober 2014 (setiap sabtu jam 9 sd 15). Yang mau bergabung silahkan. Semoga bermanfaat.
salam, investa
pin 2b7dd5ee (sebutkan salam investa jika sudah invite)
25 Sept 2014
- 08:08
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Semalam DOW, Nasdaq dan S&P rebound, Minyak juga kembali naik diatas 1%, bagaimana dengan IHSG akankah juga rebound? Sebenarnya kemarin sempat di zone hijau tetapi akhirnya IHSG ditutup merah (-0,2%) 5174.
Kalau melihat EIDO (iShares MSCI Indonesia) semalam terangkat 1,68% tetapi akhir2 ini EIDO susah dipakai sebagai acuan karena sering tidak sejalan dengan IHSG. Semakin banyak pengetahuan kita maka sebagai traders diharapkan mampu membuat analis dan keputusan yang terbaik dan cocok dengan pola trading masing2. Dan yang perlu diketahui bahwa setiap Trader/Investor itu punya karakter trading sesuai psikologi masing-masing. Sehingga tidak bisa dipaksakan dengan pilihan yang sama.Sekedar ramalan bahwa kemungkinan hari ini IHSG cenderung naik terbatas setidaknya mendekati angka 5200. Saham RALS yg sebagai menu tambahan kemarin pagi bisa naik juga dan saya tetap disiplin bisa tik-tok 4 poin.
Strategi BOW bisa dilakukan untuk saham ini.
Saya kira strategi trading pendek saat ini lebih bagus sekalipun Gain yg didapat gak bisa banyak memang karena memang pasar seperti ini, tetapi jika kita terlalu berharap banyak bisa-bisa malah loss lagi.
Saya coba cermati hari ini dan kalau memungkinkan RALS (buy 970 sell 990), ELSA (buy 640 sell 665), KIJA (buy 266 sell 273), DOID (buy 256 sell 270), APLN (buy 340 sell 350). BBTN (buy 1110 sel 1140).
Sambil menunggu perkembangan politik khususnya pembentukan kabinet baru dan kebijakan kenaikan BBM, bila nanti sudah ada news yang positif baru invest lebih besar dan jangka waktu yang agak panjang.
Ibarat musim, jika lagi kemarau gini ya kita irit air dululah supaya efektif dan efisien.
Buat teman2 yang di Semarang, Jepara, Kudus, Pekalongan, Magelang, Pati yang ada waktu silahkan datang Kamis 25 September 2014 nanti di kantor kami jam 12 ya buat bincang2 mengenai program Pelatihan di Semarang yang akan kami laksanakan mulai besuk Sabtu baik klas Profesi WPPE, WMI, WAPERD dan klas Investor.
Sedangkan untuk diluar kota seperti Jakarta dan Surabaya bila ada minimal 15 orang peserta kami akan laksanakan.
Salam, investa
Pin 2b7dd5ee.
24 Sept 2014
- 09:01
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
IHSG koreksi itu hal biasa, tapi apakah hari ini akan koreksi lagi? itu baru membutuhkan jawaban yang tidak mudah he..hee. Jawaban selalu mempunyai kemungkinan benar 50% dan selebihnya salah, karena hanya ada 2 jawaban naik apa turun.
Melihat DOW dan beberapa bursa Eropa semalam mulai koreksi cukup lumayan apakah nanti akan berdampak ke Bursa Regional dan berimbas ke Bursa kita? kita lihat saja. Setidaknya kondisi Bursa di AS, Eropa dan Regional terutama Hongkong dan Jepang cukup punya pengaruh terhadap BEI sekalipun tidak bersifat mutlak.
Parameter yang lain kemarin Asing net sell lebih dari 500 M dan Rupiah kembali melemah mendekati 12000, dan saham Perbankan melaui tertekan. Sehingga kemarin memang tidak menarik untuk belanja. IHSG akan diuji dilevel 5150 pertahanannya, jika jebol lagi gawat juga sih...
Melihat DOW dan beberapa bursa Eropa semalam mulai koreksi cukup lumayan apakah nanti akan berdampak ke Bursa Regional dan berimbas ke Bursa kita? kita lihat saja. Setidaknya kondisi Bursa di AS, Eropa dan Regional terutama Hongkong dan Jepang cukup punya pengaruh terhadap BEI sekalipun tidak bersifat mutlak.
Parameter yang lain kemarin Asing net sell lebih dari 500 M dan Rupiah kembali melemah mendekati 12000, dan saham Perbankan melaui tertekan. Sehingga kemarin memang tidak menarik untuk belanja. IHSG akan diuji dilevel 5150 pertahanannya, jika jebol lagi gawat juga sih...
Ulasan saya terakhir telah memberikan batas bawah untuk masuk dan beberapa saham sudah mendekati angka "perkiraan" saya, jadi saya coba disiplin untuk mencoba keberuntungan di angka2 tersebut. satu saham yang berhasil mendapatkan gain yaitu MLPL yg terpaksa jual kemarin karena tergiur juga ketika naik lebih 4%. Ada pandangan baru setidaknya untuk trading sampai Jum'at yaitu RALS kalau 965 menarik juga dengan target 990.
Hanya saja kalau berniat trading itu membutuhkan konsentrasi penuh, siap didepan monitor seharian, makanya ketika waktunya gak siap ya jadilah investor jk.menegah dengan target harga dan waktu saja seperti Reksa Dana.
Kalau hari ini asing masih saja net sell diatas 500 M lagi, maka sebaiknya juga gak usah dilawan, sudah beberapa kali terbukti asing susah diukur kalau sedang jualan, kita menganggap sudah rendah harganya eh masih juga ditekan terus.
Harus diakui mereka punya riset dan tehnik trading yang lebih piawai dibanding ritel.
Tapi saya juga bisa maklum traders lokal susah diam, maunya terus trading karena sudah kebiasaan. Apa boleh buat silahkan saja tetapi pilihan saham, kedisiplinan memang harus tetap prima. Harapannya Cuan cukup dan batasi resiko sekecil mungkin.
Semoga sukses dan happy cuan yaa...
salam, investa
pin 2b7dd5ee (harap sampaikan "salam investa" jika sdh invite)22 Sept 2014
- 09:00
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Sekalipun IHSG berhasil menembus 5200 dan bahkan ditutup 5227 (prediksi saya di blog pekan lalu 5150 - 5225), tapi beberapa saham justru terkoreksi. Artinya pilihan saham tetap menentukan.
Potensi IHSG lebih tinggi terbuka dengan target baru 5300, namun bukan tanpa resiko karena selalu ada saat-saat koreksi untuk membentuk keseimbangan baru dulu. Kenaikan IHSG kemarin diperkuat oleh saham2 perbankan dan itu memang bagus karena biasanya akan diikuti sektor yang lain terutama properti dan infrastruktur.
Kondisi seperti ini memang cukup membingungkan, mau belanja khawatir terjadi koreksi, mau nunggu bawah khawatir harga akan terus melambung.
Inilah pasar saham memang punya karakter yang unik, sehingga dibutuhkan kesabaran dan kedisiplinan juga untuk menyikapinya.
Sekedar prediksi pekan ini IHSG akan diantara batas bawah 5175 dan batas atas 5300. Mata uang US $ memang sedang kuat2nya terhadap mata uang lainnya, maklum kondisi perekonomian di AS terus menunjukkan arah yang lebih baik.
Tapi apapun kalau Rupiah terus melemah diatas 12000 apalagi jika semakin melemah saya jadi pesimis kalau IHSG bisa terus naik, karena harus disadari pelemahan rupiah lebih banyak negatifnya untuk beberapa emiten.
Memang beberapa emiten bisa saja diuntungkan dengan pelemahan rupiah, terutama para pengekspor tetapi kalau harga komoditas ekspornya harganya menurun jadi tidak menguntungkan juga.
Kalau Bursa Global membaik biasanya harga komoditas seperti emas akan turun, sementara ini harga batu bara dan CPO juga masih dilevel rendah. Sehingga investor memburu saham bank, properti, infrastruktur kemarin.Lihat saja saham2 pengguna bahan baku import dan pengutang dollar mengalami tekanan harga mesti IHSG menguat.
Tetapi kanaikan maupun penurunan harga selalu ada batasnya, sehingga perlu kita cermati dimana batas atas dan bawah melalui pendekatan Fundamental dan Tehnikal Analis.
Mencoba menyajikan menu untuk pekan akhir September ini saya cermati saham JPFA kalau harga 1285, MLPL yang nampaknya masih potensi lanjutkan kenaikan menuju 900, ELSA kalau bisa diharga 660 dengan target 680, BJTM masuk kalau dibawah 450 dengan target 470, ADRO trading buy di 1250.
WSKT menarik kalau 880 dengan target 1020, AISA 2420 dengan target 2500.
Selamat trading, mohon maaf saya belum bisa aktif di chatbox blog kita karena Senin dan Selasa ini ngamen rutin dipelanggan (Surabaya). Moga2 semua happy cuan dengan pilihan masing2.
salam, investa
pin 2b7dd5ee.
Potensi IHSG lebih tinggi terbuka dengan target baru 5300, namun bukan tanpa resiko karena selalu ada saat-saat koreksi untuk membentuk keseimbangan baru dulu. Kenaikan IHSG kemarin diperkuat oleh saham2 perbankan dan itu memang bagus karena biasanya akan diikuti sektor yang lain terutama properti dan infrastruktur.
Kondisi seperti ini memang cukup membingungkan, mau belanja khawatir terjadi koreksi, mau nunggu bawah khawatir harga akan terus melambung.
Inilah pasar saham memang punya karakter yang unik, sehingga dibutuhkan kesabaran dan kedisiplinan juga untuk menyikapinya.
Sekedar prediksi pekan ini IHSG akan diantara batas bawah 5175 dan batas atas 5300. Mata uang US $ memang sedang kuat2nya terhadap mata uang lainnya, maklum kondisi perekonomian di AS terus menunjukkan arah yang lebih baik.
Tapi apapun kalau Rupiah terus melemah diatas 12000 apalagi jika semakin melemah saya jadi pesimis kalau IHSG bisa terus naik, karena harus disadari pelemahan rupiah lebih banyak negatifnya untuk beberapa emiten.
Memang beberapa emiten bisa saja diuntungkan dengan pelemahan rupiah, terutama para pengekspor tetapi kalau harga komoditas ekspornya harganya menurun jadi tidak menguntungkan juga.
Kalau Bursa Global membaik biasanya harga komoditas seperti emas akan turun, sementara ini harga batu bara dan CPO juga masih dilevel rendah. Sehingga investor memburu saham bank, properti, infrastruktur kemarin.Lihat saja saham2 pengguna bahan baku import dan pengutang dollar mengalami tekanan harga mesti IHSG menguat.
Tetapi kanaikan maupun penurunan harga selalu ada batasnya, sehingga perlu kita cermati dimana batas atas dan bawah melalui pendekatan Fundamental dan Tehnikal Analis.
Mencoba menyajikan menu untuk pekan akhir September ini saya cermati saham JPFA kalau harga 1285, MLPL yang nampaknya masih potensi lanjutkan kenaikan menuju 900, ELSA kalau bisa diharga 660 dengan target 680, BJTM masuk kalau dibawah 450 dengan target 470, ADRO trading buy di 1250.
WSKT menarik kalau 880 dengan target 1020, AISA 2420 dengan target 2500.
Selamat trading, mohon maaf saya belum bisa aktif di chatbox blog kita karena Senin dan Selasa ini ngamen rutin dipelanggan (Surabaya). Moga2 semua happy cuan dengan pilihan masing2.
salam, investa
pin 2b7dd5ee.
19 Sept 2014
- 07:27
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Kembali IHSG melewati angka 5200 karena Kamis kemarin ditutup 5203 atau naik 0,3%. Ada fenomena yang agak berbeda, karena IHSG bergerak naik dalam 3 hari terakhir ini tetapi Investor asing terus net sell dan nilai Rupiah jatuh melewati 12000 tepatnya 12030 per US $.
Ada beberapa kemungkinan menurut pandangan saya, Pertama para fund manager besar menjaga IHSG tetap naik bertahap agar investor asing atau investor besar bisa keluar secara perlahan-lahan untuk merealisir keuntungannya.18 Sept 2014
- 07:33
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Kenaikan IHSG sebesar 1,1% (5188) Rabo kemarin membuat nilai transaksi juga kembali naik, sekalipun asing net sell dalam beberapa hari ini. Akankan IHSG bisa kembali menembus 5200 ? tentu tidak mudah menebaknya, karena berbagai analisa harus dipertimbangkan.
Dari berita eksternal nampaknya The FED belum akan menaikkan suku bunganya dan pada dasarnya tidak banyak membuat kebijakan. Pernyataan tersebut telah membuat DOW kembali naik dan memecahkan record (http://www.cnbc.com/id/Yang masih memprihatinkan nilai rupiah sudah diatas 11.900 pelemahan ini memperberat utang emiten terutama yg dibuat pada saat kurs dibawah 10.000.
Kenaikan harga CPO beberapa hari terakhir juga berdampak kenaikan harga saham LSIP, SGRO dan AALI. Jika harga CPO masih bisa kembali naik ini akan positip bagi saham2 tersebut.
Selain itu sektor properti, infrastruktur dan pertambangan kemungkinan masih bisa kembali terangkat seperti MDLN, ELSA, ADRO, SMGR dan SMCB.
Sebagai penyeimbang komposisi portofolio saya tertarik JPFA dan GJTL untuk trading pendek.
Saya juga tetap perhatikan transaksi asing, akankah masih akan net sell lagi? terutama jika asing keluar di saham Bank2 karena bisa berpengaruh ke IHSG karena psikologi investor masih lebih banyak melihat merah dan hijaunya IHSG. Rasanya memang lebih nyaman belanja ketika IHSG sedang Hijau...padahal ketika merah juga memberi kesempatan membeli diharga murah. he..hee.
Prediksi IHSG antara 5150 sd 5225 pekan ini..
Tetap Sabar dan Disiplin (SADIS) semoga sukses.
salam, investa
pin 2b7dd5ee (mohon sampaikan salan investa jika sudah invite supaya saya bisa masukkan dalam group investor)
16 Sept 2014
- 07:14
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
IHSG masih mixed , kemarin cuma naik 1,2 poin (5145) tapi asing masih net sell dalam beberapa hari terkahir ini. Beberapa saham Bank mengalami tekanan, rupiah semakin melemah terhadap US$ 11.875. Ini tiga indikasi yang sering saya gunakan juga untuk pendekatan analisa pasar setiap hari.
Selain indikasi tersebut (saham bank, nilai rupiah, transaksi asing) saya juga biasa melihat bursa regional dan gobal, serta news yang seperti harga komoditas dan berita2 politik dan keamanan. Setelah itu baru ke TA untuk menentukan kapan masuk dan keluarnya.Kalau strategi nya trading jangka pendek memang mau tidak mau hari2nya mesti lebih banyak didepan monitor, kalau perlu sampai melihat satu persatu broker besar sedang transaksi apa saja. Apapun bursa kita masih dikuasai pemain asing sehingga apa boleh buat kalau mainnya di saham BC kita tidak bisa melawan investor asing.
Dengan memperhatikan indikasi2 tersebut diatas maka pilihan sahamnya juga disesuaikan, itupun kalau indikasinya memang ada sinyal untuk masuk pasar, tapi kalau tidak ada sinyal lebih baik pegang cash dulu.
Sekedar untuk dicermati dulu, saham JPFA, SMCB, BIPI, AISA, BJTM kalau sinyal bagus bisa dibuat trading dengan disiplin target yang terukur, maklum saat ini susah dapat cuan banyak kecuali saham lapis dua bisa dapat banyak secara presentase dan tiga tetapi resikonyapun juga seimbang seperti INDX, BIPI, KIJA, DGIK, CNKO dan DOID. Semua sesuai selera masing-masing.
salam, investa
pin 2b7dd5ee (sampaikan "salam investra" jika sudah invite)
12 Sept 2014
- 06:29
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Sempat "menghijau" diawal sesi IHSG lunglai diakhir perdagangan Bursa kemarin, mengindikasikan pasar masih rentan. Apalagi asing juga masih lebih senang jualan dibeberapa saham, selama dua hari terakhir asing sudah net sell lebih 1 Triliun.
Berita ekonomi kemarin muncul dari BI yang tetap mempertahankan BI Rate 7,5%, tetapi Rupiah terhadap US Dollar kembali tertekan melemah pada 11.831. Pelemahan rupiah ini juga salah satu pertimbangan saya untuk menebak IHSG dalam jangka pendek yang saya perkirakan antara 5100 - 5225. Dalam ulasan kemarin (TRANSISI) sudah saya anjurkan bagi yang masih punya portofolio potensial gain bisa direalisasikan dulu keuntungannya.Bursa dua hari terkahir juga diramaikan dengan perdagangan saham2 group Bakrie, dengan berita keberhasilan restrukturisasi utangnya mulai dari jual perusahaan, penundaan jatuh tempo obligasi konversi dan right issue. Harga2 saham group Bakrie sempat melambung bahkan BRMS masuk dalam pengawasan pihak Bursa karena kenaikannya yang cukup signifikan.
Investor / Trader sebaiknya tetap jeli, cerdas dan punya kekuatan mental yang prima untuk trading di saham2 group Bakrie ini, maklum catatan masa lalunya banyak investor yang terjebak parah disaham2 ini. Lihat saja grafik harga sahamnya selama 2 tahun terakhir saja mungkin investor tinggal 25% nilai sahamnya.
Saham2 ini hanya bisa buat trading jangka pendek, bila sudah gain cepat ambil dan kabur menunggu harga bawah lagi.
Bagaimana dengan CPGT ? berita pengusaha Philipina yang menjadi pengendali perusahaan ini telah direspon positip oleh pasar sehingga harganya loncat 18% kemarin. Kalau program2 perusahaan yang diberitakan itu benar maka tidak menutup kemungkinan CPGT bisa menjadi perusahaan ini akan bangkit kembali setelah sempat terpuruk beberapa waktu lalu dengan permasalahan di afiliasinya. Target 150 bukan tidak mungkin lho...
Secara umum lebih baik tetap hati2 menyikapi kelanjutan masa Transisi ini karena kalau IHSG jebol dibawah 5000 bisa bikin psikologis jatuh lagi. Sebaliknya jika bisa bertahan 5150 sampai kabinet baru terbentuk maka akan ada prospek yg lebih cerah.
salam, investa
pin 2b7dd5ee (bagi yang telah invite harap sampaikan "salam investa")
10 Sept 2014
- 07:29
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Akhir-akhir kita sering mendengar ataupun membaca tentang istilah "transisi pemerintahan" dari Kabinetnya SBY ke Jokowi, yang sedang dalam proses untuk membentuk pemerintahan baru.
Meminjam istilah yang lagi populer itu menurut pendapat saya IHSG juga saat ini dalam proses transisi, setelah menembus 5000 ada proses untuk menuju yang lebih tinggi, cuma.....tentu tidak semudah keinginan bisa langsung loncat gitu. Dalam suatu proses tersebut ada perhitungan, ada pertimbangan macam2 sebelum memutuskan sehingga kalau IHSG maju mundur itu artinya para pelaku pasar sedang melakukan penyesuaian mendasarkan analisis masing2.Ibarat kendaraan yang berjalan menuju ketinggian semakin tinggi maka akan semakin melambat jalannya, bahkan butuh istirahat untuk naik kembali.
Sementara ini prediksi saya IHSG ada dianatra 5100 sd 5275. Kecuali ada katalis kuat yang bisa mendorong IHSG lebih tinggi, atau justru sebaliknya kalau ada berita yang tidak sedap diterima pasar maka bisa saja reaksi negatif terjadi. Misalnya calon2 Menteri barunya ternyata tidak "pro pasar" atau bisa jadi pembahasan UU Pilkada yang konon akan kembali kecara-cara lama lagi. Itu dari peristiwa politik, tentu peristiwa ekonomi juga sangat punya peran penting untuk melihat arah IHSG kedepan.
Cadangan devisa kita naik tetapi sayang nilai Rupiah terhadap US $ masih terus melemah sehingga kurang baik bagi emiten2 yang berbasis impor dan punya utang $. Disisi lain emiten berbasis ekspor ternyata harganya sedang merosot tajam seperti CPO dan Batubara. Padahal cukup banyak emiten dari hasil perkebunan dan batubara yang diperdagangkan di BEI.
Beberapa analis ada yang berpendapat PER atas IHSG dan beberapa harga saham sudah cukup tinggi.
Saat ini sebaiknya perlu lebih hati-hati dan lebih cermat memilih sahamnya, sehingga kalau sementara ini saya sering cenderung mengulas ke saham2 lapis dua tan tiga itu karena saya melihat beberapa saham BC sudah tinggi PER nya sehingga antara resiko dan potensi hasil yang diharapkan lebih besar resikonya karena harganya jadi mahal.
Melihat bursa Global diketinggian seperti DOW saat ini juga sudah slow dan mulai kehabisan napas, kalau DOW sampai koreksi tajam ini cukup bahaya juga dampaknya bagi bursa lainnya.
Jadi strategi trading jangka pendek masih lebih baik dijalankan sambil menunggu situasi hari demi hari. Buat yang masih portofolio potensial gain sebaiknya realisasikan dulu saja..
salam, investa
pin 2b7dd5ee (harap sampaikan salam investa setelah invite)
4 Sept 2014
- 07:38
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Akhirnya IHSG tidak mau kalah dengan DOW yang memecahkan record tertingginya di tahun 2014 ini. "Sinyal cukup bagus" judul ulasan saya yang lalu tidak sia-sia, karena sinyal itu ternyata membuahkan IHSG yg mencapai record 5224, ini berarti sudah naik 22% sejak awal tahun 2014.
Prediksi saya dalam pekan ini tertingginya di 5250, akankah tercapai sampai hari Jum'at besuk?. Saya kira angka-angka selanjutnya misalnya 5300 atau 5500 sampai akhir tahun serba mungkin terjadi dengan catatan semua kondisi Fundamental Ekonomi kita masih konsisten tumbuh pelan tapi pasti.
Para investor lama mungkin sudah pernah mengalami peristiwa krisis di Amerika 2008, Krisis di Yunani yang menjalar ke negara2 Eropa lainnya. Itu menandakan bahwa ekonomi kitapun bisa saja terpengaruh ekonomi dunia jika terjadi seperti contoh diatas. Moga2 semua berjalan baik2 saja tidak ada sesuatu yang buruk.
Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa IHSG selalu bergelombang, tidak garis lurus sehingga ya bagaimana para investor / trader bisa memanfaatkan situasi itu. Sekalipun prediksi IHSG akan naik tetapi dalam perjalanannya akan mengalami pasang surut dulu., dan ini sesuatu yang wajar dan sehat.
Kalau sinyal ekonominya bagus maka investor tinggal memilih portofolionya, karena bisa saja IHSG naik tinggi tapi portofolio kita jebol. Itu kalau kita salah memilih atau bisa saja karena money management yang kurang baik menjadikan kita malah Rugi.
Prediksi saya dalam pekan ini tertingginya di 5250, akankah tercapai sampai hari Jum'at besuk?. Saya kira angka-angka selanjutnya misalnya 5300 atau 5500 sampai akhir tahun serba mungkin terjadi dengan catatan semua kondisi Fundamental Ekonomi kita masih konsisten tumbuh pelan tapi pasti.
Tapi sebagai investor/trader juga harus memperhatikan ekonomi
dunia, karena bisa saja tiba2 ada berita buruk yang sifatnya mendadak. Para investor lama mungkin sudah pernah mengalami peristiwa krisis di Amerika 2008, Krisis di Yunani yang menjalar ke negara2 Eropa lainnya. Itu menandakan bahwa ekonomi kitapun bisa saja terpengaruh ekonomi dunia jika terjadi seperti contoh diatas. Moga2 semua berjalan baik2 saja tidak ada sesuatu yang buruk.
Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa IHSG selalu bergelombang, tidak garis lurus sehingga ya bagaimana para investor / trader bisa memanfaatkan situasi itu. Sekalipun prediksi IHSG akan naik tetapi dalam perjalanannya akan mengalami pasang surut dulu., dan ini sesuatu yang wajar dan sehat.
Kalau sinyal ekonominya bagus maka investor tinggal memilih portofolionya, karena bisa saja IHSG naik tinggi tapi portofolio kita jebol. Itu kalau kita salah memilih atau bisa saja karena money management yang kurang baik menjadikan kita malah Rugi.
Jadi silahkan masing2 melakukan trading atau investasi dengan gaya yang selama ini cocok, karena setiap investor punya karakter dan gaya sendiri2. Namun bila merasa masih pemula tidak ada salahnya terus melakukan proses belajar. Trading ini luar biasa uniknya, ada pengetahuan ekonomi, keuangan, politik dan bahkan psikologi. Jadi jangan mals untuk belajar karena belajar trading ini bisa dilakukan baik formil atau melalui teman2 yang lain, atau bahkan membaca.
Lumayan juga menu saham yang saya sajikan kemarin dalam ulasan sebelumnya rata2 sudah IJO saya kira target pekan ini akan tercapai.
Sekedar prediksi pribadi dengan melihat perkembangan terakhir saya juga tertarik untuk saham MLPL, PTRO, GJTL selain menu saham yg kemarin.
Semoga sukses.
salam, investa
Pin 2b7dd5ee (harap sebutkan "salam investa" bila sudah invite)
2 Sept 2014
Saham ini (DYAN) turun terus menerus semenjak IPO di harga 350, sempat naik tinggi pada awal perdagagannya lebih dari +20%, prospek bisnis DYAN MICE cukup menarik, candlestick sudah berada di atas buaya biru, resiko penurunan cukup “hanya” sampai level 174, cukup menarik dikoleksi sampai muncul laporan keuangannya yang terbaru, dikarenakan 4 dari 5 proyek hotelnya telah berjalan, yang tentu saja menambah pundi2 keuntungan DYAN.
- 08:06
- Unknown
- Ulasan Harian
- No comments
Seperti yang telah saya sampaikan dalam ulasan kemarin saya sedang menunggu data2 ekonomi kita, dan dari pengumuman BPS Neraca perdagangan bl.Juli SURPLUS USD 123,7 juta, Inflasi bl.agustus 0,47% TURUN dari bulan sebelumnya dan Inflasi YOY 3,99%.sedikit diBAWAH ekspektasi.
Dari catatan tersebut mengindikasikan kondisi ekonomi kita cukup bagus dan stabil, hanya nilai rupiah yang kemarin masih di 11.710.Masih ada dua hal lagi yang ditunggu yaitu Cadangan devisa dan BI Rate.IHSG kemarin beraksi positif dengan naik 0,79% (5177) tetapi nilai transaksi relatif sepi dibandingkan rata2 harian, sebagian investor nampaknya menunggu data ekonomi tadi sehingga pada sesi pertama transaksi relatif sepi.
Beberapa perusahaan manufaktur nampaknya terpengaruh kenaikan tarif Listrik, selain itu harga CPO juga tertekan berat sehingga belum bisa berdampak positif terhadap harga sahamnya di Bursa untuk emiten2 terkait.
Saya masih konsisten untuk mencermati menu saham2 ADRO, ELSA, KIJA, APLN, JSMR dan SMCB untuk strategi BOW (lakukan pembelian jika harga turun karena berpotensi naik kembali).
Sebaiknya sebagai trader kita aktif mencermati berita2 baru baik secara umum maupun yang terkait langsung dengan emiten karena sebenarnya informasi2 itulah yang berperan penting mggerakkan harga saham baik dalam jangka waktu pendek, menengah maupun panjang.
Prediksi saya terhadap IHSG pekan ini juga belum berubah yaitu antara 5050 sd 5250 meski kondisi ekonomi cukup stabil tetapi kenaikan IHSG selama th.2014 ini sudah cukup tinggi, jadi maklumlah mungkin kenaikannya tidak bisa signifikan lagi, kalau Kabinet baru yang terbentuk Pro Pasar itu baru akan menjadi pemicu IHSG naik kembali. Kita tunggu saja yuuk.
Salam, investa
Pin. 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" ya buat yang sdh invite, karena pin ini khusus buat pembaca blog investa, para investor saham, nasabah BNI Securities Semarang, dan pihak2 yang pernah ikut pelatihan di LP3M INVESTA).
Subscribe to:
Posts (Atom)