Saham INDY laporan keuangan terakhir Q1 2016 walaupun buruk, tenyata tidak menyurutkan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham ini, saham ini tetap ramai transaksinya, dan sekarang ini ditransaksikan di kisaran 500 rupiah per lembar sahamnya. Beberapa analis malah memasang target di harga 700-800 per lembar sahamnya, memang pelaku pasar tampaknya melihat prospek masa depan INDY, atau mungkin INDY masih dinilai cukup murah, mengingat penurunan harga sahamnya yang drastis sejak tahun-tahun sebelumnya. Oke mari kita lihat saham ini.
Harga saham INDY sejak level tertingginya pada tanggal 15 September 2014, telah turun hampir 90% (87%), sedangkan kenaikannya belum mencapai level tertingginya terdahulu, saham INDY sejak di awal level terendahnya (Januari 2016) telah naik sampai level tertingginya +367%, walau akhirnya terkoreksi naik +343% sejak level terendahnya, mari kita bandingkan saham di satu grup INDY, yaitu MBSS dan PTRO.
saham MBSS sejak 15 september 2015 juga mengalami penurunan yang mirip dengan INDY, yaitu -85%, sedangkan saham PTRO turun -77%, bisa dimaklumi karena sebelumnya penurunan telah terjadi sebelumnya, bila ditarik dari harga tertinggi saham PTRO telah turun +82% (mirip dengan penurunan saham INDY dan MBSS).
Sedangkan kenaikkan harga saham INDY telah mencapai hampir +400% (387%, hari ini 367%), yang menjadi pertanyaan mendasar saham-saham satu grupnya apabila telah terjadi penurunan yang sama, apakah potensi kenaikkannya juga sama? bila merujuk kenaikkan harga saham PTRO sebesar +300% saja, mestinya saham PTRO dihargai Rp.1.100 per lembar sahamnya, dan bila harga MBSS dihargai seperti rekan satu grupnya, kenaikkan +300% saja dari titik terendah, menimbang telah mengalami penurunan yang sama, mesinya saham MBSS dihargai Rp.850 per lembar sahamnya.
potensi kenaikkan saham PTRO (bila tidak terjadi koreksi besar di saham induknya INDY) adalah sekitar +100% dari harga saat ini, dan potensi kenaikkan saham MBSS adalah +135% dari harga saat ini, itu saja penulis hitung dengan sangat konservatif kenaikkan hanya 300%, bila dihitung dengan kenaikkan 367%, tentu saja potensi kenaikkannya akan lebih besar lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.