18 Aug 2015

No
Negara
Pertumbuhan
1
China
+22,59%
2
Jepang
+17,58%
3
Korea Selatan
+3,54%
4
Filipina
+2,46%
5
India
+2,08%
6
Hong Kong
+1,64%
7
Inggris
+0,14%
8
Australia
-0,53%
9
Amerika Serikat
-3,20%
10
Thailand
-5,58%
11
Singapura
-7,46%
12
Malaysia
-9,34%
13
Indonesia
-12,27%
SUMBER: BEI
Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman

Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 sangat meriah diberbagai daerah. tetapi sayang kondisi Bursa Efek Indonesia malah lesu darah. Sampai pada tgl.14 Agustus 2015 IHSG mempunyai Kinerja pasling jeblok diantara beberapa Negara karena kalau dihitung dari awal tahun 2015 IHSG sudah turun 12,27% saat ini di angka 4585.. Sedangkan Bursa China mengalami pertumbuhan terbaik dengan mengalami kenaikan 22,59%. 

Kalau saya mengkaji pelemahan IHSG sejalan dengan pelemahan nilai Rupiah yang terus turun bertahap tapi pasti. Bahkan menjadikan pelemahan Rupiah paling dalam sejak kondisi krisis ekonomi th.1998 dimana saat ini menjadi 13.800. Memang IHSG tentu tidak sedrastis nilai Rupiah karena ada beberapa perhitungan yang berbeda. Tetapi kalau saya boleh berpendapat  bahwa pelemahan IHSG lebih banyak dipengaruhi rontoknya nilai Rupiah terhadap US Dolar., sedangkan pelemahan Rupiah dipengaruhi kondisi ekonomi kita yang kurang bagus serta pengaruh eksternal seperti kekhawatiran kenaikan suku bunga FED dan ditambah Devaluasi Yuan akhir2 ini.

Dalam Pidato Presiden Jokowi dalam menyampaikan rancangan APBN th.2016 sebagian menilai realistis, antara lain nilai rupiah Rp.13.400,- pertumbuhan ekonomi 5,5% dan dan inflasoi 4,7%. Kita cermati apakah angka2 tersebut bisa sesuai harapan dan bisa diterima pelaku pasar karena pelaku pasar yang bisa menilai dengan realistis juga.
Jika pelaku pasar menganggap  angka2 yang disampaikan Pemerintah bisa diterima pelaku pasar maka biasanya Rupiah dan IHSG akan menguat sesuai perkembangan kinerja yang ada,

Pekan ketiga Agustus ini prediksi saya IHSG akan dikisaran 4500 sd 4650, pasar masih belum akan agresif sepanjang nilai rupiah  masih dikisaran 13800. Jika rupiah bisa menguat setidaknya dibawah 13700 mungkin IHSG akan menguat terbatas, namun jika rupiah bergerak melemah lagi menuju 14000 maka kemungkinan IHSG akan kembali jatuh. Jadi pendek kata saya pribadi mempercayai bahwa gerak IHSG akan mengikuti gerak rupiah dengan mempertimbangakan masih banyak kinerja emiten2 yang bergantung terhadap US Dolar.

Pembicaraan mengenai aksi korporasi tentang Buy Back Saham tanpa RUPS juga terdengan santer pekan lalu, saya kira ini antisipasi dalam upaya menahan kejatuhan harga saham. Setiap emiten diijinkan untuk membeli sahamnya kembali bila dirasa kejatuhan sahamnya itu sudah dalam batas2 tertentu.
Sekalipun ada baiknya Fraksi harga dilakukan penyempurnaan namun sebaiknya menunggu kondisi normal, sebab biasanya perubahan fraksi akan membutuhkan waktu penyesuaian lagi bagi investor sehingga pasar akan relatif sepi transaksinya.

Silahkan masing2 investor melakukan strategi dan pilihan saham masing2 dengan menyesuaiakan kondisi pasar. Saya pribadi lebih memilih 70% porto untuk trading jangka pendek sedangan 30% untuk investasi jangka menengah.
Setiap kali berhasil menjual saham dengan mendapatkan Gain (hasil) rasanya merdeka juga, karena perjuangan untuk mendapakan gain berat juga sih saat ini jadi ada rasa kepuasan tersendiri bila hasilnya bisa sesuai harapan. Untuk itu mari kita meniru perjuangan para pendahulu kita untuk tetap berjuang untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Kami segenap pengelola LP3M INVESTA juga menyampaikan DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA yang ke 70. Jayalah Indonesiaku tercinta dan  majulah Bangsaku. MERDEKA !

Salam,

INVESTA
Pin. 2b7dd5ee (ketik "salam investa" bagi yang telah invite pin ini)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.