20 Aug 2015

Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman

IHSG kembali nembus kebawah 4500 di posisi 4484 kemarin, pengaruh Devaluasi Yuan masih menjadi pemberat dari sisi eksternal. Saya masih khawatir dampak devaluasi tersebut akan berefek domino ke-mana2 sehingga menambah runyamnya keadaan. Nilai Rupiah kemarin juga sudah mendekati level 13900 per US Dolar nya sehingga tentu menambah beban berat bagi pengimpor maupun penghutang Dolar.
Investor asing juga masih royal jualan saham dengan posisi net sell lebih 400 M yang tentu menambah tekanan terhadap IHSG mengingat Investor lokal masih belum mampu mengimbangi aksi jual tersebut.

Vietnam kemarin juga mendevaluasi mata uangnya,  (http://internasional.kontan.co.id/news/lagi-bank-sentral-vietnam-mendevaluasi-dong ) kebijakan devaluasi ini juga bisa menimbulkan rasa khawatir pelaku pasar tentang kemungkinan hal tersebut akan ditiru negara berkembang lainnya. Padahal sperti kita ketahui devaluasi itu kebijakan Bank Sentral menurunkan matanya terhadap dolar US.
Kita saja tanpa devaluasi nilai Rupiah sudah "mendevaluasi" sendiri sampai hampir 13900 dari setahun lalu masih dibawah 13000, dan kita tau akibatnya kondisi jadi seperti saat ini. Berat banget gitu lho...

Namun menariknya meskipun IHSG  turun 0,58% kemarin selain ditekan 175 saham yang turun masih ada 110 saham yang malah naik harganya. Nah, apakah portofolio kita termasuk yang 110 jenis saham yang naik tersebut??
kalau itu yang terjadi artinya kita tidak terpengaruh penurunan IHSG.
Jadi meskipun IHSG dalam tekanan kalau pilihan saham kita tepat sasaran kita tetap saja bisa mendapatkan rejeki dari trading saham kan?? Tapi gak tau kenapa ya  kebanyakan teman investor justru selalu merasa rugi dengan alasan IHSG dan pasar sedang turun, kondisi tidak bagus dll.

Meski hal tersebut benar adanya, tetap fakta nya tidak seluruh saham mengalami penurunan harga terus menerus dan diantaranya sebaliknya mengalami kenaikan harga. Jadi maksud saya apapun yang terjadi kita harus berusaha mencari pilihan saham maupun gaya trading yang bisa tetap menguntungkan. Jangan fanatik dengan saham tertentu, kalau trading saham gak usah terlalu "setia" kayak dengan pasangan kita. Trading saham malah dianjurkan "habis manis sepah dibuang" .

Bagaimana caranya? jangan bosan untuk membaca dan berburu berita/informasi siapa tau anda mendapatkan informasi2 bagus, coba di analisa dan putuskan sendiri atau silahkan berdiskusi dengan teman2 terpercaya. Tanpa kita tau informasi artinya kita hanya pasrah belaka dan bisa2 modal kita dimakan setan.
Mari kita evaluasi diri untuk menuju yang lebih baik kedepan, tidak ada kata terlambat bukan?

Berkali2 saya sampaikan dalam ulasan mungkin saat ini cocok bermain cepat artinya trading jangka pendek karena situasi pasar memang benar sedang tidak nyaman. Realisasikan  Gain anda secukupnya dengan disiplin karena setiap saat harga saham bisa berubah haluan saat ini.
Harga saham memang beberapa sudah murah tapi ada juga yang harganya masih turun, saham memang aneh tapi nyata dan itu menjadi seni tersendiri.

Hari2 ini marilah kita cermati kondisi seperti bursa regional terutama Shanghai, Hangseng dan Nikei. Nilai rupiah hati2 kalau sampai tembus 14000, dan bagaimana transaksi dari investor asing sebagai acuan trading kita.

Salam,

INVESTA
pin 2b7dd5ee (habis invite ketik "salam investa")

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.