Event: PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspen) perdagangan saham BUMI dan BRMS sejak sesi I perdagangan efek hari ini, Kamis 10 Oktober 2013 hingga pengumuman lebih lanjut.
BUMI melakukan penyelesaikan porsi pokok pinjaman sebesar USD 1.3 milyar (yang akan jatuh tempo pada akhir tahun 2014 dan 2015) kepada China Investment Corporation (CIC) dalam bentuk penukaran (swap) kepemilikan saham di empat anak usaha BUMI (42% saham perusahaan di BRMS, dan masing-masing sebesar 19% kepemilikan BUMI di Kaltim Prima Coal KPC, Indocoal Resources Ltd dan Indocoal Kaltim Resources). BUMI juga akan menerbitkan saham baru senilai US$150 juta (setara dengan 17% saham baru pada harga sekarang Rp 485/saham). Kemudian sisa pinjamannya akan dikonversikan menjadi pinjaman berjangka waktu 3 tahun pada suku bunga pasar.
Posisi net debtBUMI 1H13 sebesar USD 4.5 miliar dengan perkiraan beban bunga pinjaman sebesar USD 420 juta / tahun. Walaupun dengan pelunasan hutang pokok sebesar sebesar USD 1.3 miliar, porsi hutang BUMI masih tetap besar.
Our Comment:
Kami masih memberikan outlooknegatif terhadap BUMI dengan mempertimbangkan kemungkinan rugi pada laporan keuangan 2013 dan 2014 masih akan terus berlanjut, walaupun penyelesaian hutang adalah langkah yang baik dan berpotensi menaikkan EPS Perusahaan pada 2014 atas dasar penurunan porsi beban bunga.
Kami juga mempertimbangkan kemungkinan harga komoditas 2014 yang masih belum pulih. Disamping itu, kami juga mengkhawatirkan isu corporate governance yang akan timbul setelah transaksi swap. Kami menilai pengurangan hutang (deleveraging process) dan efisiensi biaya merupakan hal positif yang masih harus dilakukan Perusahaan di masa mendatang.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.