27 Jul 2015

Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,

IHSG sepertinya semakin mengkhawatirkan, kini berada dilevel 4856, karena akhir pekan kemarin anjlok 0,94%. Apa boleh buat karena belum ada sentimen positif yang bisa mendukung IHSG, apalagi kemarin US $ sudah tembus Rp.13.400,-  Saya merasa sangat tidak nyaman untuk menambah portofolio, terlalu besar resikonya dengan kondisi seperti ini, kenaikan US$ sangat tidak bagus buat kebanyakan emiten maupun utang Pemerintah sendiri.

Kita bisa bayangkan berapa banyak beban hutang Pemerintah dan Perusahaan bertambah dengan kenaikan US$ ini, jangan pakai alasan barang2 kita jadi lebih murah karena faktanya harga komoditas hasil dalam negeri harganya pun sedang anjlok. Antara beban bunga/hutang dengan hasil penjualan ekspor gak imbang. Makanya banyak perusahaan mengalami kerugian.

Saya juga khawatir Laporan Keuangan kuartal ke dua th.2015 ini tidak lebih bagus dari tahun lalu pertumbuhan Labanya untuk beberapa perusahaan. Kalaupun masih bisa Laba kemungkinan secara presentase lebih rendah dibanding tahun lalu. Biasanya sektor perbankan akan lebih dulu merilis Laporan Keuangannya paling lambat akhir Juli ini sesuai ketentuannya. Sektor perbankan sangat penting dilihat kinerjanya, jika sektor perbankan (terutama BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA) karena ke empat Bank besar tersebut bisa dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk kinerja emiten lainnya. Maklum Bank sebagai pusat perputaran keuangan dan juga mempunyai bobot perhitungan IHSG yang tinggi.

Saya berpendapat lebih baik portofolio yang masih bisa Profit untuk direalisir dulu dan bisa dibelanjakan lagi pada saat kondisi lebih baik, berharap bisa dapat harga yang lebih murah dikemudian hari. Karena saya khawatir jika IHSG sampai nembus 4800 maka akan mengahadapi jurang yang lebih dalam. Di Bursa ini semua serba mungkin dan tidak bisa bilang Pasti !! jadi semua hanya bisa melakukan prediksi tentu dengan berbagai analisa masing2.

Kalau sama2 melihat faktor eksternal maka saya lebih memilih kondis ekonomi China, karena China punya nilai transaksi ekspor yang signifikan terhadap Indonesia. Jika pertumbuhan ekonomi China melambat akan berpengaruh terhadap ekspor kita. Saat ini indek Bursa di Shanghai juga mengalami volatiltas yang tinggi yang mencerminkan kondisi ekonomi di China.
Maka salah satu pertimbangan saya adalah melihat data2 ekonomi di China untuk dimasukkan dalam ramuan analisis dengan harapan bisa membuat keputusan yang lebih baik.

Pekan ini yang kebetulan pekan terakhit bulan Juli 2015 cukup rawan karena resiko yang lenih besar dibandingkan kemungkinan hasil yang kita harapkan. Prediksi IHSG pekan ini dikisaran 4750 sd 4900.
Nilai transaksi harian di Bursa yang nampak menurun mencerminkan bahwa investor memang sedang mengurangi tradingnya. Saya lihat Nilai Aktiva Bersih beberapa Reksa Dana juga mengalami penurunan, sejalan dengan pergerakkan IHSG. 

Salah satu hikmah jika pasar sedang bearish adalah saat melakukan pertukaran portofolio, dimana saham2 yang susah bergerak bisa ditukar ke saham2 yang agresif jika terjadi rebound. Sebagai investor kita tentu pernah mengalami punya saham2 yang susah naik jika IHSG naik, nah lebih baik saham2 tersebut bisa ditukar ke saham2 lain yang punya potensi naik lebih cepat.
Jangan ragu jika memang untuk sementara harus melakukan Cut Loss tapi dengan pertimbangan yang matang, karena Cut Loss itu bisa memperkecil kerugian, tetapi ingat harus disiplin dan tepat waktu itu yang sulit biasanya.
Oke pada kesempatan lain saya akan coba tukar pengalaman tentang manajemen Cut Loss. 

Sementara ini ayo kita cermati perkembangan terkini, baik makro ekonomi, transaksi asing, nilai rupiah, dan bursa regional Shanghai, Hangseng dan Nikkei. Karena hal itu akan punya pengaruh signifikan terhadap IHSG.

Salam,

INVESTA
pin. 2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.