8 Sept 2015

Para Pembaca dan Nasabah BNI Sevurities Semarang yang budiman, 
1. IHSG anjlok 2,58% di 4301 seiring dengan terhempasnya Rupiah keposisi 14.234 dan tekanan asing net sell 488 M. Bursa China yang mulai aktif kembali setelah dua hari libur ternyata juga turun 2,5%.

2. Data yang dirilis Bank Indonesia bahwa cadangan Devisa akhir Agustus 2015 adalah US$ 105,3 Miliar lebih rendah dibanding akhir Juli 2015 yang US$ 107,6 Miliar. Akibat pengeluaran untuk pembayaran hutang Pemerintah dan untuk menstabilkan nilai Rupiah. (walau Rupiah kian terpuruk). Cadangan devisa ini juga terendah selama 17 bulan.

3. Pemerintah rencananya akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada hari rabu yang akan datang, kita tunggu apa saja kebijakan tersebut. Kita juga wajib menghargai langkah2 Pemerintah karena sebagai rakyat Indonesia tentu kita juga menginginkan ekonomi kita bisa bangkit kembali. Sedapat mungkin mari kita berusaha memberikan kontribusi disaat negara membutuhkan. Contoh sederhana mungkin kita tidak perlu ikut2an memborong US Dolar yang akan mempersulit keadaan karena Rupiah semakin terpuruk.

4. Terpetik kabar Pemerintah juga berencana menurukan harga Gas akibatnya harga saham PGAS lebih dulu meluncur turun 11,43% sehingga terjadi Auto Reject batas bawah. Kemarin banyak pertanyaan kenapa sampai 11,43% ?? bukankah batasnya AR harga bawah 10% ??  Itu karena saham PGAS ikut Pre Opening sehingga AR nya dihitung dari HARGA PEMBUKAAN  bukan harga penutupan sebelumnya. Sedangkan untuk saham2 yang tidak ikut Pre Opening perhitungannya dari harga PENUTUPAN sebelumnya.

5. Menurut S & P Perekonomian Indonesia lebih rentan dibanding Malaysia itu dilihat dari ketergantungan investor asing terhadap bursa kita. Pasar saham kita jatuh lebih dalam dibandingkan dengan Malaysia ( ttp://internasional.kontan.co.id/news/sp-indonesia-lebih-rentan-dari-malaysia/ ).
Peringkat Hutang Indonesia menurut S & P adalah BB+ sedangkan untuk Malaysia yaitu A -

6. Bursa hari ini sangat tergantung pergerakkan Rupiah, jika Rupiah melemah lebih dalam maka resiko penurunan IHSG lebih besar demikian pula sebaliknya.
Jika saja paket kebijakan ekonomi yang akan diluncurkan direspon positif oleh pasar kemungkinan Rupiah akan menguat.
Jika IHSG jebol dibawah 4300 maka akan lebih mudah tertekan kebawah lagi namun jika mampu bertahan diatas 4300 akan lebih baik tentunya.

7. Secara individual pilihan saham sebaiknya adalah saham2 yang sedang tidak ditekan asing, karena saham yang ditekan asing sejak awal sesi berpotensi turun terus sampai akhir bursa. Biasanya saya menggunakan acuan tiga Broker asing, jika ada 3 broker asing melakukan penjualan disaham yang sama disisi lain tanpa ada investor asing yang membeli maka lebih baik saya tidak masuk disaham tersebut dan menunggu lebih sabar.

8. Salah satu tip  untuk trading pendek sebaiknya pilih saham2 yang asing juga sedang mengkoleksinya, biasanya asing lebih konsisten sampai akhir bursa juga. Memang analisa tidak sebatas Fundamental dan Teknikal saja,

Salam,

INVESTA
Pin. 2b7dd5ee (wajib ketik "salam investa" setelah invite)
Email. investa.p3m@gmail.com

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.