17 May 2016

Para Komunitas Investa, Nasabah BNI Securities Semarang dan Pembaca yang budiman,

IHSG kembali rontok 0,63%  dilevel 4731 di awal pekan kemarin, beberapa saham Bank papan atas masih mengalami pendarahan. Seperti pernah saya ulas di sela2 pelatihan yang lalu bahwa kondisi Perbankan kita memang sedang "berjuang" lebih berat saat ini karena harus menghadapi NIM yang turun juga NPL yang relatif tinggi sehingga Bank2 harus membuat cadangan yang lebih besar yang tentu  sementara ini mengurangi Laba nya.

Menurut pandangan saya saham Bank di Bursa kita masih merupakan penopang IHSG karena bobot perhitungannya yang relatif tinggi. Selain itu saham Bank juga  mempunyai "sentimen" yang tinggi di mata Investor, dimana harga saham Bank menjadi fokus dan pembanding saham lainnya. 
Dalam meramalkan IHSG saya juga memasukkan saham bank dalam komponen analisis disamping faktor Investor asing, nilai rupiah, Bursa Global serta saat ini ditambah faktor harga Minyak dunia.

Setelah dua hari ini IHSG turun bagaimana kemungkinan hari ini?? kita lihat saja bahwa semalam DOW naik 1% EIDO naik 0,36% Minyak naik 3,64% di $47,89 tinggal bagaimana pagi ini dengan Bursa Regional seperti Jepang, Hongkong dan Tiongkok serta posisi investor asing. Makanya saya selalu melihat kondisi bursa 30 menit diawal. Sekaligus mencermati saham2 pilihan yang sebelumnya telah saya kelompokkan apakah sudah saatnya "masuk" atau belum.

Terus terang melihat tekanan terhadap IHSG dalam dua hari kemarin saya belum melakukan action apa2 karena masih melihat penyebab dan perkembangannya. Toh saya punya motto dalam trading saham yaitu "Lebih cepat belum tentu jadi juara dan lebih lambat juga belum tentu kalah". Jadi  lebih memilih saat yang tepat dengan menyiapkan saham2 pilihan sebelumnya.

Bila pagi ini saham bank mulai ada pantulan dan asing tidak lagi melakukan tekanan (Net sell) potensi IHSG untuk menguat lebih memungkinkan.
Saham2 yang ada dalam pilihan saya antara lain UNVR, SMGR, BBNI, BBTN, BSDE, CTRA, PPRO. Bagaimana dengan saham CPIN yang beberapa waktu saya ulas? dengan kinerja yang bagus sebenarnya tapi sayang badai datang tiba2 dan tidak bisa diprediksi sebelumnya. Di saat Pemerintah meluncurkan beberapa kebijakan ekonomi yang seharusnya mendukung dunia usaha ternya pekan kemarin malah meluncurkan PEMBATASAN Sektor Swasta di Bisnis Peternakan Unggas.

Respon negatif langsung menimpa saham2 berbasis pereternakan unggas stermasuk CPIN, JPFA dan MAIN. Jika aturan tersebut benar melakukan pembatasan2 Investor melihat PROSPEK saham CPIN JPFA dan MAIN akan berkurang sehingga direspon dengan aksi jual dalam 3 hari belakangan ini.
Sekaligus untuk pengalaman dan pembelajaran bagi investor bahwa PROSPEK suatu saham itu lebih punya pengaruh tinggi dibandingkan KINERJA masa lalu, karena Prospek adalah berkaitan masa depan sedangkan Kinerja adalah kondisi yang telah berjalan sebelumnya.

Sehingga banyak pertanyaan sebelumnya dari beberapa teman komunitas kenapa Kinerja yang baik harga sahamnya belum bisa naik ? atau sebaliknya kinerja yang kurang bagus tapi harga sahamnya bisa naik. Kira2 ilustrasi antara prospek dan kinerja itulah penyebanya. tentu itu terlepas dari masalah Bandarmologi yang kadang juga bisa "merusak" teori2 yang ada.

Dengan potensi "pantulan" IHSG silahkan tetap cermat, Sabar dan Dispilin dalam trading di bursa karena berbagai faktor dan kondisi bisa saja datang sewaktu2.

Traders yang baik adalah mereka yang bisa memanfaatkan segala kondisi dan tau kapan trading dan kapan jadi penonton dulu.

Salam,

INVESTA
Pin. 2b7dd5ee
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.