10 Apr 2015

Para Nasabah BNI Securities Semarang, Para komunitas Investa, dan Para pembaca yang budiman,

Beberapa waktu lalu saya pernah mengulas mengenai prospek saham CPRO, ketika saham ini baru "bangun tidur" dimana bl.nopembrt lalu harga sahamnya masih 50 perak. Berkat Rilis Lap Keuangan September 2014 harga sahamnya dibursa melonjak tajam sampai Rp.133 pada tgl.13 januari 2015.
Banyak investor mungkin menganggap saham ini berbau "Gorengan" maklum saham2 lapis tiga sering menjadi taget bandar untuk mempermainkan harga yang tentu saja mencari untung.

Namun sebagai aliran Fundamentalis saya mempercayai Laoran Keuangan meski waktu itu belum audit, dari Lap Keuangan tersebut saya mempercai kinerja CPRO mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Banyakj pihak menanti Lap Keuangan akhir Desember 2014 yg pasti di Audit oleh Akuntan Publik sekaligus melihat kinerja penuh setahun. Sebelum Lap Keuangan dipbulikasi ternayata sahamnya kembali rontok kembali sampai Rp.89,- tgl.30 Maret lalu, saya berpikir pasti ada yang tidak beres Lap Kuangannya. Biasanya bocoran selalu mungkin terjadi, dan mungkin pihak2 tertentu memanfaatkan bocoran ini untuk melakukan action di pasar.

Benar saja ketika Lap Keuangan dirilis secara terbuka ternyata Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.389 milyar dari sebelumnya Lama Rp.1,1 Trilyun th.2013. Pantas saja beberapa investor membanting harga saham ini tembus bawah Rp.100,-
Tetapi saya pribadi punya pandangan lain terhadap kinerja CPRO, setelah saya analisis secara detail ternyata kinerjanya tidak seburuk harganya. Lihat saja Penjualannya ternyata masih tumbuh    23%, LABA USAHA mencapai Rp.166 Milyar dari sebelumnya RUGI usaha (Rp.784 milyar). Dari sini bisa disimpulkan bahwa emiten ini masih mengalami  pertumbuhan dari usaha intinya.

Perlu diketahui kalau th 2013 emieten memperoleh Laba itu bukan dari usahanya, tapi dari Pendapatan lain2 sebesar Rp.2,2 trilyun, tentu ini bukan cerminan dari usaha intinya.
Bagaimana th.2014 masih rugi ?? itu karena beban selisih kurs karena dolar menguat serta amortisasi obligasiyg direstrukturisasi (semacam penyusutan).
Jadi saya punya rasa optimis kalau kinerja CPRO masih konsisten maka sangat besar potensi nya untuk tumbuh lebih baik di tahun 2015 ini.
Apalagi CPRO juga dibebaskan dari dumping di AS sehingga kemungkinan besar ekspor udang ke Amerika akan tambah pesat kedepan. Jika Rupiah kelak bisa kembali kelevel bawah 12.500 maka CPRO punya prospek untuk investasi jangka panjang.

Target saya harga saham CPRO menuju R[.120,- apalgi jika kwartal pertama 2015 ini bisa menunjukkan kinerja yg baik. Silahkan cermati tetapi keputusan ada di masing2 (disclaimer).

Salam,

INVESTA
pn.2b7dd5ee (sampaikan kata kunci "salam investa" setelah add)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.