Meski IHSG kemarin naik tetapi beberapa saham dari Perusahaan yang mempunyai kriteria penghutang US Dollar, atau importir barang dari luar negeri termasuk bahan baku yang penjualannya didalam negeri harga sahamnya tetap saja turun signifikan. Selain itu saham pertambangan karena harga nikel, timah dan emas turun tajam maka harga sahamnya juga tetap turun. Lihat saja INCO, ERAA, INAF, CPIN, SMGR perusahaan tersebut termasuk kriteria tersebut.
Sebaliknya beberapa saham yang tidak begitu terpengaruh dengan pelemahan Rupiah harganya mengalami kenaikan seperti MPPA, RALS, BISI, UNVR.
Kecuali jika Rupiahnya sudah kembali dibawah 13.000 kemungkinan IHSG akan kembali menguat diikuti beberapa saham yang sebelumnya mengalami koreksi tajam.
Kesabaran menunggu masih diperlukan nampaknya, ini biasa kita hadapi sebagai investor jika sahamnya mengalami penurunan tetapi dengan catatan perusahaannya solid dan mempunyai kinerja yang bagus sebelumnya. Menunggu kadang memang menjenuhkan sehingga membuat investor melakukan Cut Loss.
Cut Loss bukan sesuatu yang dilarang, tetapi perhitungan harus matang sebab jika salah antisipasi ketika CL dilakukan eh malah harga saham tersebut kembali naik.
Mari kita cermati perkembangan saat ini terutama monitor terus pergerakkan nilai Rupiah terhadap Dollar AS dan perilaku investor asing (dalam 2 hari terakhir asing net sell) untuk menentukan arah trading kita, HOLD, BUY atau SELL.
Prediksi IHSG 5420 sd 5470 akhir pekan, semoga ada perbaikan kondisi pasar maupun portofolio kita masing2 sehingga kita bisa berakhir pekan dengan nyaman.
INVESTA
pin.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)
email. investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.