Guna melakukan penataan portofolio investasi, maka saya mencoba melakukan kajian tentang berbagai saham lapis dua dan tiga. Pertimbangan saya kalau pilihannya sahamnya benar maka bisa berpotensi mendapatkan gain / hasil yang spektakuler. Contohnya saham DSFI, KIJA, BISI, INAF, KAEF, CPRO, kurang dari setahun terakhir telah mengalami kenaikkan yang tinggi
Namun kalau salah pilih maka saham2 Lapis dua dan tiga juga berpotensi mengalami kerugian yang parah, contohnya TRAM, INVS, BUMI (dkk),CNKO, DOID, FREN.
Setelah kemarin saya sajikan ulasan KIJA dan BISI maka kali ini giliran saham INAF yang masuk sektor farmasi. Saham ini sebenarnya juga pernah saya ulas th,2014 lalu sejak harganya masih dibawah Rp,200,-.
Menilik Lap Keuangan September 2014 Penjualan mengalami peningkatan 23% sekalipun masih mengalami kerugian karena beban / biaya yang lebih besar.
Tetapi kerugian tersebut nampak semakin menurun sangat signifikan yang sebelumnya Rp.61 M menjadi Rp.35 M. karena Perusahaan bisa melakukan efisiensi yang baik.
Bahkan menurut informasi manajemen untuk Laporan Keuangan akhir th.2014 yg belum di audit INAF sudah mencetak laba Rp.1,1 M. ini lonjakan yang luar biasa tentunya. Bukan hanya itu bahkan Sekretaris Perusahaan INAF memprediksi th.2015 akan mencetak Laba Rp.33.M. Artinya Laba akan naik sekitar 3000% !.
Hitungan saja kalau Laba nya benar bisa mencapai Rp.33 M maka akan menghasilkan EPS sebesar Rp.11,- (bandingkan per September 2014 masih rugi Rp.11,- per saham).
Bila tersebut menjadi kenyataan tentu saham INAF akan punya prospek yang sangat bagus untuk jangka menengah/panjang. Tinggal bagaimana realisasinya, apakah prediksi manajemen bisa teralisir atau tidak.
Bila tersebut menjadi kenyataan tentu saham INAF akan punya prospek yang sangat bagus untuk jangka menengah/panjang. Tinggal bagaimana realisasinya, apakah prediksi manajemen bisa teralisir atau tidak.
Apalagi Pemerintah sedang menggalakkan program dibidang kesehatan masyarakat melalui BPJS.
Sehingga dengan harga saat ini Rp.332,- per saham maka harga saham INAF masih berpotensi naik kembali, tentu dalam perjalanannya akan terjadi koreksi2 sehat. Saya akan kembali menghitung target harga setelah laporan keuangan akhir Desember 2014 yang resmi dirilis. Prediksi jangka pendek kemungkinan menuju Rp.370,- (pernah tercapai 12 desember 2014).
Bicara INAF tentu kita akan melirik sahabat terdekatnya yaitu saham KAEF karena selalu ada efek domino dimana kedua saham ini akan selalu seiring sejalan ibarat dua sejoli yang sedang pacaran.
Silahkan saja anda merenungkan dan menimbang2 tentang saham INAF dan KAEF ini. Sebagai pelengkap ramuan portofolio masing2 termasuk KIJA dan BISI kemarin.
Salam,
pin.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)
email. investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.