Pasar nampaknya mulai frustasi, setelah sekian hari tidak ada katalis yang bisa menggerakkan pasar maka investor mengurangi tradingnya. Kita lihat saja transaksi jadi relatif sepi dibawah rata2 harian yg diinginkan pihak Bursa.
Fenomena bulan Mei ?? bisa ya bisa juga tidak....karena ada yg percaya dan ada yg cuek2 saja.
IHSG pun hampir tak beranjak dari plus / minus 0,1%, diruang yg sempit itu terasa membosankan memang. Sampai kapan? nunggu pasangan Capres? pekerjaan menunggu memang pekerjaan yg menjenuhkan, tapi apa mau dikata situasi memang lagi seperti ini.
Satu motto yg saya himbau buat teman2 yaitu SADIS (Sabar dan Disiplin), kita tidak bisa memaksakan diri, kita tidak dalam kesendirian di pasar ini. Semua juga punya keinginan dan saling melihat dan mempengaruhi sehingga terciptalah pasar yg kadang agresif kadang kalem2 saja.
Akhir2 ini bursa regionalpun sering tidak kompak, masing2 punya keinginan sendiri ada yg merah dan ada yg hijau, itu menyiratkan bahwa pandangan investor terhadap kondisi yg ada.
IHSG pun seakan dalam keraguan, mau lanjut ke 5000 seperti yg sebagian diprediksi beberapa analis yg optimis terutama setelah Pemilihan Presiden, tapi sebagian punya perhitungan sendiri ada juga analis yg menganggap beberapa harga saham sudah terlalu ketinggian sehingga perlu koreksi. Itu juga didasarkan IHSG sudah naik 13% selama 4 bulan ini.
Semalam DOW, NASDAQ, S&P dan EIDO kompak minus, demikian juga bursa Eropa jadi harap2 cemas IHSG hari ini agak mengkhawatirkan juga.
Hati2 tetap perlu tapi bukan berarti pesimis kan?? Trading saham memang butuh kecermatan dan psikologi yg prima, maka kita butuh pengalaman dan pembelajaran bersama.
Dalam kehati2an itu saya lagi cermati saham BISI, MLPL, MEDC dan PTRO. Sambil trading saham sikecil yg bisa buat sport jantung INDX dan BIPI (merokok bisa mengakibatkan sakit jantung, impotensi dll...tapi ada saja orang masih merokok kan?).
Salam, investa
pin.2b7dd5ee (sampaikan salam investa jika sdh terkoneksi).
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.