9 Jan 2015

IHSG ditutup di jalur hijau walau tipis cuma 0,09% (5211) padahal sempat naik 0,4% di pembukaan perdagangan. Gerak dan langkah IHSG sering kali merupakan panduan  investor melakukan transaksi, maklum jika IHSG lagi bullish investor lebih "percaya diri" dalam melakukan transaksi, demikian pula sebaliknya jika sedang bearish maka jadi "aras-arasen" (bahasa jowo bro..).

Sejujurnya investor akan lebih senang kalau portofolio sahamnya yang harganya naik walaupun IHSG sedang turun, dan sebaliknya kalau IHSG naik tapi portofolio sahamnya harganya turun tetap saja investor kecewa berat.
Artinya sebenarnya portofolio saham masing2 lebih penting dari pada naik /  turunnya IHSG itu sendiri. Untuk itulah pemilihan saham menjadi lebih prioritas bagi investor.

Semalam DOW dan Bursa Eropa kompak naik signifikan didorong ekspektasi Ekonomi AS akan terus meningkatkan dan harapan tindakan lebih agresif Bank Sentral Eropa. (Bursa Eropa bahkan naik 2% sd 3%  dan Dow naik 1,8%).
Kondisi ini layak pula diperhatikan namun hal tersebut tersebut tidak bersifat mutlak berpengaruh terhadap IHSG karena sering pula antara DOW dan IHSG berseberangan.Tetapi lebih bagus kalau kita perhatikan kondisi2 makro ekonomi baik internasional maupun nasional.

Cadangan Devisa kita juga naik. US$ 0,8 Milyar akhir Desember 2014 sehingga menjadi US$ 111,9 Milyar, Pemerintah juga menunda kenaikan tarip listrik industri, dan ada kemungkinan harga Premiun dan Solar bisa turun kembali.
Diharapkan kondisi2 tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita kedepan yang tahun ini diprediksikan 5,8%.

Kalau mempertimbangkan hal tersebut saya memprediksikan IHSG masih bisa meningkat hari ini sekalipun mungkin tidak signifikan (kisaran IHSG 5200 sd 5230). Kemarin ANTM, TINS dan Saham Konstruksi ADHI, PTPP, WIKA respon positif atas rencana suntikan modal Pemerintah sebesar Rp.30 Triliun ke BUMN.
Penambahan modal tersebut kemungkinan dengan skema Right Issue, sehingga kita coba cari informasi berapa harga serta ratio Right Issue nya masing2 nanti.

Saya masih punya prediksi saham2 ANTM dan TINS bisa naik lebih tinggi, demikian pula LSIP karena kenaikan harga CPO akhir2 ini.
Pertumbuhan di India diharapkan bisa menaikkan harga batu bara sehingga mulai bisa mencermati sektor ini termasuk ADRO yg kemarin harganya lagi turun.
Bagaimana dengan CPRO?? kemarin terkoreksi 3%, bisa jadi ini malah peluang untuk membeli diharga murah saya akan kembali kolek jika bisa dapat harga dibawah 115.

Pergeseran saham2 BC yang silih berganti merupakan fenomena saat ini, kemungkinan pada Fund Manager mengatur gerak IHSG agar tidak terlalu volatile secara liar. Sekaligus mereka mencari hasil juga dari pergerakkan harga sahamnya.

Selamat beraktifitas dengan cermat, disiplin, tegas dan percaya diri.

Salam,

INVESTA
pin.2b7dd5ee (sebutkan "salam investa" setelah add)
email: investa.p3m@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.