Kondisi seperti ini sudah pernah terjadi juga pada th,2008 bahkan waktu itu lebih parah memang...Moga2 tindakan cepat dan serius oleh Otoritas ini bisa membuahkan langkah konkrit dan tepat sehingga bisa menanggulangi kondisi yang lebih fatal.
Apakah bursa akan Bearish ?? Mari kita tunggu action pembuat keputusan dulu... Kalau saja Pemerintah dan BI bisa segera meredam inflasi dan pelemahan nilai Rupiah moga2 IHSG tidak sampai ke 4200. Namun tentu sebagai Traders kita tidak bisa tinggal diam, harus mencermati setiap keadaan sebagai pelaku pasar apa yang kita lakukan berdampak langsung atas kita sendiri. Dalam kondisi seperti ini resiko memang mengancam tetapi dibalik itu selalu ada potensi hasil yang bisa diharapkan juga.
Itu bukan berarti kita harus melawan pasar, tetapi kalau memang penurunan beberapa saham sudah under value atau kebablasan sampai dibawah harga wajar bahkan sampai nembus nilai Buku nya ya tidak ada salahnya bisa dikolek. Masak kalau ada barang bagus tapi murah kita tidak tertarik...tapi sekali lagi jangan asal tubruk, lihat situasi dan kondisi dan pilihan harus tepat. Kalau pasar memang masih diliputi sentimen negatip dan tekanan penjualan masih besar, maka biarkan dulu tapi begitu tekanan melemah sampai sinyal menunjukkan pembalikkan baru silahkan kalau mau masuk pasar.
Seperti saya tulis kemarin bahwa saya masih sebatas mengamati sampai saat ini atas beberapa saham yang pada saatnya saya akan masuk jika kondisi sudah ada tanda2 membaik. Memang ada beberapa sahabat traders yang menanyakan apakah harus Cut Loss saat ini, menurut saya tentu lihat sahamnya juga kalau kira2 saham yang tidak prospek dan mempunyai banyak hutang dalam Lap Keuangannya silahkan Cut Loss, tapi untuk saham2 yg punya FA dan prospek bagus lebih baik di hold saja bahkan tunggu waktu dan harga yang tepat untuk di "average down" supaya harga pokoknya lebih rendah. Bila hari ini ada saham2 pilihan saya ada yang turun diatas 3% maka saya berniat mulai mengakumulasi karena perhitungan saya PER sudah relatif rendah artinya harga saham menjadi murah secara FA.
Semalam EIDO yang diperdagangkan di NYSE jatuh 7,4% dan saham Telekom jatuh 9,9%, tapi bisa jadi pasar memang saling melihat artinya Bursa di Amerika itu melihat kejatuhan di BEI dulu kemarin dan diikuti disana jadi mestinya bukan harga disana yang dianut disini kan...karena perusahaannya kan ada di Indonesia bukan di AS. Itu kalau menilai harga saham yang berbasis di Indonesia...bukan DOW secara keseluruhan.
Mari kita lihat juga apakah asing masih agresif jualan hari ini, karena seperti biasa Asing gak mau kalah maklum mereka punya kekayaan, mental dan pengalaman untuk mendikte traders ritel.
Kemungkinan mulai kemarin juga diperparah oleh tekanan karena Force Sell yaitu jual paksa atas transaksi margin yang jaminannya turun sampai batas ketentuan (65%) dan bisa2 Short Selling.
Yang mungkin bisa saya anjurkan adalah jangan terlalu panik, tapi juga jangan emosi, psikologi ini harus kita jaga karena kepanikan dan emosi hanya menambah kerugian. Sebab keputusan yang didasari kepanikan dan emosional lebih banyak salah dan sepiawai apapun traders kalau psikologinya tidak terjaga dengan baik maka ilmu yang dipunyai tidak ada artinya.Kondisi seperti ini sudah berulang2 dan setiap kali pula bursa bangkit lagi bahkan kebangkitannya membawa potensi keuntungan yang besar pula, jadi tenang saja tetap sabar dan disiplin.
Sebagai sahabat, terutama kepada para members termasuk nasabah BNI Securities Semarang saya siap sharing bersama semoga bisa ikut membantu berbagi pengetahuan, apalagi dalam kondisi yang memprihatinkan ini.
salam, hari prabowo / investa
*) pagi ini sampai jam 11 saya acara diluar kantor jadi tidak didepan monitor tapi bisa dihubungi via BBm atau YM.
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.