20 May 2016

Para Komunitas Investa, Nasabah BNI Securities Semarang dan Pembaca yang budiman,

IHSG kemarin kembali tertekan 0,64% di 4704. hampir semua sektor mengalami pelemahan dengan sektor infrastruktur melemah paling dalam. Investor asing tercatat net sell Rp.697 milyar (termasuk pasar nego Rp.467 milyar). Di pasar nego terjadi penjualan atas saham LPPF / Matahari Department Store Tbk sebesar Rp.387 milyar.
Pekan ini merupakan pekan yang sangat sulit secara keseluruhan dengan terjadinya tekanan penjualan atas berbagai saham Blue Chip mulai dariu perbankan, otomotif, rokok, semen sampai Unilever. 

Pertumbuhan ekonomi kita ternyata masih rentan sehingga BI juga merevisi menjadi kisaran 5% - 5,4%. Kita juga melihat Laporan Keuangan Emiten per Maret 2016 banyak yang belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Saham Bank yang menjadi penggerak ekonomi juga hanya mengalami pertumbuhan Laba yang minim.

Kemarin Rupiah melemah cukup besar terhadap US Dolar yang dikisaran 13,500 inilah yang menurut analisa saya menjadi  beban tekanan terhadap IHSG. Karena setiap pelemahan rupiah akan berdampak beaya bagi importir dan beban hutang dollar. Kita memang sedang repot dimana saat ini Pemerintah sedang mencanangkan suku bunga rendah tetapi kita dihadapkan pada kekhawatiran kenaikan suku bunga oleh FED sehingga ada kemungkinan pengalihan investasi ke US Dolar atau aliran modal keluar.

Dalam situasi seperti ini memang lebih sulit melakukan trading saham karena kita tidak bisa membuat analisa saham per saham karena kondisi makro ekonomi bisa membuyarkan analisis kita. Kadang tidak pandang bulu bahkan saham emiten yang mempunyai kinerja yang baguspun bisa mengalami penurunan harga sahamnya. Jadi jangan remehkan kondisi makro ekonomi.
Teori klasik juga menganjurkan jika kita akan investasi di pasar modal maka awali dengan analisa makro ekonomi , baru sektoral dan emitennya dengan dukungan FA dan TA.

Bagaimana peluang IHSG hari ini ?? masihkah akan turun? Kalau melihat DOW semalam turun 0,52% dan EIDO minus 1,82% !! agak miris kalau melihat data ini tapi harga minyak mentah dunia kembali naik ke level $ 48,27%. Jadi mungkin saja beberapa saham masih dalam tekanan terutama saham yang rentan terhadap US Dolar, tetapi saham berbasis minyak bisa jadi malah bisa naik kembali seperti ELSA INDY PTRO MEDC.

Karena saya pribadi lebih cenderung aliran Fundamentalis maka terhadap saham2 yang punya FA bagus saya masih hold dan bahkan secara berkala saya lakukan avrg down shingga menurunkan harga pokok rata2nya. 
Namun biasanya saya akan lakukan penjualan menurut harga pokok terendah (jadi bukan harga rata2). Dengan cara ini kita bisa menikmati keuntungan dari harga bawah sambil menunggu harga atas bila harga saham naik terus. 

Tetap tenang...jangan grogy dalam menghadapi pasar dalam tekanan manfaatkan setiap peluang yang ada.

Salam,

INVESTA
Pin. 2b7dd5ee
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.