6 Jun 2017

Para anggota grup Investa, para nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,

Sebagaimana kita ketahui bahwa pergerakkan harga saham ini dipengaruhi beberapa faktor seperti misalnya pengaruh Teknikal, Fundamental, Aksi Korporasi, Bandarmologi dan adanya informasi terbaru yang berkaitan dengan emitennya. Namun ada pengaruh lain yang tidak kalah pentingnya yaitu Pengaruh Transaksi MARGIN dan SHORT SELLING.

Margin adalah suatu pembiayaan pembelian efek yang dibeayai oleh Perusahaan Sekuritas sedangkan Short Selling adalah penjualan efek yang pada saat terjadinya penjualan si penjual sebetulnya "belum" mempunyai efek tersebut.

Sementara ini nampaknya investor perorangan lebih memahami skema transaksi Margin yang lebih simple dan sering dipakai oleh Perusahaan Sekuritas sebagai "Fasilitas"  untuk pemanis nasabahnya. Walaupun hal ini juga sering jadi masalah timbulnya resiko yang lebih besar terutama kalau harga saham sedang mengalami penurunan tajam.

Investor yang menggunakan fasilitras Margin berarti punya modal transaksi paling tidak 2 atau 3 kali modal sendiri, dengan demikian investor akan berharap saham yang DIBELI akan NAIK sehingga akan menghasilkan Gain yang 2 atau 3 kali lipat bila dibandingkan jika investor tersebut hanya menggunakan modal senndiri.

Sebaliknya Investor yang melakukan SHORT SELLING akan melakukan PENJUALAN dulu dengan cara "meminjam" saham dari KPEI. Investor ini akan berharap kedepan saham yang telah dijual tersebut harganya akan TURUN dibandingkan saat investor ybs menjualnya. Dengan demikian investor akan mendapatkan MEMBELI di harga yang lebih murah dan ujungnya akan mendapatkan Gain juga dari selisih jual dan belinya juga.

Sehingga prinsipnya investor margin akan berharap harga saham akan NAIK sedangkan investor shor selling berharap hargsa saham akan TURUN.
Bagaimana hal tersebut bisa menggerakkan harga saham di pasar?? Mungkin bisa saya kasih gambarkan misalnya seorang investor melakukan SHORT SELLING maka dia akan terikat jangka waktu harus MENGEMBALIKAN saham yang semula "dipinjam", Maka ketika jangka waktu tersebut sudah jatuh tempo dia akan MEMBELI saham dipasar BERAPAPUN  harganya. Demikian pula pengguna MARGIN akan menjual sahamnya ketika jatuh tempo atau bahkan ketika jaminan sahamnya mengalami penurunan harga.

Sehingga prinsipnya kedua "fasilitas" Margin dan Short Selling bisa mempengaruhi harga saham yang ada di pasar. Maka sebagai investor kita juga wajib memahami hal ini bahwa harga saham memang banyak faktor2 yang mempengaruhi tidak sekedar Fundamental atau Teknikal saja sebagai bahan kajian analisa.

Perlu diketahui bahwa saat ini Peraturan tentang MARGIN dan SHORT SELLING dengan cara MEMINJAM EFEK itu sudah aturannya, hanya saja sayang sekali Perusahaan sekuritas belum banyak melakukan sosialisasi hal ini kepada nasabahnya sehingga belum yang belum paham teknis dan prosedurnya.

Moga2 ada saatnya Investa untuk mengenalkan hal tersebut dalam kesempatan pelatihan yang akan datang.

Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama, umur dan kotanya.
Kami telah menyiapkan Grup WA baru dengan nama KOMUNITAS INVESTA III bagi anggota baru.

Salam,

Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.