10 Aug 2017

Para Komunitas Investa, nasabah BNI SEKURITAS Semarang dan pembaca yang budiman,
 
Beberapa kali saya  menerima pertanyaan dari teman2 anggota Komunitas Investa mengenai penturunan harga saham GGRM & HMSP dalam satu bulan terakhir ini. Padahal kedua saham ini termasuk saham kategori Blue Chip dan punya bobot tinggi terhadap perhitungan IHSG karena kapitalisasinya yang besar.
Kebanyakan  Manajer Investasi juga memasukkan kedua saham tersebut dalam racikan portofolionya terutama untuk jenis Reksa dana Saham karena merupakan saham pencetak gain dan harganya selalu tumbuh dari tahun ketahun

Sekedar sharing pendapat, bahwa sebagai investor selayaknya mesti lebih jeli dengan melihat saham dari berbagai aspek termasuk yang paling penting bagi saya adalah "Fundamental dan Prospek". Apapun perusahaannya apakah itu Blue Chip, Lapis Dua atau Lapis Tiga mesti kita lihat kedua aspek tersebut.

Fundamental kita bisa melihat antara lain dari Laporan Keuangan karena Laporan Keuangan mencerminkan kinerja " masa lalu " sedangkan PROSPEK adalah masa yang akan datang, sehingga keduanya harus kita cermati, analisa dan baru kita simpulkan sebagai dasar pengambil keputusan Beli atau Jual,

Dari Laporan Keuangan GGRM saya melihat PENJUALAN meningkat  8,8% untuk periode 30 Juni 2017 dibadingkan 30 Juni 2016 adapun LABA juga meningkat  8,9% sehingga searah antara penjualan dan laba yang dicapai.
Namun rupanya Laba yang dicapai selama Kuartal ke dua 2017 ini lebih kecil dibandingkan jumlah Laba yang dihasilkan selama kuartal pertamanya.

Sedangkan dari Berita terakhir yang juga penting diperhatikan adalah PT.Gudang Garam, Tbk ini baru melakukan kesepakatan PENJUALAN atas anak Perusahaannya, karena penjualan ini 100% berarti GGRM sudah tidak punya lagi anak usaha perusahaan (PT.KDM dn PT.SMN).
Nah, kalau saja kedua anak usaha GGRM tersebut selama ini banyak memberikan kontribusi Laba terhadap GGRM maka kedepan kemungkinan Laba GGRM akan berkurang..!! meskipun dari sisi Kas akan bertambah dari hasil penjualan kedua anak usaha tersebut dan bahkan akan muncul LABA LAIN2.

Adapun Laporan Keuangan HMSP semester pertama menunjukkan PENJUALAN mengalami Penurunan 1,5% sedangkan LABA  juga turun 1,6% dibandingkan periode 30 Juni 2016 yang lalu, sedangkan pencapaian Laba kuartal kedua ini juga lebih rendah dibandingkan kuartal pertama yh.2017.

Dari sisi harga memang GGRM dan HMSP megalami penurunan yang cukup signifikan. Lihat saja GGRM selama sebulan terakhir turun 15,22% YTD masih tumbuh 3,76% (dari awal tahun 2017). Sedangkan HMSP selama sebulan terakhir turun 10,24% dan YTD turun 10,70% !!.

Bagaimana PROSPEK kedua saham rokok tersebut? saya melihatnya bahwa industri rokok sepertinya memang sulit mencapai masa keemasan seperti masa lalu. Lihat saja dari sisi pemakaian konsumen sekarang banyak dibatasi ruang dan tempatnya tidak boleh bebas seperti dulu. Demikian pula Promosiniya juga tidak bisa bebas seperti industri yang lain, bahkan dibungkus rokoknyapun dengan jelas diperingati ! ini artinya menjadi serba terbatas meskipun tidak dilarang.

Bukan berarti tidak ada PROSPEK kedua saham tersebut namun mungkin dari sisi harga kalau bisa mendapatkan harga yang relatif murah silahkan saja dibeli namun rasanya tidak bisa juga secara spektakuler naik mencapai harga tertingginya dalam waktu dekat.

Moga2 "urun rembug" saya bisa menjadi bacaan dan selanjutnya terseras anda...hehee..

Bagi pembaca yang ingin bergabung di grup KOMUNITAS INVESTA silahkan daftar melalui WA 087700085334 dengan menyebut Nama, Umur dan Kota Domisili.

Salam,
Hari Prabowo (Investa)
WA.087700085334
email; investa.p3m@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.