31 Jul 2013

Akhirnya IHSG mantul juga kemarin  naik 0, 61% (4608), seperti tulisan sebelumnya bahwa harga saham ini ada batasnya secara Fundamental, demikian pula secara Tehnikal juga ada suport dan resistance. Jadi harga saham tidak akan turun terus dan naik terus.
Transaksi kemarin 9 Triliun, tapi sebenarnya yg 5,9 Triliun adalah terjadi di Pasar Nego atas saham TLKM dan AISA sehingga di pasar Reguler hanya 3,1 T saja., bursa memang cenderung sepi menjelang libur panjang.
Yang menarik kemarin di pasar Nego terjadi transaksi 596 Miliar atas saham AISA dengan harga 1440 per saham, pada hal harga pasar saham AISA ditutup 1350 kemarin. Ini berkaitan dengan pembelian 9,5% saham AISA oleh Perusahaan Asing KRR & CO.
AISA dengan bidang usaha sektor Consumer memang prospektif, karena produknya yang dibutuhkan setiap hari termasuk beras. Tentu KKR & CO sebagai perusahaan investasi di AS tidak sembarangan memilih perusahaan dan bahkan berani membayar lebih mahal dari harga pasar.
Sebaliknya AISA akan lebih punya akses pendanaan yang kuat untuk keperluan ekspansi kedepan, dengan bergabungnya pemegang saham baru sangat mungkin kedepan Perusahaan ini akan berkembang bagus.
Lihat saja perusahaan di sektor Consumer yang telah go publik, rata2 tumbuh dengan pesat dan tahan terhadap segala situasi.
Apalagi kemarin telah di rilis Laporan Keuangan AISA smester satu 2013 yg hasilnya juga sangat bagus labahnya tumbuh 68% dibandingkan tahun lalu.Untuk simpanan jangka panjang saham ini layak dikoleksi.


Besuk ada pengumuman inflasi, ini sangat menentukan kondisi bursa kedepan, jika inflasi masih dalam batas ekspektasi maka saya kira bursa akan respon positif tetapi kalau terlalu tinggi sebaliknya bursa akan reaksi negatip. Maka banyak investor / traders yang menunggu hasilnya sebab dampaknya memang luas termasuk penentuan BI Rate yad.
Laporan Keuangan Emiten sudah mulai dirilis tiap hari, bagi yg Lap Keu bagus maka akan direspon dengan kenaikan harga sahamnya di bursa demikian pula ternyata masih banyak juga yang Lap Keu emiten yg labanya turun bahkan rugi dibanding tahun lalu.
Harap dicermati pada pos2 Lap Keu, terutama sisi penjualan, pendapatan, beaya dan Laba. Kalau terdapat laba/rugi kurs itu mungkin terjadi karena perubahan nilai rupiah terhadap dollar. Seperti saya pernah ulas bahwa pelemahan rupiah ini bisa berdampak langsung bagi beberapa perusahaan yang banyak menggunakan transaksi dolar.
Selain AISA saya akan  trading JPFA, SMRA dan ACES jika memungkinkan bisa dapat harga diskount dan menjual kembali jika harga mantul alias ODT.
Semoga sukses menyertai kita semua.

salam, hari prabowo (investa)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.