27 Aug 2013

"Bukan hanya membayangkan tapi saya juga ikut merasakan," begitulah jawaban saya ketika beberapa teman Traders Curhat tentang kegalauan, kesedihan dan kecemasan mengalami kondisi bursa yang lagi berdarah2 ini.
Bursa merespon sangat cepat memburuknya kondisi ekonomi saat ini, yang semula dimulai dari defisit neraca perdagangan, inflasi yang tinggi dan nilai rupiah yang merosot.
Memang ibarat tubuh menjaga kesehatan jauh lebih mudah dari pada mengobati ketika sudah sakit, kini ekonomi kita sudah sakit dan Pemerintah baru saja  mencoba memberikan obatnya. Proses pengobatan sedang berjalan tapi rasa sakit  masih terasa, butuh waktu lama? itu tergantung kecocokkan jenis dan cara pengobatannya. 
Kita2 para traders / investor yg benar2 merasakan betapa rasa sakit itu telah menyerang semua tubuh, "makan tak enak tidur tak nyenyak" begitulah kata salah satu Traders yang portofolionya tergerus 40% dalam dua bulan ini.
Sebenarnya tubuh kita sehat2 saja tapi yang terpenting bagi kita adalah bagaimana kita mengatasi rasa sakit ini dengan hati dan perasaan, bukankah yang sakit adalah hati dan perasaan kita saat ini? Marilah kita coba berpikir labih jauh tentang investasi ini untuk membuat kita bisa lebih tenang: Pertama, peristiwa semacam ini sudah pernah terjadi setidaknya th.1998 dan 2008 waktu itu saham jauh lebih dahsyat turunnya tapi akhirnya harga saham bisa balik keatas lagi. Kedua, Investasi ini juga punya sifat jangka panjang, serta bila kondisi membaik tidak menutup kemungkinan harga saham akan rebound lebih cepat serta kenaikan yg signifikan. Taruhlah saham kita turun 30 sd 40 persen saat ini bukan tidak mungkin dalam jangka waktu 3 bulan kedepan harga saham kita bisa naik kembali sebanding dengan turunnya.
Ketiga,  inflasi kita tinggi karena kenaikan BBM dan serta kenaikan harga menjelang Hari raya, kebiasaan yang lalu inflasi akan kembali turun pada bulan2 berikutnya, dengan penurunan inflasi ini dan proses pengobatan yang sedang berjalan moga2 kondisi ekonomi akan normal kembali.
Keempat, Harga saham itu secara Fundamentalnya ada ukuranya, jadi suatu saat pasti investor bisa mempunyai penilaian bahwa harga saham itu sudah terlalu rendah sehingga investor kembali berminat membeli. Kelima, Investor asing yang sementara ini selalu net sell, pasti suatu saat akan balik lagi karena investor asing akan mempertimbangkan faktor keamanan dan prospek hasil yang akan dicapai, kalau harga saham2 di BEI sudah dipandang rendah sementara di negara lain terasa mahal maka tentu Investor Asing akan balik kembali kesini.
Itu sekedar renungan agar kita tidak terus merasakan bersakit-sakit dihati dan perasaan kita yang kalau dibiarkan bisa menyerang tubuh dan itu lebih fatal. Marilah kita membesarkan hati dengan tetap bersabar dan berdoa moga2 badai ekonomi ini cepat berlalu. Dan mari kita yakini bahwa dibalik kesulitan slalu ada hikmah, dan Tuhan tidak akan membuat penderitaan terus menerus suatu saat pasti kita juga diberikan kebahagiaan. Amin.
salam, hari prabowo / investa

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.