Teringat cerita pagelaran wayang purwo, biasanya pada tengah malam menjelang munculnya "Goro-goro" (keluarnya para Punokawan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong) Ki dalang selalu suluk dengan menyebut salah satunya "Bumi Gonjang Ganjing". Kalau tidak salah itu artinya akan muncul kejadian yang bikin geger banyak pihak.
Maka kini ketika saya menekuni bidang Investasi di Bursa salah satunya terdapat saham berkode BUMI (PT.Bumi Resources,Tbk) salah satu perusahaan yang dikenal dari Grup Bakrie. Saham BUMI ini dikenal juga dengan sebutan ; "Saham Sejuta Umat", karena dulu saham ini banyak diminati para investor institusi dan perorangan. Saham tersebut sangat likuid dengan frekuensi transaksi yang teraktif di Bursa kita karena seringnya terjadi jual beli antar investor.
Namun sejak 2008 ketika harganya waktu itu dikisaran Rp.8000,-per saham terus mengalami penurunan sampai th.2015 hanya tinggal Rp.50,-. Para investor merasakan "penderitaan" yang amat dalam, menyakitkan dan bikin investasinya ludes, kata seorang investor retail. Bukan hanya investor retail saja rasanya karena beberapa institusi pun juga mengalami nasib serupa portofolio mereka jebol terutama yang punya banyak saham BUMI dan alfiliasinya (12 emiten).
Permasalahan Hutang dan turunnya harga komoditas Batubara menjadi penyebab utama kinerja BUMI yang berujung turunnya harga saham ini Rp.50,-.
Namun, setelah beberapa kali dilakukan negosiasi atas hutang2nya dengan para Kreditur kakap dikabarkan bahwa perusahaan ini "berhasil" melakukan restrukturisasi hutangnya yang akan ditukar menjadi saham. Atas hal tersebut saham BUMI yang sudah lama tidur kembali bangun dengan cepatnya dan bahkan para investor retail yang semula merasa sakit hati dengan saham BUMI seperti terhipnotis berganti kasmaran, jatuh cinta.
Bagaimana tidak?? karena harga sahamnya dari 50 perak langsung melesat menyentuh 500 rupiah dalam waktu 3 bulan !! luar biasa banyak investor kaya mendadak karena membeli saham BUMI dalam jangka pendek.
Pergerakkan saham BUMI yang spektakuler tersebut telah "mempengaruhi" saham2 lain terutama afiliasinya dan bahkan saham2 lapis tiga mulai hidup dan aktif ketika harganya mengalami kenaikan signifikan.
Saya pribadi cuma bisa menonton karena sebagai pengamat saja, dengan pengalaman lebih 25 tahun saya memang tidak mudah terbawa arus karena selalu mendasarkan pada Funamental dan prospek perusahaan jika ingin membeli saham, Jadi biasanya saya butuh waktu walaupun kadang jadi terlambat, tapi di pasar saham ini saya yakini terlalu cepat juga belum tentujadi juara dan terlalu lambat belum tentu kalah.
Ditengah
kasmaran dan jatuh cinta berat banyak investor retail terhadap saham
BUMI tiba2 kemarin saham BUMI dan afiliasinya "bikin Olah" harga saham2
grup Bakrie ambles, rontok, jeblok dan babak belurlah para investor.
Entah apa penyebabnya karena begitu cepat sampai ada sahamnya yang
kembali harga 50 perak lagi. BUMI sendiri kemarin ditutup turun 22,63%
menjadi 294 dari sebelumnya 380.
Terbetik kabar
beberapa perusahaan afiliasinya akan melakukan Reverse Stock atau
penggabungan harga nominal, itu memang suatu Aksi Korporasi yang bisa
mengakibatkan perubahan harga pasar yang signifikan karena jadi "naik".
Nanti
dulu..., karena naiknya harga pasar tersebut BUKAN karena kinerjanya
yang bagus tapi karena penggabungan harga nominal saja yang otomatis
saham investor ybs juga berkurang. Sederhananya harga naik tapi jumlah
sahamnya berkurang.
Aksi Reverse Stock ini dikenal
oleh banyak pihak bisa digunakan sebagai aksi akal2an karena menaikkan
harga dulu dan ada pihak2 tertentu yang berangsur2 bisa menjual sahamnya
supaya dapat dana segar. Nah, baru tahu kan?? kenapa saham2 BUMI Cs
menjadi turun...?? tapi ini hanya salah satu kemungkinan karena di bursa
selalu banyak kemungkinan2 lain yang kadang sulit ditebak.
Saya
ikut berharap agar para investor khususnya yang tergabung di Komunitas
Investa / Investa Community bisa mendapatkan solusi yang terbaik.
Semoga
kejadian ini membawa hikmah bagi para investor terutama investor
perorangan, saya berharap sahabat2 kominitas Investa tidak terlalu
galau. Jangan malas untuk menambah pengetahuan agar bisa memahami apa
dan bagaimana inverstasi di pasar modal ini dengan segala seluk belunya.
Saya nantikan bergabung di pelatihan investor tgl.4 sd 6 Maret 2017 di Bandung.PENDAFTARAN Pelatihan Investor silahkan via WA.087700085334 atau email investa.p3m@gmail.com ditunggu sampai tgl.1 Maret 2017 beaya pelatihan Rp.2,3 juta (full 3 hari), 2 juta (2 hari) dan 1 juta (1 hari).
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama, umur dan kotanya.
Salam,
Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334
email investa.p3m@gmail.com
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.