26 Feb 2015

Para Pembaca dan para Nasabah BNI Securities Semarang,

Mungkin masih ingat tentang prospek saham KIJA ini sudah dua kali saya ulas secara khusus tgl.4 Januari dan saya ulang (replay) 10 Perbruari. Waktu saya ulas pertama harga KIJA 307 dan yang ke dua harga 325, jadi kebetulan saja semua sesuai prediksi dan bahkan melebihi ekspektasi saya yaitu target pertama 350 (karena kemarin close 360).

Happy cuan bagi para sahabat yang telah belanja KIJA awal tahun 2014 ini karena anda telah cuan 17% belum sampai dua bulan. Dalam ulasan saya tersebut juga menyertakan  target selanjutnya adalah 400 tahun ini. Bagaimana saya memprediksikan angjka tersebut silahkan baca kembali ulasan saya tgl.10 Pebruari yang lalu di blog investalpppm.blogspot.com

Kadang kita merasa terlambat untuk masuk karena harga sudah naik tapi harap diingat bahwa dalam perjalanan itu selalu ada KOREKSI sekalipun arahnya akan naik. Nah, pada saat koreksi itulah sebaiknya kita boleh masuk kembali jadi Buy On Weakness ( BOW). Karena potensi harga 400 bukan sesuatu yang berlebihan kalau melihat prospek kinerjanya.

Bagaimana dengan saham BISI ? saham ini sangat bergantung dengan harga komoditas Jagung (Corn) diperdagangan dunia. Jadi jangan lewatkan untuk selalu memantau harga jagung melalui media yang ada karena pergerakkan sahamnya cenderung searah dengan harga jagung.
Sejak awal tahun 2015 harga saham BISI sudah naik 34% (awal th.790), ini merupakan kenaikan yang signifikan juga, Walaupun harganya pernah mencapai 1210 (16 Jan).
Pada periode 9 bulan th.2014 totral asset BISI tumbuh 4% Penjualan tumbuh 9,8% sedangak Laba Per Saham Rp.30 (sedangkan akhir Des 2013 laba 38) sehingga andaikata laba sampai dengan akhir Desember 2014 tumbuh konsisten maka Laba per saham nya jadi Rp.40 berarti naik Rp.2,-. dengan PER 26 X.
sehingga kalau dari ukuran ini memang sudah agak mahal (dg harga 1060).
Namun saya masih menunggu Laporan keuangan akhir th.2014 untuk melakukan analisis berdasarkan Fundamentalnya.

Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana prospek usaha BISI kedepan, kalau KIJA kita tau Pemerintah sedang konsen untuk mengembangkan kawasan industri diberbagai daerah sehingga KIJAyang mempunyai usaha tersebut sangat potensial sekali.
Kalau Pemerintah juga akan mengembangkansektor  pertanian termasuk hasil Jagung maka Perusahaan yang bergerak di hasil bibit Jagung dan listing di Bursa adalah BISI, sehingga kalau saja untuk investasi jangka menengah / panjang maka saham BISI bisa juga dimasukkan dalan protofolio.

Buat para sahabat dan nasabah BNI Securities Semarang yang menginginkan kiriman ulasan lewat email silahkan kirim alamat emailnya langsung ke email saya (supaya saya tidak lupa saja he..hee).

Salam,

INVESTA
pin.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)
email. investa.p3m@gmail.com

Related Posts:

  • IHSG DIATAS ANGIN, POTENSI NAIK KEMBALISebagaimana saya sampaikan kemarin bahwa ada dua faktor yang menyebabkan IHSG Senin turun, dari faktor eksternal yaitu krisis di Ukraina karena rencana invasi Rusia. Faktor eksternal ini merupakan resiko politik dan biasan… Read More
  • CADANGAN DEVISA NAIK LAGI...Berita positif datang dari Gubernur BI, Cadangan Devisa kita bl.Pebruari yg lalu bisa tembus US$ 102 M. Capital inflow nett sampai Pebruari saja sudah Rp.36 Triliun melebihi tahun lalu yang Rp28 Triliun  http://finans… Read More
  • SEKAPUR SIRIH...Langkah IHSG melewati 4700 masih tertunda, terjadi profit taking dibeberapa saham, termasuk BC yang punya bobot tinggi terhadap IHSG. Tapi ini koreksi yang sehat karena beberapa faktor utama juga masih bagus. Asing juga ma… Read More
  • AMBIL CUAN SEKARANG ATAU NUNGGU TAMBAHAN ?IHSG mengalami lompatan yang berarti kemarin + 1,26% (4659) dan Asing net buy cukup besar. Semua indikasi yang sering saya pakai untuk menebak arah IHSG memang terpenuhi semua (transaksi asing, nilai rupiah dan saham perb… Read More
  • DEFISIT DAN RESIKO POLITIK UKRAINAHarapan IHSG untuk naik lebih tinggi tertunda, kemarin turun 0,78% (4584) dengan posisi asing net sell. Ada dua hal yang menjadi penyebabnya yaitu dari sisi internal terjadi defisit neraca perdagangan sebesar US$ 430 juta … Read More

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.