12 Nov 2015

Para pembaca dan Nasabah BNI Securities Semarang yang budiman,

Kemarin ada 3 perusahaan Sekuritas di suspensi sehingga tidak bisa melakukan transaksi di Bursa. Mereka disinyalis terlibat transaksi "penggorengan" saham SIAP (yg sudah pernah saya ulas bererapa waktu lalu).
Istilah saham "Gorengan"  sudah sangat populer di lingkungan bursa, dan bukan sesuatu yang asing. Tetapi belum semua investor bisa mengetahui apa dan bagaimana modus, cara dan indikasinya.

Dalam beberapa kali pelatihan yang saya adakan dibeberapa kota saya telah mengupas tentang Saham Gorengan / Bandarmologi ini. Dan apa yang saya sampaikan adalah dari pengamatan dan analisis saya selama beberapa tahun berdasarkan kejadian2 yang ada di bursa. Saya tidak tau apakah anda sebagai investor pernah "terjebak" saham gorengan atau tidak, karena beberapa pembaca blog investa mengatakan pernah terjebak di saham gorengan sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit. 

Transaksi saham gorengan ini saya pastikan ada penggeraknya yang sering disebut Bandar, susahnya kita tidak bisa tau siapa bandarnya...? Prinsipnya bandar akan melakukan traksaksi dibursa dengan berbagai modelnya yang bisa menarik investor lain masuk dalam transaksi saham tersebut. Nah pada saat investor ritel masuk maka sebenarnya dia telah masuk perangkap dan sang bandar akan berusaha untuk memperoleh keuntungan dari investor lain melalui transaksi jual beli tersebut.
Sang bandar adalah pihak yang sudah sangat piawai dalam melakukan transaksi dan juga mempelajari peraturan2 yang ada sehingga seakan-akan semua transaksinya tidak melanggar peraturan. Hebat kan...??

Siapa korbannya? adalah investor yang membeli saham tersebut dan juga Perusahaan Sekuritas selaku brokernya. Broker yang mendapatkan order dari sang bandar bisa rugi juga karena kita tau bahwa setlemen / penyelesaian transaksi adalah biasnya T+3 atau tiga hari kemudian. Nah jika sangan bandar melakukan pembelian tetapi pada saat pembayaran tidak melakukan pembayaran tersebut siapa yang menanggung?? ya Brokernya harus tanggung jawab.. makanya Broker juga punya resiko gagal bayar.

Yang mungkin sedang diselidiki apakah broker tersebut hanya korban atau juga sebenarnya ikut "kongkalikong" atau membantu sang bandar?? itu yang menjadi fokus penyelidikan.

Jika anda menjadi salah satu nasabah dari Perusahaan Sekuritas yang sedang di suspen, sebenarnya anda masih bisa order ke broker tersebut, karena broker tersebut akan meneruskan order anda dengan cara "menititpkan" ke broker lainnya.  Anda tetap akan mendapatkan konfirmsinya dari broker anda sendiri.
Cuma mungkin yang biasnya anda transaksi online dengan KLIK sendiri jadi tidak bisa karena anda harus telpon ke brokernya sekarang.

Jika ada kesempatan saya akan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang saham gorengan dan bandarmologi dalam pelatihan di kota anda.

salam,

Related Posts:

  • MENUNGGU KINERJA KABINET KERJAKabinet KERJA telah diumumkan oleh Presiden Jokowi, ada 19 orang yang dari profesional termasuk bidang ekonomi, keuangan, industri dan perdagangan. Diantara nama2 tersebut sesuai dengan prediksi yang beredar sebelumnya. … Read More
  • IHSG MENYAMBUT PRESIDEN BARUNampaknya Senin ini Bursa akan gegap gempita melanjutkan kenaikan Jum'at kemarin, tentu menyambut pelantikan Presiden baru salah satunya, tapi bersamaan dengan itu  Bursa Utama dunia juga Jum'at malam naik signifikan … Read More
  • SAHAM GROUPEmiten di Bursa diantaranya banyak yang berasal dari afiliasi grup tertentu, seperti group Bakrie yang lebih dari 10 Perusahaan yang sering juga dikenal dengan grup BUMI. Ada pula group Bhakti atau MNC grup diantaranya BHI… Read More
  • MASIH PUNYA TENAGA, ATAU AMBIL NAPAS ?Sebagaimana sudah banyak diprediksikan kemarin IHSG benar2 seharian diteritorial positip dengan ditutup naik 0,23% di 5040. Investor asing juga mulai net buy 836 M, rupiah menguat ke 12041 per US$, ini menunjukkan adanya s… Read More
  • GAIRAH AKHIR PEKANMeski nilai transaksi di pasar reguler tidak terlalu ramai tetapi IHSG berhasil di tutup 5103 atau naik 0,5%,, rilis Laporan Keuangan kuartal 3 th 2014 dimana beberapa Bank yg Go Publik menunjukkan pertumbuhan Laba yg men… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.