Para Investor yang tergabung di Komunitas Investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman
Hari kedua perdagangan di awal Januari 2017 IHSG ditutup menguat 0,48% di 5301 mekipun inestor asing masih net sell Rp.334 M. Menarik sekali mengikuti berita tentang pemutusan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan JPMorgan suatu lembaga keuangan internasional ternama. Melalui pernyataan Sri Mulyani Menteri Keuangan kita yang dengan tegas dan berani menjelaskan hal tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa bahwa "penilaian" suatu lembaga terhadap peringkat suatu Negara itu amat penting karena para investor sangat berkepentingan dan bahkan bisa jadi mengikuti rekomendasi lembaga tersebut. Apalagi yang mengeluarkan rekomendasi lembaga ternama seperti JPMorgan.
Dimana JPMorgan telah "menurunkan" peringkat Surat Utang Indonesia dua peringkat yaitu dari OVERWEIGHT menjadi UNDERWEIGHT (melewati NETRAL) itu adalah penilaian yang NEGATIF.
Dengan penilaian yang Underweight ini bisa mempengaruhi minat beli investor bahkan bisa melakukan penjualan atas Surat Utang atau Obligasi Indonesia. Disinilah Pemerintah melalui Menteri Keuangan kecewa dan memutuskan kontrak kerja sama dengan JPMorgan.
Menurut saya Sri Mulyani tentu telah mempertimbangakan secara profesional karena SMI mempunyai keahlian dibidangnya yang tidak diragukan kualitasnya. Dengan rasa percaya diri dengan tegas dan cepat keputusan itu dilakukan saya kira demi menjaga harga diri Indonesia.
Dari angka2 makro ekonomi rasanya memang janggal kalau tiba2 Indonesia langsung diturnkan sampai dua peringkat. Apalagi JPMorgan sebagai agen penjual Surat Utang Indonesia, nah bisa dirasakan betapa kecewanya SMI.
Memang saya kira kita harus menunjukkan sebagai negara yang tidak bisa dipermainkan oleh pihak asing begitu saja, kita juga tidak selalu harus bergantung kepada asing. Lihat saja angka pertumbuhan ekonomi, IHSG dan tingkat inflasi kita juga bisa lebih baik dari rata2 negara lain. Dan masih ada lembaga2 internasional lainnya yang memberikan penilaian positif terhadap Indonesia. Jadi bukam hanya JPMorgan saja yang bisa memberikan rekomendasi.
Belum lama Lembaga FITCH RATINGS telah mengeluarkan peringkat Indonesia ke BBB- yang masuk kategori Investment Grade. Itu peringkat yang positif untuk penilaian investasi di Indonesia. Sehingga kita tidak perlu terganggu terhadapa penilaian JPMorgan saja, biarlah itu hak mereka.
Selain itu saya juga sedng mencermati tentang transaksi beberapa saham yang menarik perhatian karena membanting harga saham sangat rendah di pre closing kemarin seperti saham JPFA dan SMBR yang bahkan mendekati batas Auto Reject Bawah 25%. Ingat diberlakukannya batasan Auto Reject ini bisa membawa harga saham langsung anjlok lebih 10% sehari bahkan bisa sampai 35%.
Ingat ilmu Bandarmologi bahwa Bandar akan melakukan apapun dengan memanfaatkan peraturan yang ada sehingga susah menganggap bandar itu melanggar aturan. Makanya kita2 harus lebih sering menambah pengetahuan supaya pahan semua situasi, kondisi, analisa pasar termasuk ilmu bandarmolgi. Kita sedang berinvestasi yang mengandung resiko tinggi disamping harapan hasil yang tinggi pula di bursa saham.
Jangan hanya sekedar taruh uang dan duduk manis menunggu hasil datang seperti deposito, kita mesti aktif mencari informasi dan membuat analisa2 agar bisa mendapatkan hasil maksimal dan resiko terkecil. Jangan selalu bergantung pihak lain, karena pihak lain sangat EGOIS. Mereka tentu juga lebih mementingkan portofolio sendiri juga.
Hari ini saya prediksikan IHSG cenderung menguat dengan dimotori saham2 sektor pertambangan dan energy seperti ELSA, MEDC, ADRO, INCO, PTBA, BWPT, LSIP, AALI, kenapa?? karena harga minyak, batubara, nikel dan juga CPO kembali naik lumayan tinggi semalam. Dan untuk saham JPFA dan SMBR saya cermati dengan niat untuk buy kalau memungkinkan menutut kajian saya nanti.
Selamat trading semoga sukses, Amiin.
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.
Salam,
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.