23 Aug 2015


Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman

Badai bursa bukan saja belum berlalu tetapi tambah besar, semalam badai datang lagi dari DOW dan bursa Eropa yang rata2 turun 3% !! Ini membuat investor saham bisa kurang nyaman liburan diakhir pekannya. Seperti saya ulas beberapa waktu lalu bahwa dengan devaluasi Yuan akan mempunyai efek domino kebebarapa negara dengan segala permasalahannya. Turunnya indek manufactur di Tiongkok juga membuat kekhawatiran pasar, dimana harga komoditas serta ekspor ke Tiongkok akan menurun.

Akumulasi permasalahan antara penguatan US Dolar, perlambatan ekonomi dibeberapa negara, bayang2 kenaikan suku bunga FED, turunnya harga komoditas, telah membuat masing2 negara melakukan upaya2 untuk mengatasi dampak negatif bagi negaranya. Tiongkok dan Vietnam melakukan jurus Devaluasi pekan lalu, mampukah jurus tersebut mengatasi masalah dinegaranya? Sekali lagi mereka tentu mengutamakan negaranya masing2 sedang dampak bagi negara lainnya..."emang gua pikirin??"

Kalau devaluasi Vietnam mungkin tidak begitu terasa bagi negara kita, tapi untuk Tiongkok bisa terasa benar dampaknya bagi beberapa negara bahkan sampai AS. Setelah Tiongkok melakukan jurus devaluasi  beberapa kondisi Bursa mengalami tekanan turun termasuk Bursa Tiongkok sendiri (Shanghai) juga malah rontok, padahal indek bursa salah satu cerminan atau respon pasar terhadap suatu kebijakan atau kondisi ekonomi negara tersebut. Jadi apakah langkah devaluasi Yuan tersebut efektif ?? 

Nampaknya Pemerintah kita juga tidak mau ketinggalan, salah satunya untuk menstabilkan gejolak harga saham Pemerintah telah memerintahkan kepada Menteri BUMN agar Perusahaan2 BUMN melakukan BuyBack saham2nya yang sudah terpuruk bahkan undervalue. OJK juga menyambut baik dengan mengeluarkan Ijin Emiten untuk melakukan BuyBack tanpa RUPS.
Harapannya agar dengan meningkatnya jumlah penawaran BELI maka bisa mengimbangi tekanan penawaran JUAL terutama Investor asing yang dihitung sejak awal tahun terjadi  Net Sell yang cukup besar (lebih dari 4 triyun rupiah)

Mampukah jurus Pemerintah dan OJK tersebut benar2 bisa meredam tekanan jual?? IHSG memang sudah terpuruk lebih 17% sejak awal tahun, tapi beberapa harga saham secara individual ada juga yang mengalami penurunan hingga 30%.
Syukurlah kalau kelak jurus tersebut bisa menahan penurunan IHSG lebih dalam lagi mengingat saat ini sudah dikisaran 4335 terendah sepanjang th 2015.
Namun perlu diingat bahwa Pasar Modal ini pasar yang terbuka siapapun boleh melakukan pembelian dan penjualan sehingga cukup susah mengontrol harga sahamnya. Jurus tadi hanyalah merupakan upaya saja tetapi kekuatan pasarlah yang kelak menentukan pergerakkan IHSG.

Namun upaya2 tersebut harus dihargai, kita juga ingin iklim investasi di negara kita berjalan baik. apalagi sebagai investor saat ini barangkali beberapa mungkin sudah mengalami potensial loss atas portofolionya. Kalau merujuk pada IHSG yang sudah turun 17% maka kemungkinan potensial loss rata2 juga sebanding dengan IHSG bahkan bisa lebih besar. Mereka tentu ingin portofolionya aman setidaknya.

Sebagai warga saya juga punya pemikiran, selain dengan jurus BuyBack tadi, Pemerintah bisa pula mulai melakukan penurunan harga BBM (Premiun dan Solar). Harga BBM kita mengikuti harga minyak dunia,  dimana saat ini harga minyak mentah dunia sudah turun drastis dilevel US% 40 per barel.
Jadi menurut prediksi saya dengan penurunan BBM dalam negeri bisa menurunkan biaya produksi, bisa menurunkan biaya transportasi barang kebutuhan yang diharapkan bisa menurunkan pula harga barang2 termasuk kebutuhan pokok.

Sebenarnya ulasanan saya  berkaitan dengan badai yang melanda pasar keuangan  masih ada sambungannya dan belum tuntas tapi akan saya posting di blog investalpppm.blogspot.com besok mengingat ulasan kali ini sudah memakan karakter yang melebihi batas maksimal, saya khawatir pembaca jadi bosan membacanya.

Saya juga mohon maaf kepada para pembaca setia, bila saya tidak sempat mengirimkan melalui email kepada para pembaca silahkan anda membuka blog investa dan disitu anda semua dapat membacanya. Saya sebagai pengelola sebenarnya ingin agar kunjungan ke blog bisa meningkat karena ada kuota yang kami targetkan. Dengan saya mengirimkan ke masing2 email ternyata kunjungan ke blog jadi berkurang karena nampaknya lebih praktis membuka email masing2 he..hee.

Saya akan tetap berupaya untuk saling berbagi pengetahuan bersama tanpa merasa paling bisa, apalagi dalam kondisi yang amat susah ini kita butuh kebersamaan.

Salam,

INVESTA
pin 2b7dd5ee (tulis "salam investa" bila ada yang invite pin BB saya)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.