Para Investor yang tergabung di Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,
Masih ada 9 hari perdagangan di Bursa untuk th.2016 ini, segala kemungkinan bisa saja terjadi apakah IHSG akan tambah turun atau kembali rebound. Memang dalam 4 hari terakhir IHSG terus rontok terkena demam kenaikan bunga The FED, peran investor asing cukup tinggi dalam menekan IHSG mengingat faktanya asing masih terus melakukan Net Sell dalam beberapa bulan terakhir.
Saya kira ini suatu konsekuensi dari suatu Bursa yang mayoritas transaksi masih didominasi investor asing, sehingga ketergantungan lebih besar dari asing. Jadi pembelajaran buat kita semua bahwa kedepan investor domestik harus mampu menjadi yang lebih besar di bursa sendiri dibanding asing.
Mulai bulan September sd Nopember investor asing terus melakukan Net sell lebih dari Rp.12 Trilyun tentu jumlah yang cukup signifikan sehingga wajar jika IHSG saat ini masih sulit menembus 5300 kembali. Seperti kita ketahui asing lebih banyak mengantongi saham2 kategori Blue chips dan saham2 yang mempunyai jumlah saham beredar yang banyak karena pertimbangan likuiditas. Asing tidak suka saham2yang likuiditasnya kecil karena susah jika akan ditunaikan sewaktu2.
Kita lihat saja pekan ini apakah asing masih mau sell off atau memberi kesempatan IHSG bisa lebih kuat. IHSG posisi terakhir di 5231, posisi ini memang masih cukup aman sepanjang tidak jebol bawah 5100. Seperti kita ketahui selama th 2016 ini IHSG diposisi terendah 4408 dan tertinggi 5524, dengan demikian IHSG telah tumbuh 15,59% sampai pekan kemarin.
Saya pribadi yang pernah memprediksikan bahwa akhir tahun ramalan saya IHSG antara 5300 sd 5400 dan masih punya rasa optimis bisa tercapai. Jika asing mulai reda melakukan penjualan maka IHSG memungkinkan untuk kembali menguat dalam pekan ini. Harapan terjadi Window Dressing juga bisa muncul dalam pekan2 ini terutama yang saya sebut kemarin seperti SMGR, UNVR, ASII, TLKM, HMSP, BBCA dan BBRI untuk kategori Blue Chips.
Yang justru punya potensi lebih kuat untuk WD adalah saham2 papan menengah dan bawah seperti JPFA, ERAA, ACES, DSFI, SMRU, DPUM, CPIN. Saya melihat dari beberapa data transaksi serta "insting" bandarmologi kajian saya (tentu hanyalah sebuah ramalan yang belum tentu benar).
Bukankah diluar Fundamental dan Teknikal masih banyak analisis yang bisa digunakan? sebagai pertimbangan sebelum memutuskan. Apalagi di akhir2 tahun seperti ini bisa semua jurus digunakan.
Jika asing masih melakukan penjualan kembali tentu kita harus menunggu karena kemungkinan dia ingin agar saham2 yang telah dia jual selama ini bisa mencapai harga serendah mungkin agar ketika asing mulai koleksi akan mendapatkan harga yang murah. Pinterlah mereka...tinggal bagaimana kita bersikap masak kita tidak bisa mencari peluang juga.
Apapun kondisinya semoga kitapun bisa mendapatkan yang terbaik, amiin
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.
Salam,
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.