6 Jan 2015

IHSG senin kemarin terkoreksi 0,43% (5220), meski koreksi merupakan hal yang wajar tetapi sebagai investor kita meski harus responsif untuk mengetahui penyebabnya dan dampak selanjutnya. Walaupun menurut saya sebenarnya kita mestinya melihat suatu kondisi dulu baru meramalkan IHSG akan naik atau turun.

Tapi oke lah apapun bahasanya mari kita cermati koreksi (penurunan) IHSG kemarin, menurut pengetahuan saya pertama; karena reaksi atas inflasi yang tinggi di Bl.Desember 2014 akibat kenaikan BBM, kedua; Rupiah kembali melemah terhadap US Dollar, ketiga; baru saja terjadi Window Dressing atas beberapa saham BC untuk mengangkat IHSG akhir tahun 2014 sehingga kembali menyesuaikan harga wajarnya.

Selain itu beberapa saham konstruksi yang menjadi bintang tahun 2014 dengan kenaikannya yang spektakuler diatas kenaikan IHSG ternyata banyak yang targetnya kontraknya meleset alias tidak tercapai sehingga kemarin sektor ini paling tajam  penurunannya.
Meskipun tetap saja ada saham2 yang melenggang dijalur hijau tetapi jumlahnya lebih banyak yang turun, dan saham2 seperti inilah yang mestinya menjadi portofolio kita karena tidak terpengaruh IHSG. Hanya saja harapan sih boleh2 saja tetapi prakteknya tidak semudah harapannya buat kebanyakan investor.

Lantas apakah IHSG akan berlanjut koreksi?? tentu saya tidak bisa memastikan tetapi setidaknya kita bisa mencermati bersama kondisi terakhir antara lain semalam DOW dan Bursa di Eropa rontok cukup parah bahkan bursa Eropa turun rata2 diatas 2%, EIDO turun 1,9% (Dow 1,8%).
Harga Minyak dunia dibawah $50 atau turun 5,2% sehingga saham energy banyak mengalami penurunan di bursa global tersebut.
Rupiah sudah mendekati 12.600, ini juga punya pengaruh penting terhadap beberapa hutang Pemerintah serta para emiten penghutang dollar.

Kondisi2 itulah yang antara lain bisa dicermati, maka saya lebih memilih menunggu reaksi awal termasuk apakah investor asing masih agresif jualan, kalaupun mereka jualan saham2 apa yang mereka jual itu. Karena saya harus realistis investor asing masih lebih dominan dan pegang kendali maklum mereka sebagai fund manajer besar dan saya ketengan mana mampu melawan mereka?

Kacuali untuk saham2 dengan volume kecil dan berbau gorengan yang asing tidak terlalu suka maka bisa saja sahamnya naik signifikan tetapi ingat resikonya juga tinggi.
Saya tetap konsen memilih saham yang punya fundamental bagus untuk mengisi portofolio kalaupun ikut terkoreksi ya.. resikonya menunggu waktu. Sukur belinya bisa dengan harga terbaik. Kalau sabar hasilnya biasanya lebih baik.

Salam,

INVESTA
pin.2b7dd5ee (sebut "salam investa" setelah add)

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.