Belum usai masalah kepastian Tapering atau pengurangan stimulus oleh The Fed sudah muncul lagi masalah baru yaitu Debt Celling atau masalah plafon utang, itu juga akar masalahnya di AS. Jadi diakui atau tidak bahwa pasar keuangan termasuk bursa saham ini memang masih bergantung oleh kondisi AS. Tapi kali ini memang benar2 rumit, kalau AS membaik yang terjadi Tapering sedangkan jika AS memburuk ya sama saja pengaruhnya negatip buat bursa dunia.
Situasi yang yang tidak nyaman penuh ketidakpastian ini telah direspon negatip oleh pasar kemarin, termasuk BEI. IHSG bahkan termasuk paling parah minus 2,4% (4136) dan lagi2 Asing net sell 805 M.
Semalam Dow minus 0,84% dan EIDO minus 3,3%, dan Rupiah semakin parah menjadi 11.613 (kurs tengah BI) semakin mendekati 12.000 setelah yang lalu menembus angka10.000 dan 11.000.
Bagaimana nasib IHSG hari ini? belum ada pendukungnya memang untuk rebound, dan hari ini kita kembali akan menunggu hasil pengumuman data inflasi, masihkah akan terjadi inflasi atau Deflasi seperti diperkirakan Pemerintah yang lalu? Ini juga sangat menentukan bila inflasi masih terjadi maka kemungkinan akan menambah dalam IHSG karena akan diikuti kemungkinan kenaikkan BI Rate lagi serta rupiah berpotensi ke 12000.
Kalau yang terjadi Deflasi itu baru sedikit "pemanis" bisa jadi IHSG tertahan dan ada kemungkinan rebound kecil.
Saya kemarin bisa jualan TINS sesuai target, tapi terbelenggu PTPP, INKP dan SMGR. Terus terang saya belum tau kenapa PTPP, SMGR terutama dihajar Asing sampai minus lebih 7%. Karena saham lain juga banyak yg rontok lebih 5% ya saya masih menganggap ini arus pasar saja.
Posisi Cash memang lebih banyak tapi rasanya belum akan gegabah masuk pasar dulu hari ini, cuma persiapan nunggu kalau2 ada saham turun terlalu tajam ya spekulasi nampung untuk nunggu pantulan.
Tapi situasi saat ini buat nunggu pantulan juga tidak mudah, contohnya SMGR malah bablas longsor dan saya nampung lagi PTPP di 1170 dan 1120 kemarin belum tau nasibnya hari ini.
Apakah TINS dan ANTM akan anomali lagi hari ini?? TINS akan menguasai lahan baru, akan lanjut ke 1650 ??
TPIA akan aksi korporasi Right Issue, kemarin bereaksi positif termasuk BRPT, aksi korporasi memang bisa menjadikan harga saham terkerek naik karena emiten punya kepentingan sehingga bisa jadi dengan segala cara membuat harga sahamnya naik sesuai targetnya.
Tetap hati2, jangan emosi, jangan tamak, jangan lawan pasar....karena pasar sedang penuh gelombang, berlayar menepi sambil mancing ikan kecil2an saja...
salam, investa
investalpppm.blogspot.com
pin25C45392
1 Oct 2013
06:07
Unknown
Ulasan Harian
No comments
Related Posts:
ULASAN DARI HP RESEARCH TENTANG BUMIEvent: PT Bursa Efek Indonesia menghentikan sementara (suspen) perdagangan saham BUMI dan BRMS sejak sesi I perdagangan efek hari ini, Kamis 10 Oktober 2013 hingga pengumuman lebih lanjut.BUMI melakukan penyelesaikan po… Read More
BUKAN TEGAK LURUS TAPI MENUJU ARAH YANG BENAREmpat Indikator perbaikan kondisi ekonomi kearah yang benar sudah dimulai yaitu terjadinya DEFLASI, SURPLUS Neraca Perdagangan, CADANGAN DEVISA NAIK dalam bl.September, dan kemarin BI mengumumkan bahwa BI RATE dipertahanka… Read More
CADANGAN DEVISA KITA NAIK..!!Diluar prediksi saya saham2 konstruksi kemarin turun tajam bahkan ADHI turun 9% setelah emiten merevisi targetnya untuk 2013. Penurunan ADHI langsung diikuti WIKA, WSKT, PTPP dan sektor konstruksi dan Properti. IHSG juga t… Read More
CIAAAT.....BANTENG VS BERUANGPertarungan Banteng dan Beruang sebagai lambang gairah dan kelesuan bursa saham kemarin ternyata dimenangkan si Banteng dengan IHSG naik 0,5% (4457). Seperti yang saya ulas karena indikasi arah perbaikan ekonomi kita sudah… Read More
INI DARI HP ANALISISDear Clients,Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 8 Oktober 2013 memutuskan untuk mempertahan BI Rate di level 7,25%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,25% dan 5,5… Read More
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.