27 Jun 2016

Para Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,

Banyak teman2 Komunitas Investa dan Nasabah BNI Securities Semarang yang tergabung di Grup WA Komunitas Investa mendiskusikan dan menanyakan tentang bagaimana Prediksi IHSG pekan ini terutama dengan adanya BREXIT, TAX AMESTY dan menjelang Liburan Panjang Hari Raya. Perbedaan pendapat wajar terjadi menanggapi hal ini.

Perbedaan pendapat inilah sebenarnya yang "membentuk harga" saham dan juga IHSG. semakin banyak yang pesimis dengan kondisi diatas maka harga dan IHSG akan turun dan sebaliknya jika banyak yang optimis harga dan IHSG akan naik. Jadi harga / IHSG terbentuk dari suatu informasi yang bisa dianlisa dan akhirnya diputuskan oleh masing2.

Negara kita menganut devisa bebas sehingga siapapun boleh membawa uang masuk dan keluar di negara kita sehingga apa yang terjadi didunia keuangan akan punya pengaruh juga dinegara kita.  BREXIT sudah kita ketahui hasilnya Ingrris keluar dari Uni Eropa, sementara ini sambutan pasar keuangan  nampak lebih banyak yang  pesimis, itu terlihat dari sambutan Indek bursa global dan regional yang rontok parah rata2 antara 2% sd 8% sehari, dan nilai Dollar US langsung menguat terhadap mata uang lainnya selain YEN tetap menguat terhadap US $.

Pasar keuangan terkejut karena dengan hasil BREXIT ini karena mungkin diluar prediksi selain nampaknya sebelumnya tidak ada persiapan khusus mengantisipasi hasil BREXIT. Berbeda dengan persiapan tentang kenakikan suku bunga FED yang cukup lama. Kesan mendadalk dan diluar prediksi inilah yang menyebabkan rontoknya Bursa2 global dan regional cukup parah.
Semakin tinggi kepentingan negara terhadap Inggris maka semakin rontok Bursanya nya. 
 
Kemarin IHSG sendiri "cuma" turun 0,82% di 4834 walaupun sempat minus 2% terendahnya, ini terendah pelemahanya di Bursa Regional dimana indek Nikei turun 8% dan Hangseng 2,9% Rupiah pun langsung melemah terhadap US $ menjadi Rp.13.425.  Saya kira dari faktor BREXIT masih ada tekanan terhadap IHSG yang tentu sulit untuk menghindar dari pengaruh bursa Global dan regional. Jadi seberapa besarnya itu tergantung terhadap gejolak Buirsa lainnya.
 
Namun dari faktor internal perlu pula dipertimbangakan bahwa kemungkinan sebelum akhir bulan nanti UU tentang TAX AMNESTY akan dikeluarkan, apapun ini suatu hal yang positif bagi keuangan negara dengan harapan masuknya dana segar. Meskipun harapan tetapi kita tau bahwa pasar modal selalu mendahului apa yang mungkin  terjadi, sehingga harapan yang positif akan direspon pasar dengan positif pula.
Bank Indonesia juga sangat mungkin kembali menurunkan BI Rate yang bisa diikuti turunnya suku bunga perbankan yang ini tentu juga sangat positif untuk dunia usaha dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita

Hanya saja pekan ini merupakan pekan terakhir sebelum Bursa libur panjang menjelang Hari Raya Idul Fitri mulai 4 Juli sd 8 Juli. Libur sepekan ini biasanya investor banyak yang ingin konsentrasi liburan sehingga akan mengurangi tingkat belanjaan saham2nya. Demikian pula investor ingin menghindari ketidak pastian selama liburan nanti sehingga mungkin sebagian besar ingin mengurangi posisi portofolionya.
Sehingga yang mungkin terjadi pekan ini nilai transaksi Bursa akan berkurang karena investor mengurangi aktifitas tradingnya.
 
Jadi apa yang mesti dilakukan sebagai investor / trader ??  Dengan mempertimbangakna apa yang kemarin terjadi dan dengan mempertimbangkan faktor dalam negeri yang ada faktor2 positif nya serta kemungkinan yang akan terjadi. Saya pribadi berpendapak efek tehadap IHSG hanya akan berdampak sementara, bisa saja tekanan masih terjadi di hari Senin namun untuk hari Rabo pekan ini kemungkinan IHSG sudah mulai stabil. Secara psikologi juga sudah lebih tenang. 
 
Saya juga tidak terlalu panik berlebihan menanggapi BREXIT karena pengalaman yang lalu kondisi Bursa berhasil keluar dari situasi sulit dalam menghadapi tekanan yang asalnya dari faktor eksternal. Setelah libur panjang saya memprediksi IHSG akan kembali membaik sekalipun belum signifikan dengan kisaran 4775 sd 4900.
 
Adapun sektor2 yang saya pilih adalah Konstruksi, Properti,  Makanan dan Minuman seperti PPRO, HMSP, JPFA, SMBR, WIKA, UNVR. AKRA dan AISA.
Sedangkan mungkin saham2 lapis tiga yang bisa meramaikan pasar dalam situasi seperti saat ini adalah CPRO, BUMI, CNKO, SRIL dan DOID karena saham ini akan cuek terhadap masalah BREXIT atau faktor eksternal. Cuma anjuran saya saham2 tersebut lebih baik untuk trading pendek dulu sambil menunggu situasi terutama Laporan Keuangan Smester pertama 2016 yang sebentar lagi juga akan diumumkan.
 
Jangan panik berlebihan menghadapi situsasi yang tidak nyaman sekalipun, tetap utamakan ketenangan dan rasional.
 
Semoga selalu mendapatkan yang terbaik.
 
Salam,
 
Hari Prabowo ( INVESTA )
Pin 2b7dd5ee
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.