Sebelum meneruskan ulasan yang sifatnya pengetahuan pagi ini saya tertarik untuk mengulas tentang kondisi bursa yang kemarin berdarah, IHSG anjlok 3,49% di level 5245. IHSG terendah th.ini pada posisi 5148 pada tgl.16 Januari 2015.
Yang membuat beberapa teman2 komunitas investor bertanya kepada saya via BBM dan email adalah penurunan yg tajam dalam sehari yaitu 189 poin atau 3,49%.
Ini penurunan paling tajam dalam satu hari transaksi tahun ini pula. Mengapa? Apa yang penyebabnya? Begitulah pertanyaan ke saya.
Menurut saya penyebabnya adalah investor asing melakukan net sell Rp.2,2 Triliun, angka ini cukup signifikan dan berat untuk menekan IHSG. Belum lama Pernah saya ulas bahwa investor asing saat ini menguasai sekitar 63% kapitalisasi pasar di bursa kita. Kapitalisasi pasar BEI akhir Maret lalu sekitar Rp.5,500 Trilliun. Lantas apa penyebabnya asing melakukan net sell besar2an??
Dengan segala keterbatasan saya mencoba menganalisa, Pertama Laporan Keuangan Kuartal satu 2015 beberapa Perusahaan mengalami penurunan Laba, bahkan perusahaan Grup Astra seperti ASII dan AALI yng menjadi pendukungf IHSG dan mempunyai kapitalisasi pasar besar ikut mengalami penurunan Laba.
Sehingga penurunan ini membuat investor khawatir terhadap laporan Keuangan perusahaan2 lain mengalami nasib yang sama.
Kedua Pertumbuhan ekonomi kita kuartal satu 2015 ini juga melambat sedikit dibawah 5% dan ini dibawah ekspektasi sebelumnya yg 5,2%. http://www.kabarbisnis.com/ read/2857014/ekonomi-melambat- -pertumbuhan-kuartal-i-2015- diramal-cuma-5-
Perlambatan ini akan berdampak pada likuiditas perbankan sehingga kemarin harga saham Perbankan besar (BBRI, BBNIdan BMRI) turun diatas 5%.
Perlambatan ini akan berdampak pada likuiditas perbankan sehingga kemarin harga saham Perbankan besar (BBRI, BBNIdan BMRI) turun diatas 5%.
Ketiga kemungkinan pernyataan Presiden dalam KAA kemarin tentang ketergantungan pada lembaga keuangan IMF dan Bank Dunia tidak konsisten dengan jumlah hutang kita yang masih besar terhadap lembaga keuangan tersebut karena.
Keempat pelaksanaan hukuman mati juga sangat ditentang oleh beberapa negara seperti Perancis, Australia, Brazil yang kebetulan ada warga negaranya yang akan dan sudah dihukum mati. Kemungkinan mereka menggunakan pengaruhnya ke negara2 Eropa dan Amerika yang menginvestasikan dananya di Indonesia.
Apakah penurunan ini masih akan berlanjut?? semua bisa saja terjadi. kalau melihat nilai tarnsaksi kemarin sebesare Rp.7 Triliun nampaknya tekanan masih kuat, sekalipun saya berharap akan ada pantulan sejenak.
Sekedar berjaga2 dan sikap hati untuk tidak melawan pasar ketika tekanan masih besar, tunggu sampai gelombang besar mulai berkurang.
Tetap perhatikan juga laporan Keuangan Kuartal satu sebagai panduan memilih saham, pilih yang terbaik merujuk kinerja emiten tetapi juga perhatikan juga timing yang tepat ketika tekanan mulai berhenti.
Saham BC dimana asing memiliki sebagian besar portonya yang paling rawan terjadi koreksi, tunggu ketika semua harga sudah menyesuaiakn kinerja Lap keuangan kuartal satu kalau mau masuk.
Sabar dan Disiplin sebagai motto investasi.
Salam,
INVESTA
pn.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)
email. investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.