Semalam Bursa di AS serempak turun rata2 1,5% termasuk EIDO yg minus 1,3%. Kekhawatiran dengan kondisi Global serta kemungkinan pelemahan data ekonomi sebagai penyebab penurunan indeks DOW, S&P dan NASDAQ.
Bursa Eropa "sami mawon" ditutup rata2 merah, bagaimana Regional? Indeks di Hongkong sudah 3 hari minus terus karena maraknya demo menuntut demokrasi disana.2 Oct 2014
06:57
Unknown
Ulasan Harian
No comments
Dua hal yang ada dibenak saya yaitu investor mencari investasi ditempat yang lebih aman termasuk negara berkembang seperti di Bursa kita atau sebaliknya Bursa kitapun akan terseret ikuti arus Bursa Global dan Regional.
Related Posts:
RAGU, DIAM = SEPIAkhir pekan kemarin IHSG ditutup naik 0,4% setelah 5 hari berturut turut di zone merah. Transaksi terhitung sepi dengan nilai transaksi kurang dari 4 T yang biasanya sekitar 6 T sehari. Sepinya transaksi ini juga mencerminkan… Read More
MENGHARAP PANTULANIbarat bola yg jatuh dilantai akan mantul keatas kembali, demikian pula IHSG pada saatnya akan mantul keatas lagi. Sudah 4 hari sejak Jum'at lalu berturut-turut IHSG terus turun, kapan mantulnya? Kamis ini hari ke 5, meman… Read More
MEMASUKI AREA BULL DAN BEARRamalan saya bahwa biasanya hari ke 5 IHSG akan mantul ternyata "digagalkan" di pra closing. Siapapun dia (BD ?) yang jelas pada injure time beberapa saham penopang IHSG di hajar kiri yang akhirnya merubah IHSG dari Hijau … Read More
BUKAN PESIMIS, TAPI HATI-HATISehari kemarin IHSG berada di zone merah, berakhir minus 0,45% (4562). transaksi juga sepi. Seperti biasa dalam kondisi seperti ini saham Group Bakrie sperti BUMI, BRMS, VIVA malah ditransaksikan aktif bahkan BRMS naik 20%… Read More
MUNDUR LAGIBelum hilang rasa kagum ketika IHSG loncat sampai 4.6%% dalam sekejap, kini malah menjadi rasa galau karena IHSG kalau dihitung2 malah sudah impas karena "digerogoti" dalam tiga hari berturut-turut.Beginilah pasar sah… Read More
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.