27 Feb 2017

Para anggota grup Investa, para nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,

IHSG sepekan kemarin tumbuh 0,65% posisi 5385 dengan nilai transaksi harian masih normal2 saja dikisaran Rp.6 Trliyun per hari, Kapitalisasi pasar Rp. 5869 Triyun belum banyak perubahan karena beberapa saham Blue Chip nampaknya belum mengalami perubahan yang signifikan.

Kemarin banyak saham yang akhir2 ini mendominir perdagangan di bursa mengalami kejatuhan harga yang lumayan tajam. Banyak  investor retail terutama para Komunitas Investa  yang bertanaya2, kenapa...? mengapa...??. Maklum kalau saya perhatikan banyak retail yang saat ini trading saham2 lapis tiga yang memang punya karakter volatile dengan persentase yang besar. Naik atau turun 2 sd 3 point saja sudah sangat berarti secara persentase (%).

Ibarat naik Roller Coaster memang harus paham bahwa kita siap diombang ambingkan dan itu menjadi kenikmatan tersendiri. Banyak investor retail yang justru banyak mendapatkan hasil yang spektakuler dari awal tahun sampai saat ini karena "bermain2" di saham lapis tiga. Sebaliknya banyak pula mereka yang  "cuannya" kembali hilang dalam sekejap lagi karena terus menggulung transaksi disaham2 lapis tiga dengan tidak disiplin bahkan terkesan tamak.

Jadi siapkan psikologis anda sebaik mungkin dengan disiplin yang tinggi jika sudah berniat trading disaham2 yang volatile tinggi. Tarik tunai keuntungan anda sebagai hasil investasi, jangan anda "gulung" lagi sebagai modal transaksi dengan mengejar harga yang telah tinggi. Itu ibarat keuntungan yang hanya diatas kertas, jadi memang harus punya kedisiplinan tingkat tinggi serta jangan tamak.

Mengenai penurunan saham2 lapis tiga seperti antara lain; BUMI Cs, TRAM, INAF, ANTM, KAEF, NIKL itu saya punya pendapat bahwa kemungkinan pertama saham2tersebut sudah naik sangat tinggi dalam 6 bulan terakhir (lihat grafik).  Tidak ada saham yang naik atau turun seperti garis lurus naik terus atau turn terus,  ada saatnya koreksi untuk menyesuaikan harga fundamentalnya. Inilah yang kadang diabaikan oleh traders / investor retail sehingga jika psikologis tidak terkontrol maka keuntungan yang telah didapat bisa2 habis lagi.

Kemungkinan kedua kalau saya perhatikan saham2 yang turun kemarin adalah saham2 yang banyak di REPO (Repurchase Agreement) yang banyak dilakukan investor institusi. Bisa jadi dengan adanya kasus hukum atas pembelian saham2 tertentu yang mengakibatkan pejabat salah satu institusi telah mempengaruhi instritusi yang lain sehingga mereka melakukan penjualan saham besar2an kemarin sehingga harga rontok.

Semua analisis saya akan saya kupas tuntas di acara Pelatihan Investor di Bandung tgl.4 sd 6 Maret 2017 terutama dalam materi Bandarmolgi. Tujuan saya agar investor retail bisa memahami bahwa pasar ini sangat banyak faktor yang mempengaruhi sehingga masing2 harus hati2.dalam bertransaksi. Jangan mengalami kerugian karugian karena kesalahan dan ketidak tahuan kita sendiri.

Jangan jadi investor yang hanya selalu bertanya; kenapa saham ini turun? turunnya sampai berapa?? karena itu pertanyaan yang sulit dijawab. Maka sebaiknay jika kita akan memutuskan membeli atau menjual saham tertentu terlebih dahulu pertimbangak dulu dengan baik. Jangan asal beli saham tanpa dasar yang jelas atau bahkan ikut2an pihak lain karena diri kita yang akan menanggung sendiri, maka belajarlah untuk diri sendiri kelak.

Sampai ketemu di Bandung tgl. 4 sd 6 Maret 2017. Silahkan hubungi kami jika berminat.

Menu hari ini dari saya masih di INKP, KBLI, DGIK, dan INCO (setelah turun tajam kemarin) sepertinya harga INCO ada harapan mantul sejenak.

Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama, umur dan kotanya.

Salam,

Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.