30 Jul 2015

Kemarin saya sempat harap-harap cemas ketika IHSG yang diawal sesi naik diatas1% tetapi semakin mendekati penutupan sore hari justru semakin kembali berkurang yang akhirnya tinggal naik 0,14% diposisi 4721. Sebab akan lebih gawat kalau IHSG sampai ditutup "merah" alias turun, karena k Indeks beberapa Bursa Global dan Regional rata2 berakkhir  menguat. Jadi kalau sampai IHSG minus artinya tidak bisa memanfaatkan "dampak lingkungan".

Salah satu kajian saya dalam meramal IHSG adalah jika Bursa Global dan Regional naik "sewajarnya" IHSG ikut naik dan kalau Bursa Global dan Regional turun IHSG juga ikut turun. Tetapi kalau yang terjadi Bursa Global dan regional naik namun IHSG malah turun itu pertanda bahwa IHSG dalam kondisi yang abnormal atau berpotensi bearish. Sebab jika indeks Global dan regional turun lagi maka IHSG akan semakin dalam turunnya.  Jelasnya IHSG "hanya" ikut turun tetapi tidak ikutan naik Bursa lainnya, itu yang gawat.

Sekalipun kemarin IHSG naik tetapi saya pribadi merasa belum aman, sebab kenaikan IHSG kemarin tidak sebanding kenaikan Bursa yang lain. memang tidak harus sama tetapi dalam perjalanannya sehari kemarin IHSG bergerak menurun sekalipun masih dijalur hijau. 
Selain itu beberapa saham perbankkan sebagai pendukung IHSG juga nampak masih tertekan, investor asing juga masih agresif jualan, harga komoditas juga masih belum ada tanda2 kebangkitan.

Kondisi Ekonomi China / Tiongkok masih menjadi fokus dari sisi eksternal sebab menurut saya itu lebih punya pengaruh terhadap konisi kita, tetapi yang juga penting adalah kondisi internal kita sendiri. Memang belum ada yang bisa menggembirakan saat ini, dan masih kita tunggu langkah2 Pemerintah dan Bank Indonesia dalam memperbaiki kinerjanya. 

Kita cermati juga Laporan Keuangan Smester pertama th.2015 mana2 emiten yang mempunyai kinerja bagus dan mana yang justru menurun Labanya. Beberapa emiten yang sudah merilis Laporan Keuangan nampak meleset dari ekspektasi atau dibawah target, ini menunjukkan bahwa kondisi memang sedang tidak baik. Contoh paling sederhanaadalah beberapa emiten mengalami Rugi Selisih Kurs akibat melemahnya Rupiah terhadap US Dolar.

Saya masih menggunakan pola trading pendek dengan tidak terlalu agresif, hanya masuk untuk beberapa pilihan saham yang berkinerja cukup baik, harganya relatif murah dan produknya dibutuhkan. Antara lain saya tertarik SMGR, KAEF, KLBF, ELSA, BBTN dengan memanfaatkan kalau harga sedang dalam tekanan Panic selling. Tentu tidak berani pegang lama2 kalau cuan cukup ya lepas lagi he..hee.

Semalam rata2 Bursa global AS dan Eropa rata2 ditutup naik lumayan, jadi wajarnya IHSG naik juga, tetapi awas jika IHSG justru merah.

Salam,

INVESTA
Pin.2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika anda invite)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.