Pembaca yang budiman terutama Komunitas Investa dimana saja berada,
Kemarin IHSG ditutup melemah 0,26% diposisi 5.888,21 setelah pekan lalu IHSG menembus record tertingginya 5916,82. Peluncuran rudal Korea Utara menjadi salah satu beban bagi IHSG setelah Bursa Regional juga mengalami penurunan yang sama. Seperti pernah saya sampaikan bahwa resiko politik terutana dari eksternal bisa terjadi kapan saja, dan hal tersebut akan menjadi sangat berpengaruh bila melibatkan negara2 besar.
Selain masalah Rudal Korea Utara yang meluncur dan jatuh di lautan Jepang saya kira koreksi IHSG masih pada tingkat yang wajar karena tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan dari faktor internal. Bahkan cadangan devisa kita bulan Juli 2017 mencapai $127,8 milyar dan ini mencerminkan pula peningkatan ekspor kita sehingga nilai Rupiah kita cukup stabil.
Bagaimana kondisi IHSG pekan ini yang tersisa dua hari sebelum libur Hari Raya Idhul Adha sehingga hari Jum'at libur Bursa. Prediksi saya IHSG potensi reboun sekalipun tidak banyak berkisar 5905 sd 5925. Saham2 pertambangan khususnya dari Nikel, Timah dan Batubara masih akan meramaikan pasar.
Berita bahwa Freeport akhirnya bersedia melepas 51% sahamnya ke Pemerintah Indonesia tentu menjadi berita positif karena kita akan memiliki perusahaan pertambangan emas dunia ini. Meskipun masih akan panjang waktunya bagaimana skemanya dan siapa yang punya potensi kuat sebagai pemilik nantinya. Namun kita juga harus bisa membuat suatu kajian sebagai investor saham sehingga bisa mengambil peluang lebih awal.
Saya sendiri mempunyai prediksi bahwa beberapa perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pertambangan ini punya potensi lebih tinggi untuk ambil peran dalam kepemilikan Freeport . Perusahaan seperti ANTAM yang sudah bergerak dipoduk emas bisa menjadi pilihan sehingga boleh saja kalau kita berspekulasi untuk mulai koleksi saham ANTM selagi harganya masih dibawah Rp.1.000 per lembar, apalagi saat ini harag emas cenderung bergerak naik.
Kenaikan harga Nikel dan Timah juga potensi mendorong harga saham INCO kembali diatas 3000 bahka target saya di Rp.3250 sedangkan TINS juga potensi lanjutkan penguatannya diatas Rp.1000. Apalagi jika kondisi pasar normal saya kira belum terlambat jika saham INCO, ANTM dan TINS sebagai pengisi portofolio.
Saham spekulatif yang layak dicermati adalah TRAM dengan ring antara 180 sd 200 bisa untuk arena "bermain", demikian pula BKSL antara 145 sd 155 dan DGIK antara 80 sd 90. Tentu ini buat yang punya keberanian tinggi untuk trading pendek mencari cuan harian,kenapa tidak?? Namun semua ada resiko yang layak kita perhatikan.
Semoga kita mendapatkan yang terbaik, Amin.
Saya dan Keneisha akan mencoba berbagi pengalaman trading dari berbagai aspek dalam acara Pelatihan Investor pada tgl.8 sd 10 Sptember 2017 di Bandung. Bagi yang berminat mengikuti acara tersebut silahkan menghubungi kami baik lewat WA 087700085334 atau email investa.p3m@gmail.com.
Trading saham butuh pengetahuan yang merupakan modal utama investor.
Bagi pembaca yang ingin bergabung di grup KOMUNITAS INVESTA silahkan daftar melalui WA 087700085334 dengan menyebut Nama, Umur dan Kota Domisili.
Bagi pembaca yang ingin bergabung di grup KOMUNITAS INVESTA silahkan daftar melalui WA 087700085334 dengan menyebut Nama, Umur dan Kota Domisili.
Salam,
Hari Prabowo (Investa)
WA.087700085334
email; investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.