14 Nov 2016

Para Investor Komunitas investa, para Nasabah BNI Securities Semarang dan para pembaca yang budiman,

Seperti kita ketahui sepekan kemarin IHSG mengalami turbulensi dengan ditutup Jum'at lalu diposisi 5321 atau minus 4% (atau 2,22%sepekan).  Ini  merupakan terendah sejak 3 bulan terakhir walaupun secara YTD masih naik 15,6% tahun ini. Investor asing net sell Rp.3 Trilyun dan rupiah juga melemah menjadi Rp.13.365,- terhadap US $.

Terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS memang dipandang mengejutkan berbagai pihak karena polling sebelumnya yamh unggul adalah Hilarry Clinton. Kondisi ini telah menyebabkan "ketidak pastian" dari berbagai kemungkinan kebijakan yang akan terjadi yang akan diambil oleh Trump nantinya mengingat beberapa pernyataan Trump sebelumnya.

Situasi ini menyebabkan pelaku pasar melepas portofolionya termasuk saham2 yang yang ada di Bursa Efek kita terutama oleh investor asing. Saham2 Blue Chip yang menjadi sasaran tekanan asing seperti ASII, UNVR, TLKM, BBRI, BBCA, HMSP, GGRM yang rata2 turun lebih 4%.

Hanya ada 2 sektor yang mampu bertahan  yaitu pertambangan dan perkebunan dikarenakan diuntungkan dengan kenaikan harga komoditasnya yaitu CPO dan Nickel. Harga minyak sendiri kembali rontok dilevel $43 sehingga harga saham berbasis minyak seperti ELSA juga kembali melemah.

Demikian pula pelemahan Rupiah juga mengakibatkan emiten2 yang produknya banyak import bahan baku dan penjualannya dalam bentuk Rupiah mengalami dampak negatif. Tidak ketinggalan emiten yang punya hutang dalam bentuk US $ akan juga bisa terpengaruh utamanya dari "selisih kurs". 

Sehingga dari situasi dan kondisi terkini rekomendasi2 saham sebelumnya pastilah bisa beda hasilnya dan itulah diberlakukan "disclaimer" karena ketidak pastian yang ada mengakibatkan rekomen saham bisa tidak sesuai prediksi. Apa yang terjadi saat ini saya kategorikan sebagai Resiko Politik artinya investasi mempunyai resiko negatif karena perubahan kebijakan politik baik pergantian Presiden / Pemerintahan atau peraturan yang berlaku.

Lantas apakah tekanan ini akan berlangsung lama?? Menurut prediksi saya resiko politik yang diakibatkan pergantian Presiden apalagi dari negara lain tidaklah berlangsung lama dan sifatnya sementara. Apalagi saya memandang bahwa apa yang dikatakan Donald Trum tersebut belum pasti terjadi mengingat masih ada pihak2 yang mungkin akan memberikan masukkan atau usulan kepada Presiden terpilih.  Sehingga saya tidak akan berlebihan dengan rasa khawatir yang terlalu besar. Siapapun Presidennya pasti punya keinginan dan tujuan yang baik.

Mari kita perhatikan pekan ini seberapa tekanan pasar masih akan terjadi, jika tekanan terjadi rasanya sudah tidak seperti Jum'at lalu dan mungkin sudah mulai berkurang. Situasi ini malah bisa diambil menjadi peluang untuk mulai mengkoleksi saham2 Blue Chip yang kinerja dan prospeknya bagus. Saham2 BC tetap akan menjadi motor Bursa karena kapitalisasinya yang besar terhadap perhitungan IHSG.

Jika IHSG rebound pastilah diawali dengan saham2 BC ini baru diikuti saham2 lapis dua dan tiga. Sehingga kesempatan untuk menata portofolio masing2 dengan bobot saham BC bisa diperbesar mengingat harganya saat ini terdiscount cukup besar. Gunakan strategi BOW jika masih ada tekanan turundalam beberapa hari ini.

Saham2 seperti AALI, LSIP, ANTM, UNVR, BBRI, BBCA, ASII, menjadi pilihan saya pekan ini baik untuk trading atau invest dengan durasi 3 bulan kedepan. Saran saya tetap jaga psikologi masing2 karena situasi saat ini bukan hanya FA dan TA yang lebih penting tapi Psikologi untuk dapat mengambil putusan yang tepat itu lebih utama.
Notes: buat investor yang ingin bergabung di grup Komunitas Investa bisa daftar ke no WA 087700085334. dengan menyebutkan nama dan kotanya.

Salam,

Hari Prabowo ( INVESTA )
WA.087700085334

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.