Pembaca yang budiman khususnya anggota Grup Investa,
Investor saham kembali disuguhi atraksi kejatuhan saham sampai batas Auto Reject Bawah alias penurunan terendah sehari yang ditentukan BEI yaitu 25%, dan kali ini terjadi atas saham RIMO ( PT.Rimo Internasional Lestari, Tbk) Akhir pekan kemarin harga saham RIMO anjlok 24,28% di Rp.338,- yang sebelumnya Rp.450,- dan penurunan ini sudah terjadi 5 hari berturut turut sehingga dalam sepekan kemarin harga saham RIMO turun 48,79%.
Kenapa penurunan ini begitu drastis? padahal kalau merujuk pada Laporan Keuangan RIMO smester pertama th.2017 tercatat menghasilkan LABA Rp,179 milyar dibandingkan periode tahun sebelimnya yag masih rugi Rp.1,6 milyar. Laba ini didukung oleh Penjualan dan pendpatan usaha sebesar Rp.241,6 milyar dari penjualan properti sebagai lini bisnis baru karena RIMO baru mengakuisisi perusahaan properti yaitu PT.HOKINDO.
Pada bulan Mei 2017 harga RIMO dikisaran Rp.140 lantas tiada henti naik signifikan sampai Rp.660. Mungkin juga ada investor yang merasa diuntungkan kalau2 mereka membeli diharga Rp140 dan bisa jual diharga Rp.600 saja tentu luar biasanya cuannya, mantab deh. Namun tiba2 dalam sepekan anjlok bahkan sampai sehari kemarin turun 25% sehari, tentu menjadikan tanda tanya.
Saya mendapat rumor beberapa hal antara lain bahwa saham RIMO dimiliki salah satu "pemain" saham terkenal. Saham RIMO dikenal sedang dalam perdagangan REPO dengan hasil dan jngka waktu tertentu, selain itu ada juga transaksi dimana pembeli saham ditawari harga diskon lebih rendah dari harga pasar tetapi "dikunci" dan hanya dapat menjual kembali dalam jangka waktu tertentu.
Saya juga mencatat bahwa RIMO baru saja akuisisi perusahaan bidang properti PT.HOKINDO yang saya tidak tau siapa pemilik perusahaan tersebut ??. Dengan demikian saya coba merangkum semua informasi tersebut menjadi sebuat kesimpulan yang menjadikan saya memutuskan tidak ikut membeli saham RIMO.
Begini pertimbangan saya:
1. Perusahaan dimiliki mayoritas oleh pihak yang sudah punya pengalaman trading saham terkenal;
2. Perusahaan RIMO sebelumnya berbisnis perdagangan lebih dikenal toko pakaian yang mengalami kerugian tetapi tiba2 Laba signifikan dari bisnis barunya;
3. Sahamnya sedang dalam perdaganga REPO yang menurut catatan saya banyak saham REPO menimbulkan masalah yang merugikan investor;
4. Modus penjualan saham dengan harga tertentu tetapi di LOCK atau dikunci untuk masa tertentu, ini juga hal yang tidak lazim menurut saya.
5. Harga terus mengalami kenaikan yang menurut saya terlalu mahal dan bahkan terkesan didesain seperti itu agar harga REPO bisa naik tinggi.
Nah kita bisa bayangkan misalnya ada investor yang membeli saham RIMO harga Rp.250 per saham waktu itu dan dikunci selama 6 bulan misalnya, maka ketika masanya sudah jatuh tempo tentu sangat berminat menjualnya kembali karena harganya sudah NAIK lebih 100% sehingga terjadilah penjualan secara bersama2 diatara pemegang saham RIMO tersebut.
Pemegang saham REPO pun melihat harga turun terus menerus maka terjadi kepanikan dan berusaha menjualnya sehingga semakin menekan harga di bursa.
Itulah analisis saya menyikapi penurunan saham RIMO pekan kemarin. Apakah harga masih akan turun lagi ? semua serba mungkin tergantung apakah para pemilik saham RIMO masih beramai2 melepas saham tersebut mengingat sampai hari terakhir penjualan sampai tidak tertampung karena keburu ARB.
Bagaimana skenario selanjutnya?? bisa saja pada harga tertentu nanti ada pihak2 yang mengkoleksi atau menampung kembali... siapa dia? jangan tanya saya ya....heheee.
Untuk mengetehaui tentang Bandarmologi silahkan anda bergabung dalam Pelatihan Investor pada tgl.17 sd 19 Nopember 2017 di Jakarta dengan topik DASAR2 FUNDAMENTAL, DASAR & LANJUTAN TEKNIKAL, dan BANDARMOLOGI.
Segera hubungi kami di WA 087700085334 atau email investa.p3m@gmail.com.
Kami juga membuka Grup WA baru yaitu INVESTA PREMIUM dan INVESTA SENIOR bagi yang berminat gabung silahkan kontak kami dengan syarat dan ketentuan yang ada.
Selamat beraktifitas semoga mendapatkan hasil terbaik, amiin.
Salam,
Hari Prabowo (Investa)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.